Itulah pertama kalinya Kucing Tua mendengar Earl Kelabu mengucapkan terima kasih, dan yang tulus pula. Sama gila dan mengejutkannya seperti mendengar bunyi gelegar petir di tengah badai salju. Tapi ketika ia melihat wajah Jie Bi Shinjin, ia juga menangkap ekspresi kekesalan, tidak, lebih seperti cemburu melihat ekspresi Wander yang terharu… Tapi Kucing Tua cepat-cepat membuang pikiran liar itu. Tidak mungkin orang seperti Jie Bi Shinjin begitu!
Ketika Wander sudah lebih tenang, mereka mulai membahas taktik. Rapat singkat, karena tidak ada banyak waktu. Kucing Tua harus segera kembali melapor ke Sulran secepatnya. Yang jadi masalah adalah: apa yang harus ia laporkan?
"Pemberontakan. Tidakkah kau bisa hentikan Kisin? Semua usahanya hanya sia-sia."
"T'dak mungkin, 'cah. Justwu kawena Kisin kewas kepala ia dipakai Sulwan… Kaw mengewti kan. Papa dan sanak famili Kisin disandewa Sulwan… aku juga bawu tahu kemawin …"