Waktu sudah melewati jam 9 malam, ditengah pintu masuk Cafe Soulut sudah tergantung papan bertuliskan CLOSE yang bertanda bahwa Cafe sudah tutup, di hari biasa Cafe tutup tepat jam 11 malam, mungkin dikarnakan hari ini ada beberapa acara khusus dan mulai besok pagi Pak Lingsen akan pergi menjenguk anaknya Miesta yang telah lulus kuliah di luar kota.
Lampu-lampu utama di ruangan cafe telah dimatikan, dan hanya mengisahkan lampu remang yang cukup memberikan cahaya diantara tangga-tangga yang menuju lantai 2 dan terus ke lantai 3.
Di pintu keluar belakang dekat dapur, Ighniels membawa keluar Sekantung penuh sampah untuk selanjutnya di buang ke tempat penampungan sampah yang berjarak hanya beberapa langkah dari pintu belakang cafe.
Setelah Ighniels selesai mebuang sampah, ia lalu menepuk kedua tangannya secara bergantian,,
"pluk pluk, suara yang keluar dari kedua tangan Ighniels, lalu melihat jam tangan di tangan kanannya" oh pas jam setengah sepuluh, kayanya nanti gua harus mapir ke minimarket buat beli persediaan makan dan minum, karna besok Pak Lingsen berangkat pergi, otomatis kerjaan libur 2 hari, hahh" Ighniels melepaskan kalungnya, dengan teliti memandang ditail ukiran naga Tetidur di tengah kalung, tak selang beberapa detik kemudian, cahaya kuning bersinar diantara sisi ukuran naga tersebut, lalu Ighniels mendengar suara jelas di dalam kepalanya.
"wahh Bos Ighniels, akhirnya aku bisa kembali lagi bersama denganmu"
Sontak Ighniels pun kaget, dengan posisi siaga, ia melihat ke adaan sekitar.
Ighniels : " siapa itu yang berbicara,,,??" memiringkan kepalanya, karena Ighniels sadar sepanjang jalan gang sempit ini tak ada seorang pun selain dia, Ighniels juga memerika kedalam tumpukan sampah, didalam situ tak ada siapapun, pintu masuk Cafe yang berjarak sekitar 10 langkah tertutup rapat, Ighniels kembali memiringkan kepalanya, iya menggaruk rambutnya dengan ekspresi bingung dia berfikir dan bergumam sendiri,
"wah suara itu jelas terdengar dan tak asing, suara itu mirip gadis remaja, tapi siapa yahh,,?? "
Ighniels berpikir keras, dia kira suara itu hanya halu sinasi karna mungkin dia sadar merasa lelah atas kegiatannya hari ini, namun sekali lagi suara itu keluar di dalam kepala Ighniels sekali lagi,,
"mungkin kamu inget dengan nama Rumia, aku lah yang dulu selalu menemani saat kamu kecil dulu tinggal di sanggar desa",
Sesaat kemudian, setelah suara itu memberikan sedikit kejelasan, kalung batu yang dipengang Ighniels terasa hangat, sekita itu Cahaya putih keemasan keluar dari kalung tersebut, lalu sesosok gadis muda berpakaian maid keluar dari dalam cahaya yang berkumpul tepat di depan Ighniels, gadis berpakaian maid hitam putih dengan rambut abu-abu lengkap di hiasi sepasang tanduk naga kecil jatuh tepat di pelukan Ighniels,, sontak Ighniels jatuh tersungkur,,
"aduhh duhh,, berat oi,, minggir sedikit".
Ighniels mengenal wajah gadis itu,,
"Rumia,??? Kenapa kamu bisa berada di sini",
Ighniels merangkak berdiri lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Rumia berdiri.
Sembari perlahan berdiri, tangan kanan Rumia memegangi pinggulnya, dengan tubuh sedikit membungkuk suara rintihan kecil keluar dari mulu Rumia.
"Itee tetehh,, kak Ighniels lama tidak berjumpa" dengan cepat Rumia melompat lalu memeluk Ighniels.
"hiuhhh" Ighniels melepaskan pelukan Rumia.
