Aku ingin menceritakan sedikit hidupku, namaku adalah L' Arc aku lahir di rumah sakit dr.soewondo Kendal, Jawa Tengah. Aku tinggal di dunia paralel bersama nenekku, karena faktor ekonomi orang tuaku meninggalkanku untuk bekerja ke negeri sebrang dan tak pernah kembali lagi.
Saat tinggal bersama nenekku, aku diajarkan cara mengendalikan sihir dan membuat perhiasan dari sihir. Kata nenekku ada 2 cara mengendalikan sihir, yang pertama adalah kita harus fokus dan merasakan aliran sihir di dalam tubuh kita hingga mengeluarkan energi sihir yang kuat. Yang kedua kita harus berlatih dengan serius agar bisa mendapatkan sihir yang kuat.
Di dalam rumah nenekku terdapat serigala kutub, namanya fenris. Dia bernama fenris karena mungkin masa depan dia bisa sekuat fenrir hewan mitologi nordik. Dia sering mencoba menyelinap ke kamarku ketika nenekku sedang pergi. Beberapa menit sebelum fenris memasuki kamarku, aku sudah bisa menduga kedatangannya.
Pada musim dingin tiba, ia selalu membantu aku dan nenekku berburu rusa kutub dan babi hutan yang selalu berkeliaran di hutan, saat berburu kami selalu dapat karena kecerdikan dan ketangkasaan fenris dalam strategi berburu. Hasil buruan kami, sebagian kami jual dan sebagiannya lagi untuk kita makan. Hasil penjualan kami, kami gunakan uang itu untuk makan dan keperluan kami sehari hari.
Pada musim panas tiba, ia sering masuk ke kamarku untuk mendinginkan badannya karena dia sudah tau kalau aku pengguna sihir dingin dan selalu mengangguku saat latihan, itu membuat nenekku marah.
Fenris sering menemani dalam mimpiku dan ketika aku menghadapi bahaya, ia berubah menjadi serigala garang bergigi tajam dan rucing bagaikan pedang. Dalam mimpi lain, kami berjalan memasuki medan perang dan berbicara satu sama lain layaknya teman seperjuangan. Aku tidak begitu ingat bagaimana ia bisa berbicara padaku di dalam mimpiku, padahal dia hanya seorang serigala kutjb, tetapi aku belajar untuk tidak terlalu mempertanyakan mimpiku. Mimpilah satu-satunya kegembiraan nyata yang kumiliki.
Suatu hari rumah nenekku didatangi dua orang berjubah hitam, mereka meminta kepada nenekku untuk mengajarkan sihir tapi nenekku menolaknya karena nenekku bilang dia penjahat kelas atas dan anggota keluarga kerajaan di dunia paralel ini, mereka selalu membuat olah dan selalu mengacaukan ketentraman di dunia paralel. Tapi keesokan harinya mereka datang lagi dan meminta untuk diajarkan cara menggunakan sihir, yah... nenekku menolak lagi karena untuk keamanan di dunia paralel. Karena sering ditolak oleh nenekku mereka menyerang rumah kami pada malam harinya untung saja nenekku bisa memprediksi kalau akan ada penyerangan yang dilakukan mereka pada malam hari jadi dia menyuruhku untuk pergi. Rumah nenekku hancur dan nenekku memutuskan akan berkeliling ke dunia paralel yang luas.
Tujuan pertama kami adalah pergi ke arah timur, konon di sana ada dua seekor naga surgawi yang sering menghancurkan rumah penduduk sekitar dan memakan hewan ternak penduduk itu. Setelah perjalanan sebulan ke desa itu kami terlambat 3/4 desa itu sudah hancur dan penduduknya diungsikan ke tempat yang aman. "L' Arc kamu sudah diajari cara mengendalikan sihir jadi kamu lawan naga itu bersama Fenris, ia serigala pertarung handal mimpi yang bersama fenris adalah nyata bukan khayalan semata. nenek akan pergi ke tenda para penduduk ini mungkin kita bisa mengobati mereka" kata nenekku. "ya nek, aku akan berusaha lawan naga ini secepatnya." kataku
Aku pergi bersama Fenris ke gua harta karun kata nenek itu tempat naga tidur. Sebelum masuk ke mulut gua itu aku melihat gerombolan pasukan kerajaan dan para penyihir dilihat dari baju yang dipakai mereka bukan berasal dari kerajaan yang dulu tempat tinggalku. Mereka masuk ke dalam gua itu dan dalam hitungan 5 menit mereka sudah membawa naga surgawi. Fanris keluar dari tempat sembunyi lalu dia berubah serigala besar dengan gigi tajam dan runcing bagaikan
pedang "argh... L' Arc ayo kita bertarung melawan mereka. jangan sembunyi melulu" kata Fenris. sontak aku terkejut apakah aku sedang bermimpi atau ini nyata? "jangan banyak berpikir L' Arc ayo kita lawan mereka. kau calon raja yang hilang tujuan"
Aku keluar dari semak-semak dan melafazkan sihir yang pernah diajarkan oleh nenekku. "wahai para teman-temanku, aku memperintahkan kamu hancurkan musuh-musuh kami. hujan meteor" langit berubah menjadi gelap, suara petir yang keras membuat para pasukan itu lari terbirit-birit "duar duar duar" satu persatu meteor berjatuhan dan membunuh para pasukan itu. Aku masuk ke gua itu, betapa terkejutnya aku berada di dalamnya sana terlihat ada seorang wanita cantik. Dia berambut panjang pirang, kulitnya putih bersih lebih putih daripada susu, tingginya kira-kira 175cm. Aku mendekatinya dan menunggu dia sampai bangun, 5 jam kemudian dia belum bangun juga... aku mengecek urat nadinya yang berada di lehernya, lo kok gak ada denyut nadinya apa jangan-jangan disudah mati dibunuh para pasukan kerajaan lain, aku mengecek dibagian lainnya seperti tangan tapi itu sama saja gak ada denyut nadi. Tangannya halus juga seperti sutra, lalu aku mencium tangannya yang halus itu. "b-b-bodoh, a-a-apa yang kau lakukan!!" tiba-tiba orang itu bangun lalu menamparkan. Sontak aku berteriak "Arghhh..." dia langsung menutup mulutku "bodoh, kenapa kamu teriak. berisik tau" kata orang itu. "kamu menamparku sakit tau..." kataku. "itu karena salahmu bodoh... jadi aku menamparmu!!" teriak dia "tenang woy... kenapa harus marah" kataku dengan santai " 'kenapa harus marah' katamu. kamu telah mengotori tanganku jadi aku menamparmu bodoh." kata dia "apa yang kamu lakukan tadi? bodoh..."
