Setelah rencana perjodohan itu diumumkan di depan kedua keluarga, Larissa meminta izin ingin berbicara berdua denganku dan tentu saja orang tua kami menyetujui itu dan mempersilahkan kami untuk berbicara ditaman.
"Ka, mas, bang atau siapapun kamu aku cuma mau bilang aku gak bisa nikah sama kamu."
"Kevin. nama ku kevin, Aku juga mau bilang aku gak bisa nikah sama kamu karna aku udah punya pacar. Jadi lebih baik kamu bilang sama keluarga kita di dalem sana kalo kamu gak mau nikah sama aku."
"Kenapa gak kamu aja? kamu kan cowok kenapa harus aku yg bilang duluan. lagian juga kan yg udah punya pacar kamu bukannya aku."
"Aku gak bisa, mamaku bisa sedih nanti kalo aku rusak hari yg dia tunggu-tunggu ini jadi lebih baik kamu aja. Pasti paling gak orang tuaku bisa menerima dengan lapang dada dibanding harus aku yang bilang."
"Ya sama mama aku juga bisa sedih kalo aku batalin perjodohan ini. Terus kita harus gimana dong?"
"Yaudah karena salah satu dari kita gak ada yg bisa batalin perjodohan ini, mau gak mau kita harus jalanin tapi satu yang akan aku tekanin dari awal bahwa aku gak akan bisa mencintaimu layaknya suami istri kalo kita menikah nanti. Berhubung kita berdua gak ada perasaan apapun mari kita akhiri pernikahan ini setelah 1 tahun, Bagaimana?"
"Oke aku setuju, setelah 1 tahun kita akan bercerai. Selagi menunggu 1 tahun itu ayo jalani pernikahan ini dengan senatural mungkin biar orang tua kita gak curiga, setuju?"
"Oke aku juga setuju"
****
Waktu berjalan cepat, tepat setelah pembicaraan kami di taman usai kedua orang tua kami langsung menyiapkan segala kebutuhan untuk pernikahan kami dan hari ini kami diminta untuk melakukan fitting jas dan gaun di salah satu boutique langganan mama kevin yaitu mama merry. Ya mama merry mengharuskan aku memanggilnya mama walaupun aku dan kevin belum menikah, karena dia menginginkan aku segera terbiasa.
Tepat pukul 14.00 sebuah Audi R8 memasuki halaman kampusku. Ya siapa lagi jika bukan Kevin yang berada di dalamnya. Semua mata tertuju begitu mobil milik Kevin terparkir tepat di lobby kampus Pelita Harapan. Wajar memang jika banyak pasang mata yang rela berlama-lama memandangi nya, karena dia memiliki tubuh yang atletis dengan Postur tubuhnya yang tinggi sekitar 180cm pun sukses membuat diriku minder jika berdiri di sebelahnya, apalah dayaku yang hanya 158cm sungguh bagaikan langit dan bumi. Jika kalian semua menanyakan bagaimana wajahnya, Kevin memiliki wajah yang bisa dibilang sangat tampan. Alis yang tebal, hidung mancung dan bibir yang tipis sukses membuat kaum hawa terpukau saat melihatnya dan jangan lupakan juga dia adalah calon penerus dari Sanjaya Group yaitu sebuah perusahaan yang begerak di bidang kontraktor, Namun ada satu kekurangannya dari seorang kevin yaitu.... ME NYE BAL KAN
Sepertinya dia sangat menikmati menjadi tontonan banyak mahasiswi disini
"Dasar narsis" (gerutuku dalam hati)
"Kau sudah lama menunggu disini?"
"Ya, kau sudah membuang waktuku yang sangat berharga. Ayo cepat mama menunggu kita"
Perjalanan kami pun tidak begitu lama hanya memakan waktu 15 menit dari kampusku itu sebabnya kevin menjemputku karena letak boutique dan kampusku tidak begitu jauh dan satu lagi pastinya agar kami terlihat seperti telah menerima perjodohan ini.
Sesampai nya di boutique mama merry menyambutku dengan pelukan hangat.
"Sisca ini loh calon mantuku namanya Larissa, cantik bukan?" Ucap mama merry
"Iya jeng merry cantik dan manis ya, pasti cocok nih sama gaun buatan aku, Ayo Larissa sama Kevin kemari, tante udah siapin jas dan gaun khusus untuk kalian sesuai sama permintaan mama kalian" Sahut tante Sisca.
"Ya ampun calon mantu mama cantik banget, gaun ini cocok banget sayang sama kamu. Kevin sini nak kamu harus liat Larissa."Ucap Mama Merry pada Kevin dengan antusias
"Bagaimana Larissa nyaman gaunnya?" Ucap tante Sisca
"Iya tante nyaman, gaunnya juga cantik banget tan, makasih ya" Ucap Larissa