Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Hiasan itu diberi nama

🇮🇩khemalRadian
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4.3k
Views
Synopsis
Narji menutup telepon lalu keluar dari mobi dan berjalan kedalam Rumah. Narji tidak masalah dengan jalan karena dia sudah ingat isi dari rumah didepannya. Narji masuk kedalam hingga Ruang Tamu. Dibagian Ruang Tamu secara tiba-tiba ada seseorang yang memukulnya dari belakang dengan sangat keras hingga tergeletak di lantai.
VIEW MORE

Chapter 1 - Hiasan itu diberi nama

Narji adalah guru sains. Dia mencari peralatan laboratorium di toko online. Keesokan harinya Narji menuju alamat sang penjual. Sampai disana Narji menemukan rumah si penjual. Sayangnya barang tersebut telah laku terjual. Lalu dia diberitahu oleh temannya bernama Deril mendapat tentang penjual barang ilmiah.

"Ada seseorang yang menjual barang ilmiah." Kata Deril melalui telepon. "Akan kuberikan alamatnya melalui sms."

"Terima kasih, Aku senang kamu bisa membantu." Kata Narji.

"Ngomong-ngomong aku juga berencana ingin beli sesuatu disana, kamu ikut."

"Tentu."

"Baiklah jam 9 kamu harus disana."

"Kamu pakai kesana?" Tanya Narji sebelum menyudahi pembicaraan.

"Aku naik mobil. mobil-ku adalah Toyota Avanza berwarna hitam."

1.

Dari Rumah Narji mengendarai mobil-nya yang bermerek Nissan Juke berwarnanya putih. Narji telah berada di lokasi sesuai alamat yang diberikan Deril, tetapi Deril sendiri belum datang. waktu menunjukkan lebih jam 9 malam. Mobil Toyota Avanza berwarna hitam milik Deril belum juga muncul, bahkan Deril ditelpon sama sekali tidak diangkat-angkat. Karena menunggu terlalu lama Narji pun masuk keluar dari mobil dan mencoba masuk kedalam Rumah si penjual.

Rumahnya sangat besar, bisa disebut juga sebagai Rumah istana. Narji menge-bel Rumah tersebut, lalu dibuka oleh pria seusianya.

"Permisi saya kemari ingin membeli beberapa peralatan Laboratorium." kata Narji.

"Anda telah datang di lokasi yang tepat. Nama saya Ando." Penjual tersebut memperkenalkan diri.

"Nama saya Narji." Dua pria tersebut saling berkenalan sambil jalan memasuki perumahan.

"Anda mendapat informasi tentang jualan saya dari siapa?" tanya Ando.

"teman saya bernama Deril." Kata Narji mengakui. "Sebenarnya kami ada janjian ke lokasi ini Jam 9."

"Jam 9 katamu, Aku ingat ada orang bernama Narji membeli dagangan saya jam 9 pagi."

"Benarkah."

"Beneran."

Narji masuk kedalam Rumah, menyadari betapa luasnya ruangan yang ada didalam Rumah Ando. Ando mengajak Narji ke ruangan yang hanya berisi barang-barang ilmiah. Seperti peralatan Laboratorium dan hiasan bertema sains. Narji mendekati bagian hiasan bertema sains.

Ada serangga diawetkan, tubuh hewan yang diawetkan, organ tubuh manusia terbuat dari plastic, dll. Narji curiga dengan hiasan organ tubuh manusia, setiap jenisnya terpasang nama orang yang berbeda.

"Aku tidak paham mengapa kamu memberikan semua hiasan seperti ini sebuah nama?" tanya Narji sambil menunjuk semua hiasan yang dimaksud. Narji menatap seluruh hiasan berupa organ tubuh manusia diberi nama orang tanpa terkecuali.

"Aku anggap sebagai kenang-kenangan." Kata Ando. "Semua hiasan berupa organ tubuh manusia merupakan sumbangan dari orang-orang tertentu."

"Ini bukan dari modal anda?"

"Bukan, kebetulan sekali banyak orang menyumbangkan hiasan dengan tema yang sama."

Narji menemukan tulang manusia dari tengkorak hingga kaki. Di bagian leher terpasang tulisan nama temannya yaitu 'Deril.'

"Ini-kan nama teman saya."

"Oh iya, Orang bernama Deril itu aslinya menyumbang hiasan berupa tulang manusia."

"Deril minta dibayar berapa?"

"Dia tidak menjual tetapi menyumbang."

"Tidak mungkin."

"Beneran." Kata Ando meyakinkan. "Dia kesini untuk menyumbangkan saya hiasan, dan tidak dibayar."

Narji jadi curiga, dia berpikir bahwa Deril begitu bodoh telah menyumbangkan hiasan tengkorak tanpa diberikan uang. Narji melihat jam tangan yang menunjukkan jam 9:30 malam. Narji merasa ingin menyudahi pertemuan ini dan langsung membeli barang yang dibutuhkan. Karena telah tertarik dengan beberapa hiasan, Narji jadi ingin membeli salah satunya.

Inilah barang yang dibelinya:

- pipet

- tabung reaksi

- neraca

- mikroskop

- 2 bola mata (hiasan)

- tengkorak (hiasan)

nama orang yang masih terpasang di hiasan yang dibeli barusan telah dicabut.

Sebelum pulang Ando memamerkan mobilnya di garasi. Begitu Narji melangkahkan kaki kedalam Garasi, dirinya terkejut dengan koleksi mobil yang dimiliki Ando. Hampir semua tipe mobil yang ada di Indonesia dia miliki hingga mobil edisi terakhir juga ada.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Ando.

