Barjan menyahut, "Rencananya, kami hanya akan menghantam pingsan para Sargon itu. Namun mereka begitu perkasa hingga kami harus kabur duluan. Kami mengira kau akan mengikuti kami, Wander. Tapi ternyata kau malah tertangkap."
Wander hanya bisa diam dengan perasaan campur aduk antara takjub sekaligus tidak percaya. Ia sama sekali tak diberitahu mengenai rencana mereka. Ia malah terhantam telak oleh gelombang air yang dahsyat itu.
"Tanpa disangka, Penunggang Kelabu datang dan membantai semua Sargon di dalamnya… Seperti yang kau tahu, hampir saja kau tewas di tangannya. Syukurlah kami sempat datang pada waktunya dan menolongmu. Benar kan, Tuan Penunggang Kelabu?"
Sebuah tendangan membuat sebuah sosok terikat terjerembab ke depan. Sulfa menjambaknya lalu menghadapkan wajahnya kepada Wander dan Kaju.
Betapa kagetnya mereka melihat wajah itu adalah wajah Sulfa, tetapi terlihat jelas bahwa itu adalah sebuah topeng yang halus sekali, yang robek di sana-sini.