"Bagaimana kabarmu? Apakah kuliahmu lancar?" Tanya Marcel pada Larissa
"Kabarku baik dan sejauh ini kuliahku lancar. Bagaimana denganmu, apakah tinggal di Amerika sangat menyenangkan?"
"Ya tentu, aku belajar banyak hal disana. Kau pun harus coba berkunjung kesana" Ucap Marcel sambil tersenyum.
"Kau semakin cantik larissa, aku sangat merindukanmu"Ungkap Marcel kembali sambil memeluk Larissa.
Larissa pun hanya terpaku saat Marcel memeluknya. Jujur Ia pun sangat merindukan Marcel, namun ia tahu harus segera melupakan perasaan itu karena sebentar lagi dia juga akan menikah dengan Kevin. Memang aku tidak ada perasaan apapun pada Kevin tapi paling tidak aku tetap harus menjaga jarak dengan Kak Marcel.
"Bagaimana kabar Kak Naraya, aku sempat sesekali hangout dengannya setelah kepergianmu hingga akhirnya kami lost contact karena dia melanjutkan kuliah di Yogya"
"Dia baik-baik saja dan lusa aku akan bertemu dengannya, apa kau ingin bergabung? Naraya pasti akan senang sekali bertemu denganmu."
"Tidak kak, aku tidak ingin menganggu kalian. Mungkin lain kali aku akan bergabung."
"Kemana kau akan pergi tadi, mau aku antar? Kau pasti susah berjalan sekarang karena kakimu terluka." Ucap Marcel dengan nada sedikit khawatir.
"Ohh.. Aku tadi mau cari taksi, aku ada urusan disekitar situ dan sekarang aku mau pulang. Tapi kau tidak perlu repot mengantarku, aku naik taksi saja."
"Tidak biar aku saja yang antar, kau terluka karena ku. Sudah menjadi tanggung jawabku untuk mengantarmu pulang dengan selamat." Ucap Marcel dengan nada membujuk.
"Tidak perlu kak, cukup carikan aku taksi maka itu sudah cukup." Sahut Larissa dengan nada yang mencoba meyakinkan.
"Baiklah aku akan mencarikan taksi untukmu."
Selagi menunggu taksi aku izin ke toilet untuk menghindari berlama-lama berdua dengannya. Jujur saja aku masih merasa canggung sejak pernyataan Marcel di Bandara saat itu. Walaupun sudah lewat beberapa tahun namun aku tetap belum sepenuhnya siap bertemu lagi dengannya terlebih dengan cara tiba-tiba seperti hari ini.
Untungnya disaat aku keluar dari toilet taksi yang dipesan juga sudah tiba, aku dan marcel pun berpisah.
Tapi sebelun aku pergi dia meminta nomor hp ku dan akupun memberikannya. Akan curiga jika dia tahu aku belum sepenuhnya nyaman bertemu dengannya lagi, maka dari itu aku pun memberikannya nomor hp ku agar semua terlihat baik-baik saja.
*****
Ditempat lain Kevin ternyata tak kembali ke kantornya, melainkan dia bertemu dengan Angel. Angel memaksanya bertemu dengan alasan sangat merindukan Kevin.
Kevin yang belum jujur kepada Angel bahwa Ia akan menikah dengan wanita lain bermaksud untuk membicarakan nya dengan Angel saat bertemu nanti, entah apa reaksi Angel jika mengetahui kekasihnya sudah tunangan dengan wanita lain.
Marah? Sudah pasti. Kecewa? Jangan ditanya. Tapi Ia akan meyakinkan Angel untuk bersabar selama setahun, karena setelah itu pernikahannya dengan Larissa akan berakhir.
Sampailah Kevin di apartemen milik Angel yang dihadiahkan oleh Kevin. Usai menekan bel, Angel pun membukakan pintu untuk Kevin.
"Sayang akhirnya kamu dateng juga, aku kangen banget udh berapa minggu kita gak ketemu. Kamu sibuk terus, apasih yang bikin pacar aku sampe diajak ketemu aja susah banget?" Tanya Angel pada Kevin sambil bergelayut manja.
