Chereads / Elegi tentang Kau dan Aku / Chapter 1 - Watashi no Asa

Elegi tentang Kau dan Aku

prehistoricman212
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Watashi no Asa

kriiing.....

kriiing.....

Suara alarm yang terletak di atas meja disampingku berdering sangat kencang , bersautan dengan suara kicauan burung yang menghiasi pagi hariku.

Dengan enggan aku menjulurkan tanganku dan meraih jam tersebut , keluar dari selimut yang nyaman dan hangat yang selalu menjagaku setiap malam hari.

Aku meraih jam itu lalu melihat angka yang ada di lcd jam tersebut.

"Nani !!! (apa !)"

"mou roku ji da to ? ( udah jam 6 )"

Aku pun bergegas bangkit dari kasurku , berlari ke arah lemari dan membukanya , aku pun lekas mengambil seragam sekolahku dan melemparkannya ke atas tempat tidurku.

"Aaaaaa moooo ( ah udahlah)"

Aku melihat ke arah pakaianku dan menggaruk - garuk kepalaku karena aku belum menyetrika pakaian yang akan ku pakai ke sekolah hari ini.

Aku pun melangkahkan kaki sembari melepas semua pakaianku dan masuk ke kamar mandi.

Kunyalakan shower dengan tergesa - gesa , air panas pun menyiram tubuhku yang tanpa perlindungan itu.

"Atsuiiii , kesoo... ( panas... , sialan!! )"

Aku melangkah kebelakang dan menjulurkan tanganku untuk memutar katup shower dan mendinginkan airnya , lalu aku menadahkan tangan ke arah shower guna mengecek suhu , setelah terasa pas aku pun mengambil shampo yang ada di dalam lemari di samping atas wastafel.

"kyou wa nan no kaori ni shiyou ka ? ( hari ini pake aroma apa ya ? )"

Aku memilih - milih shampo mana yang akan kugunakan , mataku langsung tertuju ke botol kaca berwarna merah muda , aku pun menggambilnya dan tanpa pikir panjang menumpahkannya ke rambut coklatku.

"hmmmm , yappari , ichigo wa saikyou desu ne ( hmmmm , emang strowberi yang paling enak ya )"

Aku pun mepanjutkan mandiku , kubasuh seluruh badanku dan juga rambutku dengan air hangat yang rasanya sangat nyaman , lalu aku mengeringkan badanku dengan handuk putih dan mengalungkannya di leher.

Aku pun berjalan menuju wastafel dan melihat ke arah kaca yang ada di atasnya.

Di sana terpampang sesosok Gadis cantik dengan tubuh yang sangat - sangat ideal , matanya besar dan berwana coklat dengan bulu mata yang lentik dan alis yang pas.

Gadis itu berambut coklat yang panjangnya sebahu , warna kulitnya tidak terlalu putih dan tidak terlalu coklat , bahu dan sikunya berwana sedikit kemerahan , kulitnya terlihat begitu lembut dan halus tanpa bekas luka sedikitpun.

Bibirnya berwarna merah muda dan selalu terlihat lembab meski ia tidak memakai riasan , singkatnya ia terlihat seperti malaikat bagi siapapun yang tidak mengetahui sifat aslinya.

Gadis itu adalah aku , Ramia Tomohisa , seorang gadis blasteran Jepang berumur 16 tahun yang tergila - gila dengan dunia Jejepangan , mulai dari Anime hingga Industri Adult Video mereka.

"waratte kure yo , Ramia sensei (tersenyumlah Ramia sensei)"

Aku menarik kedua ujung bibirku , mencoba untuk membuat diriku tersenyum , tapi seberapa keraspun aku mencoba , aku tetap tak bisa tersenyum.

Betapa tidak , pekerjaanku sebagai seorang illustrator lepas amat sangat membuatku kelelahan , belum lagi sekolah dan tugas - tugasnya yang sangat menyita waktu , aku merasakan siksaan di setiap hari dalam hidupku , walaupun begitu aku selalu menikmati saat - saat dimana aku menggambar.

Aku pun keluar dari kamar mandi , hanya dengan handuk yang menggantung di leherku.

"nee chaan , asa gohan da yo ( kaaak , sarapan nih )"

Aku mendengar suara adikku yang berada di lantai bawah rumah kami.

"Haii , mo sugu kuru yo ( iyaaa.. sebentar lagi aku kebawah)"

Aku bergegas memakai pakaianku , memasukkan semua hal yang tergeletak berantakan kedalam tas ku yang berantakan dan tak tertata , lalu pergi ke lantai bawah tanpa mengancing baju ataupun tasku.

"nee chan , mune miechau zo ( kak , dadamu keliatan tuh )"

"haii...hai....( iya - iya )"

"tte iu ka , kyou wa nee chan no ban da yo , nande hayaku okinakatta no ? (ngomong ngomong hari ini kan giliran kakak , kenapa ga bangun lebih cepat ?)"

"ara gomenasai specia chan , atashi amari neraremasen deshita , shigoto ga takusan aru kara ( aduh maaf tah specia chan , aku ga bisa tidur lelap , banyak kerjaan soalnya)"

"mou , kyou dake ne , tsugi no asagohan wa , tsukutte agenai kara ( iiih , yaudah hari ini aja ya , saapan selanjutnya , ga akan kubuatin)"

"eeee hidoi naaa specia chan ( iiih masa giti sih specia chan , jahat )"

"dakara hayaku okinasai ( makanya bangun lebih cepat)"

"hai....hai... ( iya - iya )"

setelah merapikan bajuku akupun mulai menyantap telur dadar dan nasi goreng yang dibuatkan oleh adikku Specia Tomohisa , rasa asam dari nasi goreng berpadu dengan asinnya telur yang jika dibelah kungingnya akan meleleh dan menghasilkan sensasi manis yang enak sekali di lidah.

" jaaa , ittekimasu ( kalo gitu , aku pergi )"

aku lupa bahwa aku harus mencuci piring setelah aku makan , karena hari inI giliranku , namun sebelum aku sempat menghentikan langkahku adikku menggebrak meja makan.

"onee chaaaaaaaan ( kakaaaak)"

Ia menngembungkan kedua pipinya dan mengerutkan dahinya , ia kesal dan marah kepadaku yang melupakan kewajibanku secara terus - menerus.

"Atashi sonna koto dekinai yo , mata kowarechattara dou da yo specia chan (aku gabisa yang begituan , kalo pecah lagi gimana dong specia chan ? )"

"mattaku mouu , onee chan , kore ga tsuzuku nara , oyome ni narenai yo ( ih gimana sih , kak , kalo maaih gini , gabisa jadi seorang istri loh )"

"maa nee , kono watashi ga suki hito wa doko ni mo inai yo , datte otaku da shi , fujo da shi , kaji wa dekinaishi ( yaa kan , orang yang suka sama aku tuh ga ada dimanapun , lagian aku ini udah otaku , fujo , gabisa ngelakuin pekerjaan rumah juga kan)"

"mou do demo ii yo , suki ni shiro , sonna ni kawaii no ni , madao da , madao ( ah udahlah bodo amat , terserahlah , padahal cantik kayak gitu tapi Madsu , madsu !!!)

aku pun membuka pintu berlari keluar pagar melepaskan diri dari amarah adikku yang setiap hari terus saja mengoceh karena aku selalu bangun kesiangan , tapi mau diapakan lagi , karena pada malam hari aku selalu sibuk dengan pekerjaanku sebagai seorang illustrator.