Hal yang paling jelas yang ia ingat di antara badai ketakutan dan kepanikannya adalah memori mengenai semua pertarungan latihannya dengan Shishounya…
Selama 6 tahun ia berguru, Wander sama sekali belum pernah berhasil memukul atau menyentuh Shishounya, bahkan dalam latih tarung sekalipun.
Shishounya bagaikan perwujudan dari Khici itu sendiri. Lebih kuat dari gunung berapi atau lautan badai. Ia bisa melakukan berbagai keajaiban dan hal-hal yang mengerikan di luar batas manusia.
Bagaimana mungkin ia bisa menang?
Wander selalu menatap Shishou maupun Masternya seperti anak kecil melihat matahari atau bintang. Mengetahui benar mereka ada di sana tapi tidak akan pernah bisa ia jangkau.
Sekarang Shishounya itu ingin menghabisinya!
Ia tidak mungkin menang! Ia akan mati!
"Berdiri dan hadapi aku!" Suara bagaikan dentuman petir itu membuat seluruh rambut di badannya berdiri!
Lebih banyak lagi panah api dan obor menghantam dan masuk ke dalam Wisma itu! Menyebarkan api ke mana-mana!