"pasti kakek yang memintamu datang, bukankah waktu itu sudah aku bilang ke kakek, aku tidak mau ada pengawalan,, juga kalau nanti ada yang lihat kita, bisa ada timbul salah paham,, Rumia sembunyikan tandukmu,,"
Rumia " ehhh sudah lama tidak ketemu kak Ighniels, rumia kangen, Kakek berpesan kalau sekarang keberadaanku penting dan aku harus selalu berada dekat dengan kak Ighniels, kakek bilang mungkin sebentar lagi saat terjadi gerhana bulan ada beberapa serangan roh jahat kaisar Iblis yang akan datang mencelekaimu,, Tapi tenang saja, semenjak aku telah di kontrak dengan Batu roh mu,, mulai saat ini aku akan berada disisimu untuk menjaga Kak Ighniels" dengan senyum penuh semangat Rumia memasang wajah percaya diri,,
Ighniels " kontrak roh sejak kapan,, ohhh mungkinkah kakek sengaja mengikatkan Kontrak itu melalui batu naga yang dikirimkan nya, ahh sial aku kurang cepat memahami nya,, yah sudah kamu bisa menjelaskan sisanya nanti, untuk sekarang. bisakah kamu menyembunyikan dirimu atau kembali kedalam batu roh ku, saat ini aku sedang berkerja, sesampai rumah nanti kita bisa bicara kembali".
Rumia"ehh padahal sudah bisa bertemu Rumia masih mau ngobrol". dengan tatapan genit Rumia mencoba merayu Ighniels,
Ighniels" iya nanti ku berikan Puding kesukaanmu lalu kita bisa bicara lagi semau kamu, tapi untuk sekarang, tolong kembali lah kedalam Roh batu, bisa gawat kalau Lucy atau Nana melihat kamu saat aku masih kerja".
Rumia " puding janji yah, okee sesuai perintah kak Ighniels" wushh,, Tubuh Rumia terbungkus dua sayap kulit naga berwarna abu-abu yang keluar dari punggung Rumia, lalu cahaya putih keemasan menyeliputi seluruh tubuh rumia, seketika itu, cahaya tersebut masuk kedalam dada Ighniels,
Ighniels "loh bukannya masuk kedalam batu roh"
Didalam kepala Ighniels rumia berbisik
Rumia " unsur magis didalam batu roh tidak sekuat dengan yang di dalam tubuh kak Ighniels, rumia bisa dengam cepat mengisi energi, kalau berapa di dalam tubuh kak Ighniels"
Ighniels " apapun itu maumu, setidaknya nya jangan keluar dulu dari tubuh ku, kalau tidak aku yang minta,, untuk sekarang kamu istirahat saja, aku mau menyelesaikan perkerjaan"
Rumia " Hoaaamm iya kak, Rumia juga ngantuk".
Ighniels mengikat kembali kalung batu roh kelehernya, lalu masuk kedalam cafe untuk menyelesaikan perkerjaan nya.
Sesampainya di lantai 3, saat telah melewati tangga menuju ruang istirahat, pintu ruangan meeting terbuka, didalam ruangan pak Lingsen memanggil Ighniels yang lewat di depan pintu,
Pak Lingsen" Dan masuk lah"
Ighniels" maaf mengganggu" semabari menutup pintu ruang meeting
"ada yang bisa saya bantu pak".
Pak Lingsen " oh duduk lah"
Ighniels "baik pak, terima kasih"
Pak lingseng sembari memegang 3 amplop yang merupakan gaji bulan ini"
Pak Lingsen" ini gajimu, mungkin terasa lebih awal memberikannya, tapi terima saja sebagai ucapan selamat atas kelulusanmu dari ku, juga mengenai keberangkatanku besok, aku berikan kunci ruangan atas, dan kunci masuk ke cafe,, kau tau kan bonbogi anjing kecil peliharaan Miesta, bonbogi tinggal di lntai empat, saya tidak mau repot membawanya,, jadi saya harap kamu mau merawatnya,, saya tidak bisa memasatikan kalau saya bisa pulang dua hari kemudian, kamu tau lah acara kelulusan Miesta pasti tidak berlangsung cepat seperti yang di jadwalkan, pasti ada acara kekeluargaan atau bisa jadi Miesta mengajak jalan-jalan, yah pokoknya saya akan memberikan kabar jika aku harus pulang terlambat. Oleh karna itu aku harap kamu bisa membuka dan mengoprasikan Cafe setelah 2 hari libur esok, juga, jangan lupa merawat Bonbogi, makanan sudah di letakkan tak jauh dari kandangnya,, jadi mulai besok saya harap kerja sama lebih dari mu,,
Dan,, aku dengarkan teman-teman kuliah Miesta tertarik dengan dirimu,, aku punya beberapa poto Miesta dengan temannya apa kau mau melihat, mereka cantik umurnya matang pendidikan mereka juga bagus, saya juga kenal akrab dengan keluarga teman miesta, bagaimana kamu tertatik".
