Chereads / Married?? / Chapter 7 - Part 7

Chapter 7 - Part 7

Acara resepsi pernikahan Larissa dan Kevin pun dimulai. Mereka berdua menyalami satu persatu tamu yang datang, rekan bisnis dari Kevin pun turut serta termasuk Rayhan dan Vanessa yang notabennya sahabat dari Kevin sejak SMA dan Kuliah.

"Bro, gila jadi juga lo nikah gw kira cuma hoax hahaha. Abis lo ngomongnya baru semalem." Ucap Rayhan heboh.

"Iya bener, kaya gak niat ngundang lo Vin ngabarin kita berdua beberapa jam sebelum nikah. Untung kita berdua gak punya riwayat jantungan." Sahut Vanessa yang tidak kalah hebohnya.

"Eh tunggu Vin istri lo cantik juga, imut pula masa yang begini lu nolak Vin gak salah lu?." Bisik Rayhan pada Kevin.

"Panjang ceritanya, kapan-kapan kalo gak sibuk gw cerita. Udah turun sana lo berisik doang disini. Tuh orang ngantri di belakang lo." Sahut Kevin pada Rayhan

Rayhan dan Vanessa melanjutkan pun salaman dengan Larissa.

"Larissa ya? Kita berdua sahabatnya Kevin hehe. Salam kenal ya Gue Vanessa dan sebelah gue Rayhan. Si Kevin nikah gak bilang-bilang, Kan jadinya baru sekarang deh kita kenalan. Kalo Kevin nya rese bilang aja biar kita kasih perhitungan dia." Ucap Vanessa pada Larissa selagi bersalaman.

"Halo Larissa salam kenal, bener kata Vanessa kalo Kevin rese bilang aja sama kita, biar kita pites kaya kutu kasur wkwk." Sahut Rayhan pada Larissa.

"Iya kak, terima kasih ya udh sempetin dateng kesini. Salam kenal juga terima kasih udh peduli sama aku tapi sejauh ini kevin gak macem-macem kok." Sahut Larissa kepada Rayhan dan Kevin.

"Tuhkan lo denger sendiri gue gak ngapa-ngapain dia, udah sana lo turun terlebih lagi lo rayhan."Ucap Kevin pada kedua sahabatnya yang dibalas dengan tawaan dari kedua sahabatnya.

"Oke, ayo Rayhan penganten nya galak, gue takut dimakan. Bye Larissa kita makan dulu ya." Ucap Vanessa sambil menarik tangan Rayhan.

Setelah kepergian kedua sahabat Kevin, Larissa pun menyusuri ruangan mencari Nindy dan Sarah yang berjanji akan hadir ke pernikahannya. Ya, Larissa memang sengaja mengundang mereka berdua karna Nindy dan Sarah adalah tempat curhat Larissa. Segala hal yang terjadi pada Larissa juga diketahui Oleh Nindy dan Sarah, termasuk tentang Larissa yang menyukai Marcel. Mereka berdua juga yang membantu Larissa untuk melupakan perasaanya pada Marcel.

Selagi menyusuri ruangan mencari keberadaan sahabatnya ditengah banyak nya tamu yang datang, akhirnya Larissa menemukan keberadaan Nindy dan Sarah dan kedua sahabatnya tersebut bergegas untuk menuju pelaminan.

"Risa.. Sumpah lo panglingin banget, bangga banget deh gue punya sahabat secantik ini. Selamat untuk pernikahannya"Ucap Nindy sambil memeluk sahabatnya.

"Makasih banyak sahabat tercinta gue yang udah sempetin dateng kesini." Ucap Larissa sambil membalas pelukan Nindy.

"Iya Ris, lo cantik parah hari ini dan suami lo ganteng banget sumpah.Selamat juga sekarang lo resmi jadi Nyonya sanjaya. Eh tapi masa suami lo ganteng-ganteng begitu nyebelin sih Ris?" Tanya Sarah sedikit berbisik.

"Yehh, ganteng sih boleh tapi bukan berarti karna ganteng terus gak bakal nyebelin."Sahut Larissa yang dibalas dengan berbisik juga.

Kevin yang merasa seperti dibicarakan pun menoleh, mendadak 3 orang yang asik berbincang ikut menoleh dan tersebut tersenyum kikuk. Akhirnya Nindy pun berinisiatif dengan menyalami Kevin.

"Selamat ya untuk pernikahan kalian, kita berdua sahabat nya Larissa sejak SMA, gue Nindy dan dia Sarah."Ucap Nindy yang disusul dengan Sarah yang ikut menyalami Kevin.

"Iya, terima kasih sudah bersedia hadir."Sahut Kevin kepada Nindy dan Sarah.

"Oke, kalo begitu kalian berdua nikmatin hidangannya aja dulu nanti kita ngobrol lagi."Potong Larissa

Akhirnya Nindy dan Sarah pun turun dari pelaminan menuju meja yang menyediakan kambing guling.