"yah... kamu cantik jadi aku mencium tanganmu yang lembut seperti sutra" kataku, wajah dia merah lalu dia menendangku "bruk" aku pun jatuh "Arghhh... sakit tau" kataku yang kesakitan ditendang orang itu "a-a-apa yang kau bilang tadi?" kata dia, dia menginjak perutku "enteng banget bilang sama gadis lajang kalau dia cantik..." lanjutnya. "oh... jadi kalian sudah akrab, ya?" kata nenek. "nenek... " kataku dan dia bersamaan, kami saling berpandangan "tunggu sebentar, kenapa aku harus akrab dengan dia yang keras kepala" kataku "dan aku juga kenapa harus akrab dengan pria najis dan mesum sepertimu" kata dia. "L' Arc dimana naga surgawinya? " kata nenekku. "yah... sebelum aku datang kesini ada pasukan dari dunia lain yang membawa naga surgawi itu... aku pun mengalahkan mereka tapi saat aku mendekati mereka sudah hilang naga itu... aku pun masuk ke dalam gua ini dan bertemu dengan wanita kasar" kataku "jadi seperti itu... tak kira kamu gak bisa mengalahkannya malah mati dibunuhnya" kata nenekku. Kami pun kembali ke kamp pengusian, sepanjang perjalanan aku dan dia bercekcok bertengkar selama 30 menit, kami pun berhenti bercekcok "kalian sudah berhenti bertengkarnya? " kata nenekku. Kami berdua saling pandang dan tersenyum. Saat melihat dia tersenyum wajahnya terlihat manis dan cantik seperti cahaya rembulan, tunggu sebentar kenapa hatiku deg-degan dan gugup saat melihat wajahnya apa ini disebut dengan akrab? tidak tidak tidak kenapa aku harus akrab dengannya dia kasar dan keras kepala tapi dia menarik juga. *Kenapa aku jadi gugup saat bicara dengannya apa ini disebut dengan cinta? tidak tidak tidak kenapa aku harua akrab dengannya dia mesum tapi dia menarik juga. Tak lama kemudian kami sampai ke kamp pengusian, para pengungsi membentuk barisan lalu menundukkan kepala "terima kasih banyak atas pertolongan kalian" kata mereka. "ya sama-sama" kata nenekku. "apa yang bisa kami bantu untuk membalas kebaikan kalian" kata kepala desa "hmm..." nenekku mendongakkan kepala ke atas langit "nanti kami pikir lagi, aku ingin istirahat jangan ada yang ganggu ya" kata nenekku. "mari sini aku obati lukamu itu" kata dia, dia pun menarik tanganku dan membawaku masuk ke tenda yang kosong lalu dia mengambil p3k milik nenekku. "ayo L' Arc, aku obati ke tempat paling indah disini" kata dia. "tunggu sebentar... kita mau kemana?" tanyaku "jangan berisik ikuti aku saja" kata dia. dia pun menarik lenganku dan membawaku ke suatu tempat yang tak jauh dari kamp pengungsi, tempat yang dimaksudnya adalah air terjun yang dibawahnya ada pelangi dan airnya seperti susu. dia menyuruhku duduk di jembatan di sebelah kananku, dia pun mulai mengobatiku "argh... " walaupun sakit tapi saat berada disisinya aku merasa nyaman "apa sakit L'Arc" kata dia, aku menggeleng. Sambil mengobatiku dia bercerita tentang masa lalunya yah... ceritanya hampir sama denganku namanya Kazumi Kei. "sudah selesai L' Arc" katanya "ehem ternyata kalian sudah akrab ya" kata nenekku kami berdua tersenyum "besok pagi kita sudah berangkat lo L' Arc jadi malam ini kamu istirahatlah" kata nenekku "kamu mau ikut kami gak Kazumi? "ajakku dia mengangguk setuju. Malam harinya penduduk di desa ini mengadakan pesta untuk keberhasilan kami melawan naga surgawi dan telah mengobati penduduk di desa ini "pesta yang hebat ya, Kazumi" kataku, dia tersenyum.
Keesokan harinya kami pun berangkat dengan tujuan pergi kearah utara untuk berdagang dan melawan monster sebelum pergi kami diberi kereta dan coin keluar masuk oleh kepala desa sini. Coin itu berguna untuk kalau kita mau masuk ke desa lain lalu kita menunjukkan coin itu, maka kita tidak usah bayar pajak keluar dan masuk. Ternyata penduduk di desa ini baik dan sopan, kapan-kapan aku akan berkunjung kesini lagi.