Ighniels " baik pak, mengenai tugas tambahan saya akan melakukan yang terbaik,, tapi tunggu pak,, saya belum paham maksud Pak Lingsen mengenalkan ku dengan teman Miesta,,?? Bukankah Pak Lingsen juga tahu Miesta pasti marah soal mengenai perkenalan ini,,
Pak Lingsen" yah,, usia kamu kan sudah beranjak dewasa, saya sudah lama mengenal kamu dari kecil, sifat kamu yang kurang peka terhadap wanita, itu terkadang membuat ku merasa sediki kecewa, sampai sekarang kamu pun belum punya pasangan kan, padahal aku tau kamu selau berada dekat dengan gadis-gadis cantik,
Ighniels" wahh terima kasih atas perhatian Pak Lingsen mengenai hubungan asmara ku, membuat saya jadi teringat dengan kakek, beliau selalu memkasaku untuk lebib serius menjalin hubungan dengan wanita, saya tahu kakek dan pak Lingseng memang populer dan hebat menaklukkan hati wanita, tapi saya hanya merasa belum ada ketertarikan lebih lanjut mengenai hubungan asmara, pak Lingseng juga tahu kan mengenai takdir yang harus saya jalani,"
Pak Lingsen" wahahah terima kasih atas pujian mu,, kakekmu itu tak sehabat saya dalam menangani wanita, yah,, saya hanya bermaksud agat kamu tidak terlalu memaksa kan jalannya takdir yang harus kamu hadapi, sesekali menghidupkan masa remaja juga kan baik untuk pengalamanmu,, ya sudah kalau kamu tidak mau, saya juga tidak memaksa, apa masih ada yang kamu pertanyakan mengenai urusan pekerjaan esok hari"
Ighniels " terimakasih atas perhatian pak Lingseng saya tahu pak Lingseng hanya mau mendukung ku, mengenai pekerjaan saya rasa tidak ada lagi yang harus saya pertanyakan,
Pak Lingsen" okelah kalau begitu, kamu boleh pulang, ingat kamu harus lebih waspada mengenai malam bulan purnama,, Oh iya satu hal lagi, hampir lupa kan,,, " pak Lingseng meberikan sebuah kotak persegi panjang yang berukuran tidak terlalu besat,
"itu adalah pusaka yang saya terima dari kakek mu saat saya masih muda, yah saya rasa pusaka itu lebih berguna di tanganmu, saya yakin pusaka itu sangat bermanfaat untuk melindungi diri, sepertinya itu saja yang mau saya sampaikan, jaga dirimu dan orang sekitar mu baik-baik, aku tau kamu mapu dan cukup kuat untuk menghadapi takdir mu, ini kunci cafe dan ruangan atas, sekarang kamu boleh pulang,
Ighniels " baik pak, sekali lagi terimakasih banyak atas perhatian Pak lingseng, dan saya mohon maaf karna tidak bisa hadir dalam pesta kelulusan Miesta, jadi saya titip permohonan maaf dan ucapan selamat atas kelulusan Miesta dariku, saya mohon undur diri. terimakasih atas bimbingan kerja hari ini pak"
Pak Lingsen " baiklah akan saya sampaikan ucapan selamat dan permohonan darimu untuk Miesta, selamat malam, hati-hati dijalan".
Ighniels meninggal ruangan meting, ditangannya ada sekotak kayu persegi panjang berukuran sedang dan 3 lembar amplop bertuliskan nama Ighniels, Lucy dan Nana, melewati pintu ruangan istirahat terdengar suara gadis yang sedang asik ngobrol, lalu Ighniels menghampiri loker penyimpanan yang berada di desebelah ruang istirahat, saat Ighniels telah menaruh kotak itu di dalam tasnya, Lucy dan Nana sudah berada di loker penyimpan juga.
Lucy" woyy kemana aja lu, buang sampah lama bener, ohh pasti lu ketemuan dulu dengan pengunjung wanita tadi kan,
Nana " ehhh kak Lucy jangan asal tuduh gituh, siapa tau kak Ighniels sedang mengerjakan hal lain yang berhubung dengan cafe, besok kan cafe tutup dua hari, iya kan kak Niels".
saat menyahut ucapanan Lucy mungkin Nana terdengar seolah membela Ighniels, tapi ekspresi dan tatapannya seolah seperti mengintimidasi kearah Ighniels, wajahnya Nana tanpa ekspresi tatap matanya gelap tertuju kearah Ighniels,,
Ighniels "ehh tenang dulu Nana" posisi Nana yang dekat di sebelah Ighniels membuat Ighniels merasa seperti sedang dipojokan dan hendak di terkam Monster,
Ighniels " kalian berdua semenjak kejadian dengan tamu wanita, aku merasa sifat kalian selalu berprasangka buruk,, aku tadi buang sampah, lalu dipanggil Pak Lingsen kedalam kantor, ini untuk kalian,, kata Pak Lingsen itu kompensasi sebagai pembayaran awal kerja, pak Lingseng juga menyampaikan, belaui mungkin akan lebih lama dari 2 hari di luar kota, juga, beliau belum pasti bisa memutuskan kapan pulang, tapi cafe diharuskan tetap buka 2 hari kemudian, kita akan menjalankan Cafe tanpa pak Lingseng, sebelum terlalu malam, mari kita pulang".
