Larissa POV
Hari-hari berlalu dengan cepat dan pernikahan ku dengan Kevin pun tiba, Aku yang sudah di rias sejak pukul 7 pagi akhirnya selesai. Beberapa sepupuku mengunjungiku dikamar untuk mengucapkan selamat. Aku pun hanya membalas ucapan selamat mereka dengan senyuman.
"Entah bagaimana aku harus menjalani pernikahan ini, pernikahan yang tidak dilandaskan dengan cinta. Apakah tindakan ku ini salah dengan membuat kesepakan dengan Kevin? Tapi aku tak bisa menolak permintaan Mama, dia sangat menginginkan aku menikah dengan Kevin." Gumam Larissa dalam hati.
Pukul 9.30 keluarga dari Alexander Sanjaya sudah tiba tak lupa mereka membawa banyak sekali barang seserahan berupa barang mewah dari brand ternama, Sangat tak aneh karena Keluarga Alexander sangatlah kaya.
Samar-samar aku mendengar percakapan sepupuku yg membicarakan penampilan Kevin hari ini, Banyak sepupu dan keluargaku yang berdecak kagum akan penampilan dari pria yang akan menjadi suamiku kurang dari 1 jam lagi.
"Risa sumpah kamu beruntung bangrt bisa dapetin suami macem kevin." Ucap Ana sepupuku.
"Iya bener banget Risa, gue juga mau deh kalo dijodohin sama cowok kaya Kevin gitu. Udah ganteng, tajir pula."Ucap Jessica dengan antusias
Aku pun hanya tersenyum melihat tingkah sepupuku yang antusias sekali membicarakan Kevin.
Jam sudah menunjukan pukul 10.00 WIB, Ana dan Jessica membantuku untuk turun ke bawah karena acara Akad Nikah akan dimulai.
Perlahan kuturuni anak tangga dan kulihat hampir seluruh keluarga besarku dan Kevin sudah berkumpul.
Kulihat kevin sudah duduk bersama penghulu dan juga papa di meja yang telah disiapkan.
Perlahan aku duduk di kursi sebelah Kevin, ku lirik Kevin yang terlihat sedikit gugup. Wajar jika dia gugup karena ini juga pertama kali nya dia menikah.
Akad pun dimulai, Papa dan Kevin sudah berjabat tangan.
"Kevin Putra Sanjaya bin Alexander Sanjaya, Saya nikahkan engkau dengan Putri saya Larissa Wijaya binti Bram Wijaya dengan seperangkat alat sholat dan Cincin berlian 11 karat di bayar tunai." Ucap Bram
"Saya terima nikah dan kawinnya Larissa Wijaya binti Bram Wijaya dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." Ucap Kevin dengan tegas.
"Sah.. sah?." Ucap penghulu kepada saksi pernikahan dan di balas dengan "Sah" dari para saksi pernikahan tersebut.
Penghulu pun membacakan doa pernikahan dan di susul dengan Kevin yang membaca sighat ta'lik atau janji nikah yang juga tercantum di bagian belakang buku nikahnya.
Usai prosesi akad nikah, dilanjutkan dengan sesi foto kedua mempelai dan acara sungkeman kepada kedua orang tua baik Kevin ataupun Larissa.
Pukul 14.00 WIB Resepsi yang diadakan di Hotel Mulia Jakarta pun dimulai, sekitar 1000 tamu undangan yang terdiri dari keluarga dan relasi bisnis kedua keluarga mulai memadati ballroom tempat diadakannya acara. Larissa yang telah selesai berdandan menggunakan gaun pilihannya tempo hari pun terlihat sangat cantik.
"Larissa sayang kamu cantik sekali kamu nak." Ucap kagum Mama Merry
"Kamu cantik sekali nak hari ini, semoga pernikahan mu dengan Kevin langgeng hingga mau memisahkan yan sayang." Ucap Mama sambil memelukku.
Air mataku pun jatuh saat mendengar doa yang mama berikan padaku, aku merasa sangat bersalah telah membuat perjanjian itu.
"Kamu kenapa nak, jangan menangis ini hari bahagia mu sayang. Ada Mama dan Mama Merry disini, sudah ya jangan menangis. Nanti makeup mu luntur loh." Ucap Mama yang coba menenangkan ku.