"Aku lagi banyak urusan kerjaan Angel, jadi maaf kalo aku jarang kabarin kamu."
"Kamu kerja terus sampe lupa sama aku, kamu gak sayang lagi ya?"
"Tentu aja aku sayang sama kamu Angel untuk apa hubungan kita yang udah jalan 3 tahun ini aku pertahanin terlebih mama menentang hubungan kita. Kalo aku gak sayang sama kamu kita gak akan sejauh ini." Ucap Kevin berusaha meyakinkan Angel.
"Iya sayang, aku percaya kok sama kamu. Maaf aku udah nanya begitu. Tapi lain kali kamu jangan fokus nya kerja terus kan aku kesepian."
"Iya aku janji untuk sering kabarin kamu sayang."
"Kabarin aja ketemu nya gak?" Sahut Angel dengan raut wajah cemberut.
"Iya ketemu juga."
Angel pun merasa bahagia karena Kevin selalu ada untuknya, bagi Angel kevin bukan hanya sekedar pacar tapi juga sumber uang baginya. Siapa yang tidak tahu seorang Kevin Putra Sanjaya, calon pewaris tunggal Sanjaya Group yang tak lain adalah perusahaan kontraktor terbesar di Indonesia. Tentu akan sangat rugi jika Angel sampai kehilangan seorang Kevin.
"Sayang aku punya dvd baru, ayo kita nonton bareng ya. Udah lama kan kita gak nonton bareng."
Kevin yang sedang berfikir bagaimana menyampaikan berita perjodohannya kepada Angel memilih lebih banyak diam.
"Sayang, Kamu denger aku gak?"
"Iya Angel kamu mau apa tadi?"
"Tuhkan pikiran nya kemana lagi? Aku tadi bilang ayo nonton bareng aku punya dvd baru. Kamu nya diem aja gak jawab."
"Iya aku minta maaf, yaudh nyalain aja dvd nya."
"Oke, aku nyalahin ya. "
Sepanjang menonton film yang Angel putar Kevin hanya diam saja dan Pikirannya pun entah kemana. Hingga Angel yang menyadari Kevin melamun pun mematikan dvd tersebut.
"Kevin kamu kenapa sih, kamu mikirin apa?"
"Angel aku mau bilang sesuatu, tapi sebelum nya kamu harus janji untuk gak berfikir yang aneh-aneh ya dan percaya sama aku."
"Oke, aku janji."
"Angel sebenarnya 2 minggu lagi aku akan menikah. Mama menjodohkan aku dengan anak teman dekatnya."
Angel pun bereaksi dengan menangis dan menampar wajahku.
"Kenapa kamu jahat banget kevin, kenapa kamu tega perlakukan aku kaya gini? Aku gak mau putus sama kamu. Kamu cuma milik aku selamanya."
Kevin pun berusaha untuk menangkan Angel dengan memeluknya, Ia mencoba untuk menenangkan emosi Angel sebelum melanjutkan pembicaraannya.
"Tenang dulu Angel aku belum selesai, aku udh sepakat dengan Larisaa gadis yang dijodohkan denganku bahwa pernikahan kami akan berakhir setelah setahun."
Angel yang mendengar pernyataan tersebut sedikit lebih tenang dan Kevin pun mulai melepaskan pelukannya.
"Gak akan semudah itu Kevin, pasti orang tua kamu gak akan biarin kalian cerai semudah itu. Apalagi mama kamu gak setuju sama hubungan kita."
"Aku akan coba pikirin itu Angel, hang penting kamu harus percaya sama aku. Larissa pun gak ada perasaan apapun sama aku, aku pun cuma sayang sama kamu. Jadi aku mohon kamu ngertiin posisi aku sekarang." Ucap Kevin dengan nada memohon.
"Oke, kamu boleh menikahi wanita pilihan mama kamu. Tapi kamu harus janji setiap aku butuh kamu, kamu harus datang temui aku dan jangan sampai kamu jatuh cinta sama wanita itu. Aku gak akan pernah rela wanita lain rebut kamu dari aku."
"Oke, aku janji Angel. Makasih kamu udah mau ngertiin aku, aku sayang banget sama kamu."
*****
adakah yang masih menunggu cerita ini??