Kumai marah dan tidak puas mendengar keputusan Allen. Ia ingin memburu Monster Sulran dan 'Penggeran'.
Sementara Lude masih dikuasai semangatnya.
Ia tidak tahan duduk diam saja! Tidak selagi ia sadar betul apa yang harus ia perbuat! Apalagi setelah ia hampir berhasil membunuh Sang Pangeran Pertama! Perasaan kekecewaan dan ekstase itu saja sudah membuatnya tidak bisa tidur, panas dingin. Ia yakin benar ia bisa menemukan dan menghabisi Pangeran jika ada kesempatan kedua!
Sementara Juna malah membuatnya semakin marah! Gadis berdarah dingin itu! Sungguh Lude belum lupa bahwa kurang dari sehari yang lalu, ia bersumpah tidak akan berdebat mulut lagi dengan gadis itu jika bertemu. Tapi siapa nyana kemauan tak pernah sesuai kenyataan.
Juna menukas dengan ekspresi apatis, "Buat apa kau maju berperang lagi? Tugasmu kan sudah kelar? Apalagi kau tidak banyak berguna, dari yang kudengar, selain keluyuran kesana-kemari. Dasar kantong nasi tak berguna. Dengar, aku juga tidak akan membantu."