Chereads / THE LAST STAR / Chapter 6 - lemah...?

Chapter 6 - lemah...?

Karena munculnya skill milik Rei sekolah jadi heboh dan Nama Rei jadi terkenal di seluruh kota bulan baru.

sekarang Rei sedang berada dirumahnya bersama dengan ayah dan ibunya di ruang tamu.Orang tua Rei juga sangat bangga pada Rei karena bisa memiliki skill yang hebat.

"Kau ternyata punya skill yang sangat kuat Rei,ayah sama sekali tak menduganya."puji ayah Rei.

"Hehe...terima kasih ayah."Rei tersenyum malu.

"Baiklah.sebagai hadiah kau boleh meminta apapun pada ayah dan ibu."kata Ibu denagn wajah bahagia.

"Benarkah... apapun?"tanya Rei dengan wajah penuh harap.

"tentu saja"jawab ayah Rei.

Sekarang Rei sedang memikirkan untuk meminta hadiah apa,tapi tiba-tiba Jiiromaru memberi saran kepada Rei di alam kepala Rei. "Rei mintalah agar ayahmu mengajarimu tentang menempa senjata."

Rei langsung menuruti Jiiromaru karena dia yakin kalau saran dari jiiromaru selalu baik untuknya.

"Ayah...aku ingin belajar menempa senjata."

"Apakah kamu serius?skill milikmu adalah skill petarung jadi mungkin tidak cocok untuk menempa senjata."

"Ya.aku yakin"jawab Rei dengan wajah serius.

"Baiklah kita akan belajar saat tubuhmu sudah siap."Gray merasa cukup senang karena anaknya mau belajar menempa.

"Yey.terima kasih ayah."Rei merasa senang.

setelah itu mereka lanjut mengobrol dengan bahagia.karena sudah larut Ibu menyuruh Rei pergi tidur.

Keesokan harinya

Hari ini pergi kesekolah dengan diantar oleh ayahnya.Saat tiba di kelas semua murid melihat Rei dengan ketakutan mereka takut akan skill milik Rei.

Rei tidak memperdulikan mereka menganggapnya apa karena dia tidak punya niat untuk membuat teman karena menurutnya itu merepotkan.Tidak lama wali kelas datang dan pelajaran dimulai.

Bagi Rei pelajaran di sekolah ini sangat membosankan karena dia sudah belajar semua pelajaran dasar dengan guru pembimbing yang disewa ayahnya waktu masih kecil.

Sekarang Rei sedang tidur siang di bawah pohon di taman sekolah.lalu dia melihat sekelompok anak-anak berusia sekitar 8-10 tahun sedang membully seorang anak perempuan berusia sekitar 6 tahun.meski Rei bukan orang punya rasa keadilan yang tinggi dia tidak tahan untuk membiarkan seseorang dibully di depan matanya.

Dia bangun dan menghampiri mereka lalu bertanya"Hei apa yang sedang kalian lakukan"

salah satu anak laki-laki menjawab dengan dingin"pergilah bocah ini bukan urusanmu"

Rei memperhatikan kalau gadis kecil yang tadi dibully.Dia punya rambut berwarna biru muda wajahnya cukup imut untuk anak seusianya hanya saja sekarang dia sedang menangis.kemudian Rei bertanya padanya."Hei,gadis kecil apa kau perlu bantuan?"

Gadis kecil melihat Rei dengan penuh harap dan menganggukkan kepalanya.

lalu seorang anak dengan rambut merah maju ke depan dan berkata"Sepertinya kau mencoba jadi pahlawan.baiklah kalau kau bisa mengalahkanku kami akan menyerahkan gadis ini kepadamu.bagaimana apa kau setuju...lemah?hahahha"kemudian semua anak laki-laki yang merupakan teman bocah berambut merah juga ikut tertawa.

Rei tidak peduli apa yang orang katakan mengenai dirinya jadi dia tidak marah.Rei langsung berjalan kearah bocah berambut merah saat dia masih tertawa.Dia memukul wajah bocah itu tepat di hidungnya.karena hasil latihan Rei dari kecil pukulannya lebih kuat dari pukulan orang dewasa normal.Bocah itu terlampar sejauh 2 meter ke belakang hidungnya berdarah dan dia kehilangan semua gigi depannya.Dia pingsan bahkan tanpa mengetahui apa penyebab dia pingsan.

"siapa yang kau panggil lemah...?"Rei bertanya dengan dingin.

semua bocah yang melihat kejadian kaget luar biasa mulut mereka terbuka lebar mereka tidak percaya ada bocah enam tahun yang bisa menerbangkan anak 10 tahun hanya dengan tinju sederhana.

Rei lalu mendekat ke arah gerombolan anak-anak tadi dia memasang senyum jahat yang haus darah di wajahnya para anak-anak yang melihatnya tersenyum kearah mereka sangat takut bahkan ada yang mengompol karena saking takutnya.sebelum Rei sempat berbicara mereka langsung lari tunggang langgang ke segala arah dan menghilang dari pandangan mereka.

Gadis kecil itu masih belum sadar dari keterkejutannya dia senang karena di tolong tapi dia juga takut pada kekuatan Rei.

Rei menghampiri gadis itu lalu bertanya dengan lembut"apa kau terluka?"

gadis itu menjawab"Ti...tidak a..a..aku b..baik-baik saja."

"ya baguslah kalau kau tidak terluka.ngomong-ngomong aku Rei siapa namamu?"Rei bertanya sambil tersenyum lembut.

Gadis itu agak memerah lalu dengan malu-malu menjawab"a..a..aku Rin.Salam kenal."

"ya salam kenal juga.ngomong-ngomong Rin-chan dimana tempat tinggalmu?"Rei bertanya

"Aku..aku tidak punya rumah lagi.Ibuku mengusirku dia bilang aku adalah anak haram."kemudian gadis itu menangis lagi dan kali ini lebih keras.

Rei terkejut mendengar bahwa gadis ini tidak punya rumah lalu dia memperhatikan kalau pakaian gadis ini memang compang camping seperti gelandangan.Rei merasa kasihan pada gadis ini jadi dia berkata"Rin-chan kalau kau mau boleh tinggal bersamaku dan keluargaku. aku yakin ayah dan ibu pasti senang menganggapmu sebagai putri mereka."

Rin yang mendengar ini jadi senang tapi juga takut "apakah...boleh?"

"tentu saja akubtidak akan berbohobg pada gadis imut seperti dirimu."Jawab Rei

muka Rin memerah karena dibilang imut.dia lalu berkata"aku mau ikut bersamamu,Rei-san" Rin tidak tahu mengapa tapi menurutnya mengikuti Rei adalah hal yang bagus.

"hahaha...baiklah ayo kita pulang"Rei menarik tangan Rin lalu pulang menuju ke rumah karena sudah sore.