Chereads / Permaisuri Kerajaan Magnolia Besar / Chapter 4 - 04. Jenius Tak Tertandingi dan Han Ling Xiu

Chapter 4 - 04. Jenius Tak Tertandingi dan Han Ling Xiu

"Saat manusia mencintai, seharusnya dia sudah tahu bahwa cinta adalah luka padang pasir tandus dengan air kebahagiaan yang sedikit. Agar manusia itu tak kecewa nantinya, jikalau cintanya hanya bertepuk sebelah tangan."

~ Putri Shuiliu Meili

🔥💦🔥💦🔥💦

Mentari bersinar sedikit lebih cerah dari biasanya. Senyum seseorang pun lebih cerah dari sebelumnya. Cahaya mentari senja menembus melewati jendela yang terbuka.

Seorang gadis berhanfu ungu terduduk melamun seraya memandang bangunan kuno yang tertimpa cahaya senja. Beberapa saat setelahnya, dia merasakan nyeri di kepalanya. Rasa nyeri itu membuatnya lelah. Dia memilih tidur dan membiarkan beberapa keping ingatan memasuki pikirannya.

Pemandangan burung-burung yang berterbangan. Langit oranye yang perlahan berubah menggelap. Da Lia Yu yang tengah mempersiapkan makanan tersadar akan perintah Putri Shuiliu.

"Putri Shuiliu, ini sudah malam. Bukankah malam ini kau akan jalan-jalan?" ucap Da Lia Yu.

Putri Shuiliu membuka matanya. Menatap langit hitam dengan beberapa cahaya bintang yang bersinar terang. Selepas itu, dia menganggukkan kepalanya dan meminta Da Lia Yu untuk membawakan makan malamnya.

Seperti yang Da Lia Yu katakan. Malam ini dia memang akan berjalan-jalan. Menatap langit malam seperti yang dilakukannya ketika masih berada di dunia modern. Dia ingin melihat perbedaan memandang langit malam di dunia ini dan dunia modern.

Gadis itu masih belum beranjak dari duduknya. Bahkan, ketika Da Lia Yu datang, dia menyuruh Da Lia Yu menaruh makanannya di meja dekat jendela.

Setelah Da Lia Yu pergi, dia kembali merenung. Memikirkan keping ingatan yang memasuki pikirannya. Banyak yang memasuki pikirannya, tetapi yang paling banyak adalah pengetahuan yang didapat tubuh sebelumya dari membaca buku. Pengetahuan yang dimilikinya beragam dan sebagian besar tentang ilmu bela diri.

"Dia pintar, dia cantik dan sebenarnya dia istimewa, tetapi karena sifat pemalunya yang berlebihan, dia tidak sadar akan kelebihan yang dimilikinya."

Putri Shuiliu mulai memakan makan malamnya. Pandangannya bergantian menatap piring dan menatap langit. Dia tidak tahu harus mengeluarkan ekspresi apa, tetapi yang pasti, dia akan menjadi berani di dunia ini.

Pemilik tubuh ini ternyata pernah mencoba bunuh diri. Bukan hanya sekali, tetapi beberapa kali. Dia tidak tahu penyebab pemilik tubuh sebelumnya ingin bunuh diri karena tidak ada ingatan tentang itu. Namun, apa pun alasannya, menurut dirinya bunuh diri itu tidak dibenarkan.

Gadis itu melanjutkan aktifitas makannya. Setelah selesai, dia menyuruh Da Lia Yu untuk merapikan semuanya dan mengambilkan mantel ungu dengan bulu-bulu putih di bagian leher.

Putri Shuiliu Meili berjalan keluar dari Paviliun Magnolia, bahkan dia tidak tahu di kediaman siapa dia berjalan. Dia hanya mengikuti hatinya ingin pergi ke mana. Seperti bintang yang pada akhirnya ditakdirkan menemani langit malam, dia duduk di sebuah bangku kayu panjang berwarna coklat.

Hamparan rumput di sekitarnya membuat dirinya ingin melepas sepatu dan berlari mengitari tempat itu. Berbagai macam bunga yang tumbuh menghiasi hijaunya sang rumput. Memberi warna lain bagi mereka layaknya ribuan bintang yang menghiasi gelapnya langit malam.

