Ia tersentak bangun. Banjir keringat telah membasahi tubuhnya.
Sekelilingnya gelap, merah, dan lembayung. Kiranya hari telah melewati senja. Ia bergidik menyaksikan kegelapan langit menyerupai mimpi buruknya.
"Kau haus, Wander?"
"Ah… iya…" Ia sekali lagi terhenyak saat menyadari suaranya.
Barjan memuji, "Penyembuhan yang cepat sekali."
Ia makin berkeringat dingin mendengar nada waspada di balik pujian itu. Ia semakin sensitif dan entah kenapa ia bisa melihat hawa kegelapan berkumpul di sekitarnya. Ia gemetar ketakutan.
[Gilakah dia? Sudah gilakah dia?]
Saat isi kantung air itu diguyurkan ke dalam mulutnya, ia bersumpah air itu seamis darah. Ia hendak memuntahkan keluar airnya, tapi ia mati-matian bertahan. Ia hanya minum sedikit, gemetaran, dan ketakutan. Ia melihat air bening terkucur keluar dari kantung air itu, berkilau di bibir Yin Yuen saat gadis itu minum.