Kaju akhirnya melihat sekelilingnya… Rupanya penglihatannya baru kembali jelas… Di sana sini ia melihat prajuritnya bermunculan dari pasir, atau bergelimpangan menyedihkan… Beberapa berusaha menarik kuda mereka dari dalam pasir…
Lalu ia melihat obor-obor itu, ribuan jumlahnya. Menyala dalam kegelapan, mengelilingi mereka.
Ia menangkap gambaran panji-panji Pangeran Ketiga di kejauhan.
Para prajuritnya sendiri mengenaskan, sedang bahu-membahu menarik dan menggali para prajurit keluar dari pasir.
Itu Pasukan Timur…. Bagaimana mungkin?
Kaju mengertakkan giginya kuat-kuat sampai gusinya meneteskan darah, bercampur dengan pasir kasar di dalam mulutnya. Air matanya turun deras di pipinya ketika ia menyadari bahwa ia telah dikalahkan dengan begitu telak…
Hanya oleh satu orang pemuda yang belum pernah ia dengar sebelum hari ini…
Hari paling sial ini…
"Mundur!" Serunya.
*
Wuan! Kamu dengar! Wuan!"
"D-Dufk? K-mu d-sihi…"