Tiba-tiba matanya menangkap dua orang yang tengah duduk di tempat yang sama dengan dirinya. Rambut panjang sang gadis tergerai indah dengan beberapa jepit rambut di kepalanya. Sedangkan, sang lelaki mengenakan pakaian biru tua dengan rambut dikuncir menggunakan sehelai sutra hitam. Sinar rembulan yang menyinari mereka berdua membuat mereka seolah pasangan yang ditakdirkan oleh Surga.

Di dalam pikirannya, Putri Shuiliu mengenang masa indahnya dengan lelaki di dunia modern. Dia rindu. Rindu kepada ia yang telah mengkhianati hatinya. Cinta sungguh tidak adil. Bahkan seseorang yang telah dikhianati sulit untuk membenci.

"Kakakmu dulu juga seperti mereka," ucap seseorang yang tiba-tiba duduk di sampingnya.

Putri Shuiliu menatap wajah seseorang itu. Berdasarkan ingatan masa lalunya, pria itu adalah sahabat kakak laki-lakinya yang menurut ingatan itu juga, kakak laki-lakinya sedang berada di tempat yang jauh.

"Benarkah?" tanya Putri Shuiliu.

Dia benar-benar penasaran. Kakak laki-laki pemilik tubuh ini ternyata sama seperti mereka berdua yang berarti sama seperti dirinya di dunia modern.

"Tentu. Kakakmu itu adalah orang paling gila sekaligus paling hebat yang pernah kutemui. Di masa lalu, saat dia berkunjung ke Kerajaan Shan, hal pertama yang dicarinya adalah Putri Kelima Di Shan Fei, adik satu ibu dengan Pangeran Mahkota Di Jia Shan dan Pangeran Di Xia Shan. Betapa pun dia sibuk, dia selalu menyempatkan waktunya untuk mengobrol dengan Putri Di Shan Fei Lei. Apakah itu di tempat yang ramai atau sepi, dia tidak peduli. Yang dia pedulikan adalah orang yang dia sayangi bahagia.

"Kakakmu itu, selalu memegang prinsipnya, selama orang yang dia sayangi bahagia, dia akan melakukan segalanya. Bahkan, jika itu harus mengorbankan nyawanya."

Pria itu berhenti sejenak. Memandang pasangan di bawah sinar rembulan yang sedang tertawa. Dia tersenyum. Merasakan perasaan masa lalu yang membuatnya bahagia.

"Liu'er, Pangeran Liu Shen Ri, kakakmu, adalah pecinta yang hebat. Dia bukan hanya jenius dalam kultivasi, tetapi juga jenius dalam cinta. Hingga kini, hanya ada tiga wanita yang dicintainya: ibundanya, kau, dan Putri Di Shan Fei Lei. Di masa lalu dia pernah berkata kepadaku bahwa suatu saat adik perempuan kesayangannya akan menjadi jenius tak tertandingi yang kekuatannya melebihi dirinya. Dia ... sangat mempercayaimu," lanjut pria itu.

Putri Shuiliu tersenyum pahit dalam hatinya. Dia merasa kasihan kepada kakak pemilik tubuh ini.

"Kakak, adikmu sudah mati, dan aku yang menggantikan dirinya, tetapi kakak, aku berjanji, aku akan memenuhi ucapanmu. Di masa depan aku akan menjadi jenius tak tertandingi yang kekuatannya melebihi kamu. Kakak, aku berjanji akan menjaga tubuh ini dengan baik," ucap Putri Shuiliu Meili dalam hati.

"Kenapa kamu bisa masuk ke sini? Bukankah kamu seharusnya berada di tempatmu sendiri? Bagaimana jika ada prajurit yang mengetahui kedatanganmu dan melaporkannya kepada kaisar?"

"Aku Han Ling Xiu, sahabat dari jenius Liu Shen Ri, tidak ada yang bisa menangkapku. Liu'er, jadilah adik yang seperti kakakmu harapkan. Dia menaruh harapan besar kepadamu."

Setelah mengatakan itu, pria yang menyebut dirinya sebagai Han Ling Xiu pergi. Dia menghilang di kegelapan malam. Seperti bintang yang suatu saat akan berpindah tempat.

Kedatangan Da Lia Yu membuat gadis itu tersadar dari lamunannya. Terlalu banyak hal yang membuatnya bingung. Orang itu. Han Ling Xiu. Dia akan mengingatnya.