"Sumpah ya Nin, Larissa beruntung banget gak sih bisa dapet Kevin yang tajir melintir. Gue iri banget liat mereka. Semoga aja gue bisa dapet pangeran macem Kevin." Ucap Sarah pada Nindy

"Iya sih, tapi Larissa juga kan gak kalah kaya dari Kevin jadi mereka bisa dibilang sepadan lah."Sahut Nindy

"Kita doain aja semoga pernikahan mereka langgeng ya, apalagi kalo inget faktanya mereka berdua dijodohin. pasti gak mudah buat mereka berdua." Ucap Sarah

"Iya, kita cuma bisa berdoa yang terbaik untuk mereka berdua karna udah cukup Larissa galau gara-gara Marcel." Sahut Nindy kembali sembari melahap kambing gulingnya.

Acara resepsi pun usai, setelah para tamu mulai meninggalkan ballroom Kevin dan Larissa pun dipersilahkan untuk menuju kamar mereka untuk beristirahat.

Larissa yang sudah meresa sangat lelah memilih lebih dulu menuju kamar untuk istirahat sedangkan Kevin menghampiri mamanya karena mamanya bilang ada yang ingin di bicarakan.

"Kevin, ayo sini nak." Ucap Mama Merry

"Ada apa ma, apa ada yang penting?" Sahut Kevin

"Gak sayang, mama sama papa cuma mau bilang kalo mama papa udah siapin tiket bulan madu untuk kamu dan larissa ke Eropa."Ucap Mama Merry antusias.

"Kenapa mendadak banget ma, Eropa terlalu jauh dan pasti menghabiskan waktu yang lama. Aku ada meeting penting minggu ini dan ini gak bisa diwalikan."Sahut Kevin

"Tapi sayang, bulan madu juga penting. Mama kan mau cepet dapet cucu, kamu gak ngerti banget sih." Balas Mama Merry dengan wajah kecewa.

"Iya tapi mama juga harus ngertiin aku juga, aku gak bisa pergi mendadak begini. Untuk bulan madu kan bisa nanti-nanti aku sama larissa pikirin sendiri. Jadi aku mohon mama batalin untuk bulan madu itu, kalo mama gak mau yaudh gimana kalo mama sama papa aja yang pergi." Sahut Kevin

"Loh kok jadi papa sama mama kan yang nikah kamu dan larissa."Sahut Papa Alex

"Iya, berhubung aku gak bisa papa sama mama yang gantiin kami."Sahut Kevin pada Papa Alex.

"Ya terus bulan madu kamu gimana nak?" Sahut Mama Merry.

"Untuk bulan madu nanti aku sama larissa bahas lagi berdua. Yaudh kalo gak ada lagi yang dibicarain aku permisi ke kamar, aku butuh mandi sekarang."

Kevin pun berlalu menuju kamarnya hari ini mereka menginap di hotel tempat resepsi di adakan. Saat membuka pintu kamar Kevin terkejut dengan sosok wanita yang sedang duduk di meja rias. Dia lupa jika dia sudah menikah dengan larissa sekarang.

"Kevin bisa bantu aku? Bisakah kau melepas jepit rambut ini."Pinta Larissa pada Kevin yang mematung di depan pintu.

Kevin sontak tersadar dari lamunannya dan menghampiri Larissa yang terlihat kesusahan melepas jepit rambutnya. Kevin pun meraih jepit rambut yang tersangkut di rambut Larissa dan melepaskannya dengan perlahan. Usai jepit rambut itu terlepas tanpa aba-aba Larissa pun bangkit dan berbalik namun Larissa kehilangan keseimbangan saat berpijak sehingga membuat badannya terhuyung, Kevin yang reflek pun menangkap Larissa agar tidak terjatuh hingga akhirnya Mereka saling berhadapan dengan tangan Larissa yang bertumpu pada dada bidang Kevin.

Butuh waktu beberapa detik hingga akhirnya Kevin dan Larissa tersadar dengan posisi mereka yang begitu dekat.

"Maaf aku tidak bermaksud menyentuhmu, aku hanya ingin agar kau tidak terjatuh?" Ucap kevin sedikit gugup

"Aku yang harusnya minta maaf, aku berbalik tiba-tiba dan kehilangan keseimbangan.Terima kasih." Sahut Larissa yang juga tak kalah gugup.

"Oke baiklah, bagaimana jika kita mandi?" Ucap Kevin

"Kita?Mandi? Maksud mu?" Sahut Larissa yang merasa pertanyaan Kevin sedikit ambigu.

"Maaf maksud ku apa kau ingin mandi lebih dulu? Jika tidak aku ingin mandi"Ucap Kevin meluruskan ucapannya tadi.

"Baiklah, kau dulu saja yang mandi. Aku masih harus menghapus make up ku sebelum mandi." Sahut Larissa.

"Baiklah, kalau begitu aku duluan."

Kejadian yang membuat mereka canggung diakhiri dengan Kevin yang pergi untuk mandi dan Larissa pun kembali melanjutkan kegiatan nya menghapus make up kembali. 

"Ada apa denganku? kenapa jantungku tiba-tiba berdetak kencang seperti ini? kenapa juga dia harus hampir terjatuh seperti tadi. Dasar gadis sembrono." Gumam Kevin dari balik pintu kamar mandi.

Disisi lain Larissa sedang coba menetralkan jantungnya karena kejadian tadi.

"Ya Tuhan apa yang kulakukan barusan, kenapa aku harus jatuh di pelukan kevin?"Gumam Larissa sambil merutuki kejadian yang barusan terjadi.

*****