Gerinda-gerinda kecil kelabu.
Itulah yang menggerakkan bumi dan langit. Menciptakan nama, kehormatan, kejayaan, dan menguasai semuanya.
Demikianlah guliran roda kecil dalam batin dan otak manusia: yang membentuk jalan pikiran manusia, tidak pernah berhenti membuat Jie Bi Shinjin kagum bukan kepalang.
Nasib bangsa-bangsa, rakyatnya, dan seluruh dunia sebenarnya adalah pantulan, riak gelombang dari pemikiran dan gerak gerinda-gerinda kecil ini. Pemikiran menunggangi tindakan-tindakan, aksi-aksi membawa ke hasil-hasil. Demikian juga halnya pintu-pintu takdir, yang selain dalam keadaan yang tepat, tidak akan pernah terlihat, terpikirkan, oleh seseorang sebelumnya.
Demikian keadaan pikiran Jie Bi Shinjin sekarang, setelah ia menerima badai amarah Wander. Keraguannya bagaikan tersapu bersih, hilang. Kejernihan yang tersisa memercik bagai api. Ia mengenal perasaan bergelora di dada itu. Tertantang. Ia tertantang oleh tugas yang Wander lemparkan ke kakinya.