Ketika mereka akhirnya kembali ke jalanan yang sepi, Jie Bi Shinjin sejenak berhenti, "Aku dengar semuanya tadi."
"Begitukah?" Respon Wander sangat singkat. Pemuda itu malah tersenyum, seakan kata-katanya tadi tidak penting.
Jari-jemari Jie Bi Shinjin berkerotokan, dipenuhi kekuatan maut, "Aku menantikan bagaimana kau akan melakukannya… Aku akan selalu siap, kapan saja kau datang… Apapun yang kau rencanakan."
Wander tertawa berderai-derai. Tawanya lantang dan murni penuh geli, "Kau pikir kau bisa meloloskan diri dari yang satu ini? Tidak mungkin."
Pemuda itu hanya berkata demikian, sebelum melanjutkan langkahnya… dan bersiul-siul riang! Gila!
Saat itu juga, Jie Bi Shinjin merasa bulu kuduknya berdiri. Perutnya bagai ditusuk-tusuk jarum es! Perasaannya bagaikan tikus yang terpojok di bawah tatapan kucing! Ia merasa demikian marah, tidak berdaya… Ia begitu ingin mengakhiri semuanya saat itu juga! Cukup satu pukulan saja dan…!