Aku hanyalah seorang pemuda bernama Taruka Richi yang berumur 16 tahun yang mengidap Hikikimori. Bagi kalian yang belum tau apa itu Hikikimori, Hikikimori adalah sesuatu fenomena di kalangan remaja/dewasa yang mengurung diri dari kehidupan sosial. [Sumber : Google]
Lanjut ke ceritanya (karena jika membahas apa itu Google akan sangat merepotkan karena aku saja tidak tahu arti dari kata Google itu sendiri >:x)
Berbicara soal parasku, aku memiliki rambut Hitam legam sedikit panjang dengan gaya acak-acakan (seperti habis bangun tidur) dan aku memiliki mata berwarna hitam. Tinggi badan ku juga rata-rata yaitu kisaran 167 Cm. Kenapa aku memakai kisaran? Ya itu karena aku tidak pernah mengukur tinggi badanku sejak aku mulai mengurung diri di kamar.
********************
Saat ini aku sedang berada di depan komputerku, menonton sebuah anime yang episode nya rilis hari ini. Lalu aku melihat jam dinding yang ada di kamar ku, ternyata jam menunjukkan pukul 12:00
"Tok tok tok". Suara pintu kamarku di ketuk oleh seseorang
"Richi Nii-San, ini makanan mu". Terdengar suara perempuan yang memanggil ku, dia adalah adik sepupu ku. Dia di suruh oleh ayahku untuk mengurusku, yah aku tidak tau kenapa dia mau mengurusku.
"Letakan di depan pintu saja". Jawabku
"Hmm... Bisa kah aku masuk ke kamarmu? karena aku belum pernah melihat wajahmu lagi sejak kamu mengurung diri". Dia meminta untuk masuk ke kamarku dan memberi alasan kenapa dia ingin masuk ke kamarku
"Hanya kali ini saja ya". Jawabku sambil berjalan menuju pintu dan membukanya. Ya itu karena aku juga ingin melihat dia karena aku belum pernah melihat dia 3 tahun terakhir
Saat pintu terbuka, terlihat sesosok perempuan berkulit putih dan rambut Coklat kehitaman serta memiliki warna mata berwarna biru kehitaman. Ya tidak lain lagi perempuan itu adalah adik sepupuku.
"Richi Nii-San". Dia memanggil ku lalu dia meletakkan nampan berisi makanan ku tadi ke lantai dan langsung memelukku tiba tiba sambil menangis.
"E..eehh?!". Aku kaget karena dia memelukku tiba dan apalagi sambil menangis
"Kamu tidak apa apa". Kataku bertanya
"A..ku..ti..dak..a..pa..apa. A..ku h..h..anya.. r..indu..pa..da..mu". Dia menjawab sambil terisak
"Oo..oh". Sambil terkaget karena selama aku mengurung diri, ada orang yang merindukan ku. Lalu tangan kanan ku mengusap punggungnya dan tangan kiri ku merangkul nya
"Hmm... b-benarkah? Kalo begitu ayo masuk ke kamarku". Sambil melepaskan pelukannya dan membawa nya masuk ke dalam kamarku serta mengambil nampan yang berisi makanan lalu meletakkan nya di mejaku dan memakannya. Setelah makan aku melirik adik sepupuku dan tersenyum ke arahku. Sepertinya dia sudah berhenti menangis.
"Rin". Aku memanggilnya, yap nama dia adalah Rin, Taruka Rin
"Nani?". Dia menjawabku
"Aku ingin membeli manga sebentar ke toko buku, apakah kau bisa jaga rumah?". Aku bertanya kepadanya. Aku mau pergi ke toko buku karena Manga yang ku tunggu-tunggu hari ini akan di jual
"Baiklah aku bisa jaga rumah tapi Richi Nii-San tidak boleh pulang terlalu lama". Dia menjawab pertanyaanku sambil tersenyum
Setelah itu aku mengambil jaket yang tergantung di belakang pintu kamarku dan juga mengambil beberapa lembar uang lalu pamit kepadanya dan pergi keluar rumah dan menuju toko buku yang jaraknya lumayan dekat dengan rumah tempat ku tinggal
******************
Sesampainya nya di toko buku, aku langsung mencari ruangan tempat dijualnya Manga. Sehabis mengambil Manga yang aku inginkan, lalu aku menuju ke kasir untuk membayar. Setelah itu aku keluar dari toko buku itu, saat aku keluar aku dikejutkan dengan melihat gadis kecil kira kira berumur 6 tahun yang pergi ketengah jalan raya untuk mengambil bonekanya yang terjatuh di saat itu juga aku melihat sebuah truk yang melaju kencang dari arah kanan dan saat itu juga aku berteriak kepada gadis kecil itu
"AWAS!!". Teriakku tapi entah kenapa tubuhku bergerak sendiri ke tempat gadis kecil itu dan mendorongnya, saat itu juga truk sudah ada di depanku. Aku menutup mataku karena aku pikir aku akan tertabrak truk itu dan langsung mati tapi tiba-tiba ada hempasan gelombang udara yang terjadi di sekitarku dan aku mulai membuka mata ku, aku sangat terkejut karena
ku kira aku akan mati. Tapi sekarang benda-benda di sekitarku tidak bergerak, mungkin ini terjadi karena gelombang udara tadi. Setelah itu muncul seperti lingkaran sihir bewarna biru terang yang pernah kulihat di anime yang pernah kutonton, saat itu juga aku kehilangan kesadaranku.
################################
Terimakasih telah membaca cerita ini, mungkin cerita ini agak kurang menarik karena ini pertama kali nya aku menulis novel.
mohon pemaklumannya. Dan juga saya minta maaf karena tidak ada sampul, itu karena google saya error dan ga bisa ganti cover
################################