Chereads / Handuk Tertukar / Chapter 26 - Ulang Tahun Rani

Chapter 26 - Ulang Tahun Rani

Setelah beberapa hari, tibalah saat ulang tahun Rani. Aku tidak pernah tau ada yang akan mengingat pesta ulang tahunku. Karena dia adalah yatim Piatu.

Aku kaget saat kak Nika tidak menyuruhku masuk saat malam sepulang kerja. Terpaksa aku duduk diluar menunggu mereka melakukan sesuatu.

Dan..

"Happy birthday Rani!!" seru mereka bersamaan. Aku terkejut dan juga sangat bahagia ketika saat pintu terbuka.

Disana ada sahabatku ila dan ani. Mereka membawa bungkusan kado.

Luci juga ia memelukku dengan lembut,

"Happy birthday, ibu.."

Kak Nika menyuruhku meniup lilin. Aku tidak tau bagaimana bisa sebahagia ini. Bagi seorang yatim Piatu. Hal seperti ini sangatlah mewah.

Tes

_

Kak Nika mendekatiku dan menghapus air mataku dengan heran, "Ada apa sayang...?"

Aku hanya tersenyum polos, dan mengatakan bahwa aku sangat tidak tau bagaimana mengekspresikan hal yang sedang dirasakannya ini.

"Anu.., rani ini hari ulang tahunmu"

kata Ani dia mendekatiku dan menepuk pundak ku dengan hangat.

"Nikmati saja ya" seru ila lagi. Mereka berusaha mendukungku. ini benar benar membuatku sangat bahagia.

Sangat bahagia,sehingga aku tidak tau ini terakhirnya kami bersama..

_

Akhirnya pesta selesai, dan kami pun sedikit bersantai. Aku duduk di pojokan.

Aku asyik membuka kado dari teman temanku. Dan heran ketika tidak melihat Luci.

Aku melihat Ina yang sedang kebingungan, segera ku hentikkan proses membuka kado dan segera menuju ke arah Ina.

Ina memukul pundak ku dengan khawatir ,"Kau melihat ila?"

Aku segera mengeleng, Ani langsung lemas seketika. Ia terlihat sangat mengkhawatirkannya.

"Biar aku Carikan!!" seruku, sekalian aku juga mencari Luci. Aku takut Luci keluar dan tersesat.

_

Aku segera berkeliling, Namun, anehnya Luci, ila dan ayah sama sekali tidak ada.

Bukan semua orang tidak ada, aku segera kembali ke arah Ina. Ina langsung mendapatiku.

"Bagaimana?" tanyanya . Aku menggeleng.

"Tidak kutemukan, memang kemana ia tadi" tanyaku berusaha tenang.

Ina menjelaskan bahwa ia menunggu ila sedari tadi saat ia ingin menemui kak Nika. Ina menunjuk ke arah kanan.

Aku segeralah mengangguk dan bergegas pergi. sebelum pergi, aku meminta Ina untuk mencari di luar. siapa tau ila ada disana..

_