Lucy dan Nana, menerima amplop tersebut dan membuknya, didalam amplop terdapat isi sejumlah uang sekitar dua juta lima ratus, mereka kaget wajah mereka terlihat sangat bahagia,
Lucy dengan mulut menganga dan kedua mata yang berkilauan,
"waww ini banyak sekali, baik banget pak Lingseng, Dan kamu memang the best deh" tubuh Lucy menari-nari sembari melompat ringan memeluk amplop yang berisi sejumlah uang tersebut.
Begitu pula dengan Nana kedua matanya bersinar cerah, tidak terlalu se ekspresif Lucy, namun Ighniels tahu bahwa Nana merasa Sangat senang,,
Nana " kak Lucy untuk jaga-jaga biar uang itu tak cepat habis di belanjakan sembarangan sini biar Nana yang mengatur pengeluaran keuangannya,,
Lucy" ehh tapii tapii,, sembari memasang wajah cemberut Lucy tidak bisa berkutik terhadap sifat tegas Nana.
Lucy" tapi jangan semua yah Nana" sembari menyelipkan beberapa lembar Uang ke dalam belahan dadanya, Lucy memberikan sisa Uangnya ke pada Nana,
Nana memang bertanggung jawan penuh atas pengeluaran keuangan Lucy, karan kedua orang tua Lucy selalu di repotkan sifat lucy yang merengek meminta uang lebih di pertengahan bulan,, lantas kedua orang Lucy menyerahkan segal macam bentuk biaya pengeluaran kebutuhan Lue sehari-hari kepada Nana, Nana memang mampu menangani masalah pengeluaran sehari-hari dengan bijak, berbeda dengan Lucy yang sifatnya sejak kecil memang boros,.
Menanggapi sifat Lucy yang terlihat seperti kekanak-kanakan terhadap Nana, Ighniels pun tertawa kecil, sembari tersenyum kecil dimulutnya,
Ighniels " lucy kamu memang boros, bagus lah ada Nana yang menangani pengeluaran keseharianmu,, untunglah ada Nana disampingmu kalau tidak, bisa aku yang dijadikan tumbalmu".
Lucy cemberut" ohh gitu, kalau bukan karna aku yang selalu membangunkanmu di pagi hari dan membantumu belajar, mungkin kau tidak bisa merasa santai saat menghadapi ujian sekolah, sekarang kamu berani bersikap sombong dann,!!.
Ighniels " heyy heyy kamu juga yang memaksa, merepotkan saat hari libur sampai aku harus tidur dengan mengenakan pakaian lengkap, ohh kebetulan mulai besok libur kerja aku akan tidur dengan menggunakan celana dalam lagi,, lihat saja nanti kalau kau masih mengganggu, aku tak segan menjadikanmu guling tidurku di pagi hari" sembari mendekatkan diri dengan tubuh tegap, Ighniels membisikan ucapanya,, sontak seketika itu wajah Lucy memerah, tinju ringan lucy melayang ke perut Ighniels,
Lucy " hyaahh, Cabull" hemp,, ayok pulang Nana,
Nana dengan ekspresi gelap kembail menatap Ighniels yang meringis berpura-pura kesakita,
Nana " rasakan sendiri,, mari pulang".
Ighniels " sial tuh cewek tomboy,, awas aja nanti".
Mereka bertiga beranjak keluar dari Cafe, Lucu dan Nana sudah berjalan terlebih dahulu melewati pintu masuk,, lantas Ighniels menyusul dan mengunci pintu masuk karyawan, Ighniels memastikan bahwa pintu sudah terkunci, Lucy dan Nana yang sudah menunggu di bawah untuk pulang bersama,.
Sembari berjalan menuruni tangga, tiba-tiba Rumia berbicara di dalam kepala Ighniels,
Rumia " kak Ighniels, aku bisa merasakan gadis yang bernama Lucy memiliki aura roh batu merah, dan gadis yang bernama Nana juga memancarkan aura roh batu biru, kak Ighniels apa sudah menyadari aura roh batu suci itu di terhadap mereka berdua,, Jugaa Kak Ighniels genit banget sama gadis yang bernama Lucy itu".
