Sementara itu di dalam mobil mewah pribadi Angel, gadis belia yang baru dua hari yang lalu merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun mendapatkan hadiah dari kedua orang tuannya. Mobil mewah Lamborgini venom putih mutiara yang saat ini tengah di kendarainya.
"Hell! Pakai acara macet segala lagi" Rutuk angel geram. Ibu kota tiada hari tanpa macet parah terlebih di malam akhir pekan seperti ini. Seperti semua penduduk ibu kota keluar sarang seperti semut hendak mencari have fun di luar. "Shit!"
Tring... tring... tring...
Angel melirik handphone pipih limit Edision miliknya yang tergeletak sembarang di samping kursi kemudi.
"What?!" Geram angel tak sabar karena emosinya terkuras dengan macetnya jalanan.
"Gege, dimana kamu?" Jerit centil gadis sebrang sana. "Kau tau kami hampir saja berganti piyama karena mengantuk menunggu mu!"
"Macet parah bitch!" geram angel lagi. "Sebentar lagi aku sampai, have fun aja dulu... Masih juga jam sebelas." Ucap Angel sambil melirik sekilas kearah jam tangan gold mahal miliknya.
" Ok... take care gege, ingat kita di Tabel VVIP! See u beb muach!
"Hmm..." jawab Angel sekenanya sambil kembali melempar handphone ditempat semula. Menatap frustasi kearah jalanan mulai mencari celah agar cepat sampai di mana teman-- in the gank borjuisnya berkumpul malam ini. Birthday Party Karina! Sahabat angel.
Tak lama angel sampai di tempat tujuan yang sudah di sepakati. Langsung turun, setengah berlari kecil terburu melewati para penjaga pintu yang menyambutnya ramah.
"Dugh! Auch!" Angel meringis merasakan kepalanya tertabrak tubuh lumayan keras. Hampir membuatnya terhuyung ke arah belakang, bila tidak sebuah tarikan tangan kokoh tiba-tiba yang menahannya. "Eh! Emang ini lorong punya nenek moyang mu! Jalan aja sampe musti menghabiskan semua lahan. desis angel geram.
Seorang pria yang jelas-jelas angel yang menabrak punggung pria tegap dan jangkung itu dari arah belakang. Untung saja pria itu dengan sigap berbalik dan menarik lengan angel agar tidak tersungkur di lantai. Alis sang pria terangkat, terkejut mendengar ucapan gadis di hadapannya. "Permisi? Apa yang kau katakan?"
Angel mendongak menatap tajam pria di hadapannya, walau lorong itu remang-remang tapi angel dapat menggambarkan sosok di depannya. "Sial! Tampan! Sempurna!" Batin angel sinis. "Apa anda tuli Uncel?!
Kening pria itu berkerut dalam. "What? Uncel?
"Tsk! Tentu saja agak tuli, karena Sudan Uncel-uncel gitu! pakai acara tanya lagi". rutuknya.
Pria itu menatapnya dingin tanpa ekspresi, dia dapat mendengar kata-kata yang di ucapkan gadis di hadapanya. Bagaimana bisa para penjaga pintu memperbolehkan gadis dibawah umur masuk disini. Dia tau bahwa mahluk berjenis perempuan ini masih di bawah umur walau dengan sukses berdandan layaknya wanita dewasa. Namun mata elang miliknya tidak dapat di tipu, dia sudah sangat ahli dalam menilai mahluk bernama perempuan. "Dasar bocah". Ucapnya sambil pergi berlalu meninggalkan mahluk tak sopan di hadapannya.
"What!!! Bocah???". Angel geram hendak melabrak Uncel tanpa ekspresi itu walau sialnya begitu tampan. persetan dengan tampangnya. Angel terbakar emosi, namun tidak dapat di luapkan begitu saja karena sosok pria itu telah menghilang di tengah lautan manusia pencari kesenangan.
______Colosseum Club ______
Angel mengedarkan pandanganya liar di dalam ruangan remang-remang dengan dentuman music dan DJ membakar adrenalin mencari-cari sosok Genk borjuisnya. Ia menuju tabel di sudut ruangan yang memang di peruntukan bagi orang- orang yang ingin privasi dan berkantong tebal seperti angel and the genk. Disana sudah ada Karina, Diana, dan beserta pasangan mereka. Mereka bertiga adalah sahabat sejati sejak kanak-kanak, karena kedua orang tua mereka bersahabat dan sama-sama dari keluarga pengusaha sukses dan kaya raya. Satu sekolah di SMA Swasta British Internasional. Sekolah elit dan tentu saja dengan bayaran budget mencengangkan. Mereka bertiga memiliki kesamaan yang hakiki, Super cantik, senang hura-hura, tidak begitu tertarik dengan belajar dan sekolah... Karena mereka kaya, pewaris sejati dari keluarga mereka. Sosok mereka cocok sebagai gambaran remaja jaman sekarang yang ugal-ugalan dan arogan. Sombong boleh kan? Jelas... cantik dan kaya sih bebas mau bagaimana aja.
"Lama amat si tuan putri!" Ejek karina "Hampir jam dua belas ini, tega banget kalau ga teng jam belas kamu ga nyampe sini". Ucap Karin gadis berambut pirang yang disemir dengan kualitas premium, Karina paling tua di antara angel dan Diana. Malam ini Karina akan berulang tahun yang ke sembilan belas tahun. Umur segini masih SMA? Jelas karena dia malas untuk menghabiskan waktu untuk duduk dan belajar di sekolah. Satu kali tidak naik kelas! Seharunya Karina tengah menempuh pendidikan di sebuah universitas.
"Sorry Deh beb! Gara-gara pembantu bodoh di rumah dress limit Edision yang baru aku beli di bikin rusak, jalanan macet najis banget! and... tadi di lorong ketemu Uncel-uncel tuli super jengkelin. Jerit angel di tengah riuhnya suasana club' malam.
"Ha..ha.. sabar beb". Hibur karin. "Yang penting kamu ada disini sekarang, sepuluh menit lagi teng jam dua belas! Jerit Karina.