"Bagus semua." Kata Narji.

"Mobil mana yang kamu sukai?"

Narji melihat sekilas seluruh mobil didalam Garasi, dia mulai melangkah untuk melewati setiap mobil. dia tidak menjawab pertanyaan dari Ando karena terpukau oleh semua kendaraan tersebut. Tiba-tiba dia menemukan mobil Toyota Avanza berwarna hitam. Mobil yang sama persis seperti milik Deril.

"Anda habis ini ingin mobil yang mana?" tanya Narji.

"Sasarannya ingin mobil Nissan Juke berwarna putih."

2.

Jalanan sudah begitu gelap karena malam hari. Narji menuju Laboratoriumnya yang berada didalam Sekolah untuk menaruh peralatan yang barusan dibeli. Keluar dari Mobil Narji membuka pintu belakang untuk mengambil peralatannya, tanpa sengaja dia menjatuhkan semua hiasannya. Seluruhnya dalam keadaan rusak.

Hal ini membuat Narji harus membuang duit lagi. Dia berencana untuk kembali ke Rumah Ando agar bisa beli yang baru. Terlebih dahulu Narji menaruh seluruh peralatan Laboratorium kedalam ruang kerja-nya. gara-gara melhat jam tangan yang menunjukkuan jam 10:00 malam, Narji jadi gegabah dan menaruh barang bawaannya diatas satu meja.

"Halo, Ando."

"Halo." Kata Ando ketika menerima panggilan.

"Ini aku Narji." Kata Narji memulai pembicaraan. "Masih ingat dengan hiasan berupa 2 bola mata dan tengkorak. Hari ini semua telah hancur secara tidak sengaja."

"Jadi kamu ingin membeli yang baru?"

"Iya, aku ingat ditempatmu masih ada…."

"Kalau begitu akan aku berikan secara gratis." Kata Ando.

Kalimat Narji belum selesai dan langsung dipotong dengan kalimat gratis. Hal ini jelas membuat Narji kaget, memberikan hiasan mahal secara gratis. Memang terdengar menyenangkan, tetapi apakah Ando benar-benar ingin melakukannya?

Perjalanan kembali menuju Rumah Ando membuat firasatnya tidak enak. Rasanya ada sesuatu yang tidak beres. Selama perjalanan Narji memelankan mobilnya agar tidak terjadi kecelakaan. Hari sudah sangat malam, Narji berencana melaju dengan kecepatan tinggi, tetapi masalahnya banyak orang telah pulang kerja membuat hambatan di jalan itulah mengapa Narji memelankan kecepatannya.

Ditengah perjalanan Narji mencoba untuk menelpon Deril. Masih tetap sahabatnya tidak mengangkat sambungan, kecurigaannya bertambah dengan si Deril yang sedari tidak mengangkat telepon.

Sampai di Rumah Ando, dari luar Narji melihat lampu didalam Rumah masih menyala. Sebelum keluar dari mobil Narji terlebih dahulu menghubungi Ando. Ketika diangkat Ando menyuruh Narji langsung masuk kedalam,pintu pagar Rumah sama sekali tidak terkunci.

Narji menutup telepon lalu keluar dari mobi dan berjalan kedalam Rumah. Narji tidak masalah dengan jalan karena dia sudah ingat isi dari rumah didepannya. Narji masuk kedalam hingga Ruang Tamu. Dibagian Ruang Tamu secara tiba-tiba ada seseorang yang memukulnya dari belakang dengan sangat keras hingga tergeletak di lantai.

3.

Ando bersembunyi dibawah sofa sambil membawa pisau. Dia menunggu dengan sabar untuk menyerang mangsanya. Ketika mangsanya telah tiba, itulah waktunya untuk menyerang. Ando memukul mangsanya hingga jatuh ke lantai lalu merobek lehenrya menggunakan pisau. Mangsa tersebut tidak lain adalah Narji.

Ketika Narji diketahui sudah tidak bernafas. Ando menaruh tubuh tidak berdaya tersebut kedalam Ruang bedah. Dia juga tidak lupa untuk mengambil kunci mobil milik Narji dari kantong celananya, mobil bermerek Nissan Juke berwarna mobil.

Ruang bedah tersebut berada di Ruangan paling belakang, Ando menggeret tubuh Narji dengan darah mengalir ke lantai. Sampai di Ruang Bedah dengan sekuat tenaga tubuh yang sudah mati diangkat keatas kasur. Ando beralih menyiapkan peralatan bedah-nya. Dengan peralatan ini dia memisahkan beberapa tubuh dari mayat diatas kasur.

4.

keesokannya Ando kedatangan pembeli. Cepat-cepat Ando bergegas kedepan pintu pagar.

"Apa benar anda yang menjual peralatan laboratorium?" tanya si pembeli.

"Iya saya memang menjual benda bertema sains." Kata Ando.

Sebelum masuk si pembeli menoleh kekanan untuk melihat mobil yang diparkir didepan rumah.

"Itu mobil siapa?" tanya si pembeli. "Mobil Nissan itu terlihat bagus."

"Itu punya saya."

Di Ruang dagangan si Pembeli tersebut cuma membeli 5 gelas ukur dan 1 liter gas spiritus.

"Bapaknya mau beli hiasan?"

"Hiasan apa?"

Ando menunjukkan hiasan yang dia punya. Si pembeli adi terpukau karena hiasan bertema sains terlihat menarik.

"Ini semua barang bekas." Kata Ando menambahkan.

"Ada yang paling baru?"

Ando menunjukkan 2 bola mata dan 1 tengkorak kepada si pembeli. 3 hiasan itu juga diberi nama 'Narji.'