Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

AKU DAN MASA LALUKU

Sahara_Amelia
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.7k
Views

Table of contents

Latest Update1
Part 15 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Part 1

Adinda Shafya Ningrum, panggil saja Fya. saat ini Fya baru menginjak kelas dua SMA, masa dimana remaja sangat suka berfoya-foya dengan dunianya. Fya menyadari perubahan diri yang alaminya, banyak hal yang membuat banyak orang tak suka padanya, namun dia tidak terlalu memedulikan mereka.

"Kantin yuk gue lapar nih." Bisik Fya pada Naira teman sebegajulannya di kelas.

"Lu udah gila ya, ini pelajarannya Bu Fatma lu cari mati hah?" jawab Naira dengan penuh tekanan namun tetap pelan.

"Shafya, Naira sesang ngobrolin apa kalian berdua? Jika kalian berdua tidak mau mengikuti pelajaran saya, keluar sampai jam pelajaran saya selesai." Suara yang sangat menyeramkan pun membuat seisi kelas terdiam dan mengalihkan fokusnya pada objek yang akan diterkam binatang buas, ya siapa lagi kalau bukan aku dan Naira.

"Mati dah.. Gue juga kena imbasnya." Ucap Naira dengan penuh ketakutan sedangkan fya bersikap biasa saja tidak merasa bersalah ataupun takut. Fya memang dikenal tidak baik disekolahnya karena tingkah lakunya, namun sekolah tidak bisa mengeluarkannya karena sebenarnya dia siswa yang berprestasi tapi sangat disayangkan semua prestasi yang ia dapatkan tidak terlihat karena keburukannya. Manusia memang begitu dia akan melupakan semua kebaikan hanya karena satu kesalahannya.

Semua seisi kelas kaget melihat fya yang tiba-tiba bangkit dari duduknya dan menjawab peringatan dari bu fatma "baik saya akan keluar." Jawab fya yang membuat darah ibu fatma memuncak dengan tingkahnya yang sudah kelewatan. Fya langsung melangkah meninggalkan kelasnya tanpa rasa bersalah namun sepersekian detik dia kembali ke kelasnya.

"Naira lu nggak mau ikut gue ke kantin hah?" tanpa rasa malu fya mengajak naira namun hanya nyengir kuda dan menggelengkan kepalanya yang fya lihat, karena naira tetap memilih mengikuti pelajaran Bu Fatma dari pada keluar penuh rasa malu.

"benar-benar ini anak" ucap bu Fatma dengan penuh emosi

"mang asep, pesan mie ayam seperti biasa. Laper nih." Ucapnya sambil melepas jilbab yang dikenaknnya. Jika papanya tahu pasti sudah marah besar karena membuka jilbabnya diluar rumah. Fya memang masih suka buka tutup hijabnya karena menanggap hijab hanya membuatnya gerah. Padahal hijab mampu melindungi wanita dari pandangan buruk yang melihatnya.

"si eneng kok udah keluar, kan masih jam pajaran neng." Ucap mang asep sambil memberikan semangkok mie ayam pesanannya.

"laper mang." Jawabnya singkat.

"duh si enang jangan gitu atuh neng, kan sayang sekolah mahal-mahal malah disia-siain gitu, terus jilbabnya dipake atuh neng biar tambah cantik." Ujar mang asep yang terus menasihatinya karena melihat kebrutalan yang fya lakukan pasti ada penyebabnya.

"iya mang asep nanti aku pake lagi, ini lagi gerah" fya hanya menanggapi sebagian saja karena sudah bosan dengan mang asep yang itu2 terus tiap hari, padahal apa yang dikatakan oleh mang asep itu ada benarnya. Namun hatinya sulit untuk menerima nasihat karena ada amarah dalam hatinya.