Hari ini adalah hari yang selalu aku tunggu..
Yap.. tidak ada hari spesial kecuali bersama nya. Rani.. nama gadis itu, gadis yang selalu ada disetiap sudut otak dan hatiku. sudah 10tahun sejak dia memutuskan untuk melanjutkan studinya keluar negeri, dan kini dia kembali.
"Pak Pras, tolong siapkan mobil..10 menit lagi saya turun." teriakan ku mengagetkan pak Pras si supir pribadi ku yang cuma menjawab dengan acungan jempol keatas. 10 menit kemudian aku turun menuju parkiran dibelakang rumah.
"ngapain pak Pras disitu?"
" katanya mas fata mau pergi, lha saya sudah ready mas bos.." jawab pak pras dengan menunjukkan muka konyolnya.
cerita sedikit tentang pak Pras dia adalah sopir pribadiku yang sudah hampir 15 tahun mengabdi dengan setia pada keluargaku. pak Pras orangnya cekatan rapih dan pokoknya bisa diandalkanlah.. tak jarang dia merangkap sebagai asisten pribadiku, pokoknya saat aku butuh dia selalu ada bahkan aku tidak pernah menganggapnya sopir pribadi tapi lebih ke seorang kakak.
"pak Pras, saya sudah bilang mau pergi sendiri hari ini.. apa pak Pras lupa??". jawabku santai.
"ow ya.. ya udah silahkan atuh mas, hati-hati nyetirnya." kata pak Pras sambil keluar dr mobil.
"oke, aku berangkat dulu.. nanti kalo Abi tanya bilang aku udah berangkat jemput Rani, tadi belum sempat pamit sm Abi, soalnya Abi lagi dikamar mandi."
" siap bos.."
mobil yang kukendarai keluar dari gerbang menerobos keramaian jalan, hanya butuh waktu 1jam untuk sampai bandara. sudah tak sabar rasanya ingin bertemu dengannya. wajah yang mungil chubby persis kayak bakpao.. kulitnya kuning khas orang Jawa, bulu matanya lentik, bermata sayu, berambut ikal dan selalu dikuncir seperti ekor kuda. dia sangat menyukai rambut panjangnya. Rani juga seorang perempuan yang smart dia selalu mendapat juara kelas dan study diluar negeri pun dia dapat dengan beasiswa full scholarship.
aku melangkah menuju lobby bandara dan tak lama sesosok yang aku tunggu datang.. tapi tunggu.. Rani yg aku kenal berambut panjang dan dari foto yang dia kirim pun dia berambut panjang. tapi apa ini...
'subhanallah.. ran.. kamu tambah cantik dengan kerudungmu tapi ini bener Rani kan??' gumamku dalam hati.
untuk beberapa saat aku tertegun dengan apa yang aku lihat.. sampai ada pejalan kaki yang tidak sengaja menyenggol lenganku.
"Assalamualaikum.." aku memberanikan diri menyapa.. walau sebenarnya ga pede juga takut salah orang.
"waalaikumsalam.." jawabnya dan kini aku yakin tidak salah orang.. dia benar Rani.. Rani si Perempuanku.
"apa kabar Perempuanku?"
"apa kabar lelakiku?"
kami tertawa bersama, aku ambil travel bag dr tangan Rani, sambil berjalan menuju parkiran.
selama perjalanan kami mengobrol kesana kemari seperti tidak ingin ada satu cerita pun terlewatkan. sampai kami melintasi jalanan yang dulu sering kami lewati. disana ada warung makan sederhana yang menjadi favorit kami.. aku mengajaknya untuk mengulang kenangan ketika menikmati makan ditempat itu bertahun-tahun yang lalu
masih jelas diingatan dia sangat menggemari sayur bobor jantung pisang.
kami masuk ke warung tersebut dan aku memesan dua porsi makan dan minum. aku terkejut dengan reaksi si emak warung yang terkejut melihat sosok Rani.
"mbak Rani .??" tanya si emak warung sambil melongo melihat kearah Rani.
"iya makkk e.. makkk e apa kabar?" jawab Rani sambil nyengir rumit.
kami menikmati makan yang tersaji dimeja.. sambil masih berbincang ringan.
ketika bersama Rani entah mengapa hanya kenyamanan dunia yang aku rasa..
Oya ada yang terlewat, sebenarnya Rani adalah cewek tomboy jauh dari kata dandan dan mayoritas temannya adalah laki-laki dan tentunya teman Rani adalah temanku juga.
hari makin sore.. selesai makan aku antar Rani pulang kerumahnya yang dulu. rumah bergaya khas Jawa tengah yang asri dan nyaman.