"Yang terbaik mungkin tidak datang dengan cepat,
tapi percayalah, dia akan datang di waktu yang tepat."
.
.
.
Seorang gadis yang memiliki bola mata berwarna biru hazel, hidung yang tinggi yang nampak serasi dengan bibir kecil nya yang sesuai dengan kulit putih bersih nya. dia menggunakan seragam SMP dan sedang berjalan masuk ke SMA impiannya. Gadis itu bernama Nadya Pradipta Putri, Seorang gadis yang memiliki sifat hanya mementingkan dirinya sendiri.
Hari pertama masuk sekolah, Nadya merutuki kebodohanya saat ini karena selalu menyepelekan waktu hingga lupa bawa di tempat tinggalnya di kota Jakarta ini sering macet saat pagi sehingga mengakibatkan keterlambatan.
sesampainya di perkarangan sekolah, nadya memakirkan mobilnya. kakinya berjalan menyusuri koridor sekolah yang nampak sunyi dan menuju ruang kelasnya yang berada di lantai 2. tanpa sengaja seseorang cwo yang terlihat baru bangun keluar dari kelas dan tiba - tiba menabrak Nadya. dimana dadan bidang cowok itu mengenai muka Nadya sehingga mengakibatkan bibir Nadya yang memakai liptin tercetak cantik di baju tersebut.
Nadya tersentak karena cowok itu mendorongnya kebelakang. lalu Nadya menatap cowok itu dengan tajam tapi cowok didepannya ini menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan serta muka yang memerah. membuat Nadya semakin kesal karena cowok tersebut tidak meminta maaf kepaanya.
" minggir" ucap Nadya dengan dingin kepada cowok yang menanbraknya.
cowok itu hanya diam sambil tersenyum, dan semakin membuat Nadya geram dengan tingkahnya. dan karna tidak ingin meladenin si cowok tersebut, Nadya memilih pergi. tapi cowok tersebut menahan Nadya.
" cantik" puji cowok tersebut sambil tersenyum lalu setelah itu pergi berlalu meninggalkan Nadya yang masih melongo ditempatnya. nadya yang tersadar cepat- cepat memalingkan mukanya untuk melihat keman cwo itu pergi, tetapi dia tidak mendapati cwo itu lagi dimana pun.
dengan kesa[ nadya memasuki kelas dan duduk sambil memikirkan cwo tadi.
"nadya woy nadya..... " sambil memukul meja. "gua manggil lo dari tadi bego, loh ko ngak konsen gini sih. cerca miya kepada nadya
"gua baru aja alami kesialan... " berdecak nadya
"lo pagi-pagi udah sial aja.. udah itu mikirnya nanti dulu. mana tugas loh gua mau salin. gua ketiduran kemarin jdi ngak sempat kerja" minta miya dengan muka memelas.
"lo kebiasaan yah minta- minta mulu, kerjalah ini terakhir gua kasih" jawab nadya dengan ngedumel sambil mengeluarkan buku tugas dari tas buat miya.
"ih iya iya janji ini terakhir nadya cantik, okay" jawab miya dengan senang saat tanggannya menyetuh buku. nadya membetulkan posisi duduhknya untuk memulai pelajaran di pagi itu.
bel berbunyi tandanya jam istirahat. nadya dan miya pun berjalan ke kantin untuk membeli makanan. sesampainya di kantin, nadya melihat cwo yang tadi menabraknya sedang duduk sambil makan bersama teman temanya.
"ck dia yang tadi nabrak gua dengan ngak tau sopan santun maen pergi aja ..." kata nadya sambil melihat cwo tersebut.
"yang mana nadya... yang mana?" tanya miya dengan kepo
"itu kaos putih yang ngak make seragam" tunjuk nadya
"wah sialan itu alexander adinata nadya... wah gila nggak cwo yang terkenal itu" teriak miya heboh
"peduli gua apa yang jelas tu orang ngak punya sopan santun." nadya yang memalingkn mukanya.
mereka berdua punantri dan membeli roti dan cepat- cepat balik ke kelas karena jam istirahat yang udah selesai. saat berjalan ke kelas mereka melewati kelas dimana terdapat gebetan nadya.
"eh lihat deh kenzo lagi tidur di meja. tambah ganteng tahu ngak..." bisik miya ke nadya. "iya ganteng bangettt njirrr." jawab nadya
merek pun berlari ke kelas karena guru sudah masuk.