"Iya Risa ada Mama Merry juga yang akan selalu jaga kamu, nanti kalo Kevin nakal kamu bilang sama Mama aja, Mama bakal jewer Kevin sampe kapok." Ucap Mama Merry.
"Iya ma, aku gak nangis lagi. Aku sayang banget sama Mama dan Mama Merry."Ucap Larissa sambil memeluk kedua Mamanya.
Acara resepsi akan segera dimulai Larissa pun merapihkan kembali riasannya akibat tadi menangis, Saat sedang merapihkan riasan Kevin memasuki kamar tempat Larissa berada. Larissa yang mengira orang yang masuk adalah Mama nya atau Mama Merry menjadi canggung saat ternyata Kevin yang masuk ke dalam ruangannya.
"Mbak Risa make up nya sudah rapi, saya izin keluar dulu ya." Ucap Mbak Melly yang tak lain adalah MUA yang bertanggung jawab atas make up ku sejak resepsi tadi pagi.
"Iya Mbak Melly terima kasih banyak ya." Sahutku pada Mbak Melly.
Usai kepergian Mbak Melly dari Kamarku, Kevin pun akhirnya mendekat.
"Larissa bisa kita bicara sebentar?" Ucap Kevin pada Larissa
"Ya, silahkan saja." Sahut Larissa
"Aku ingin memberitahukan kembali soal perjanjian kita, aku sudah menyiapkan kontrak juga bisa kita tanda tangani." Ucap Kevin dengan nada datar
"Oke baiklah, kita bisa membahasnya nanti setelah acara ini selesai dan keluarga kita sudah pulang. Aku tidak ingin ada yang mengetahui perjanjian kita." Sahut Larissa pada Kevin.
Kevin pun meninggalkan kamarku usai berbicara perihal kontrak pernikahan.
Larissa POV
Ya Tuhan apa dia tidak bisa menunggu nanti saja saat kita cuma berdua untuk membahas hal seperti ini, bagaimana jika ada orang yang mendengar? Bisa kami berdua jika ada orang lain yang mendengar pembicaraan ini dan tunggu.. dia sudah menyiapkan kontrak pernikahan? Semangat sekali dia ingin segera bercerai denganku, apa aku sejelek itu? bahkan dia sudah membicarakan kontrak pernikahan setelah beberapa jam dari akad nikah kami. Wah dia memang sungguh MENYEBALKAN...
Aku jadi ingin tahu seperti apa pacarnya itu, apakah dia lebih cantik dari ku? Tapi aku yakin aku lebih baik dari nya.
Kevin POV
Aku memasuki kamar Larissa untuk membahas kontrak yang telah kusiapkan, begitu hendak memasuki kamar nya aku mendengar dia sedang bersama dengan Mama dan Mama Rita. Mereka berdua sedang memuji kecantikan Larissa dan samar aku mendengar Mama Rita mendoakan kami agar langgeng hingga maut memisahkan. Aku yang hendak masuk mengurungi niatku untuk menunggu saja hingga Larissa sendirian.
Sekitar 15 menit kemudian aku melihat Mama dan Mama Rita sedang menyambut beberapa tamu yang datang berarti Larissa sedang sendiri dikamarnya, aku pun bergegas menuju kamar Larissa kembali begitu sampai di depan kamarnya aku mengetuk pelan kamar tersebut dan masuk dengan perlahan. Mbak Melly yang sedang mendandani Larissa pun keluar saat melihatku dari pantulan kaca.
Jujur aku sedikit terpana dengan penampilan Larissa dalam gaun pengantin yang sedang dia gunakan, aku tidak menyangka dia akan secantik itu, padahal kemarin dia seperti anak ABG saat bertemu waktu fitting 2 minggu lalu.
"Tidak, apa yang aku pikirkan. Hanya Angel wanita yang paling cantik dan cocok untuk bersanding denganku bukan gadis seperti dia. Lagi pula aku sudah janji akan menjaga jarak dengan Larissa selama pernikahan kontrak ini." Gumam Kevin dalam hati.