Ighniels " yah aku sudah lama merasakan bahwa mereka berdua memiliki aura roh batu suci, mengenai masalah itu nanti kita bicarakan di kamarku, oh Rumia apa kau makan sesuatu aku akan memberika makanan yang kau mau malam ini".
Rumia" ehh benarkanh terimakasih kak, Rumia mau banyak puding dan ayam goreng Krispi, terus pasti kak Ighniels mau Rumia mengikuti suatu permintaan, jangan-jangan malam ini, kak Ighniels mau menyuruh Rumia melakukan kegiatan dewasa yah hehehe"
Ighniels " hoiii,, dari dulu sifat kamu egak berubah,, sudah jangan bercanda yang tidak-tidak, nanti lagi ngobrolnya,,"
Setelah berbicara denga Rumia, Ighniels sudah sampai dibawah, Lucy lantas mengajak Ighniels dan Nana pergi ke suatu supermarket
Lucy " Dann" dengan sedikit suara menggoda
"Mampir ke supermarket dulu yuk aku mau beli beberapa pakaian dalam, yukk"
Ighniels " Nana kenapa jadi Lucy mengajak pergi berbelanja ke supermarket"
Nana " sejak tadi di dalam, kak Lucy terus membicarakan soal model pakaian dalam yang terbaru, lalu setelah mendapat bayaran kerja tak terduga, sifatnya tambah menjadi-jadi, yah kalau begini aku takut tidak bisa membiarkan kak Lucy pergi sendiri, kalau kak Ighniels mau langsung pulang juga tidak apa-apa biar aku yang nemani kak Lucy pergi ke supermarket"
Ighniels " Lucy kamu ini,, tidak-tidak ini sudah lewat jam setengah sepuluh malam, bahays kalau kalian berdua pulang terlalu malam,, aku akan menemani tapi, hanya sebentar saja mebeli pakaiannya dan makan malam, jangan terlalu lama diluar waktu malam,, oke"
Lucy " yuhuu ayok kita pergi" kedua tangan Lucy menarik Ighniels dan Nana,
Mereka pergi ke supermarket yang berjarak tidak jauh dari cafe, sekitar 10 menit berjalan kaki mereka sampai di supermarket,, lantas Ighniels dan Nana mengikuti Lucy yang masuk kedalam tokk pakaian dalam peria dan wanita,
Lucy dan Nana pergi ke bagian pakaian dalam wanita sedangkan Ighniels menunggu di bagian pakaian dalam peria,,
Lucy " dan ayo masuk gak papa hihihi"
Ighniels " gak mikir..!! Tapi kalau lu mau mengenakan pakaian dalam baru itu lalu nunjukin pakain itu tak jadi masalah".
Lucy " hiaahhh teruslah berharap hahaa,, ayok Nana tinggalkan saja Ighniels"
Nana wajahnya sempat kaget atas ajakan Lucy, karna sedari tadi saat masuk kedalam toko pakian dalam, Nana hanya melihat kearah Bra gadis remaja dengan ukuran dada yang lebih besar darinya, kemudaia sontak wajahnya malu-malu karna Ighniels menyadari apa yang diperhatikan Nana,, pipinya Nana tambah memerah Saat Ighniels mengacungkan jempol kearahnya dengan kedua mata Ighniels tertuju ke arah mata Nana lalu mulut Ighniels bebicara tanpa suara yang mengisyarakat *aku suka tenang saja*,
Nana menarik lengan lucy sembari tertunduk malu dengan buru-buru masuk ke dalam toko pakaian dalam wanita,.
Setelah Lucy dan Nana meninggalkan Ighniels untuk membeli pakaian dalam wanita, Ighniels duduk di bangku tunggu yang telah di sediakan toko dan menghadap kearah luar tom pakaian dalam,
Seketika itu Rumia menunjukan wujud nya di depan Ighniels, tubuh terlihat seperti teransparan dan hanya Ighniels yang dapat melihat wujud Rumia, dia seukuran anak kucing dan dibaluti cahaya putih berkilauan melayang di depan Ighniels kesan kemari dengan ekspresi penuh ingin tahu.
" ehh jadi Ini yang dinamakan Supermarket, wahh besar berkilauan sekali kak,,"
Ighniels " yah ini lah gedung perbelanjaan pusat kota modern, mungki tidak ada gedung seperti ini di desa"
Rumia meluncur dan bergenti di depan wajah Ighniels lalu kedua tangannya memegang buah dadanya, dengan ekspresi percaya diri dia bilang.
"kak Ighniels, aku tahu tadi kamu bilang ke nona Nana, kalau kau itu suka dengan dada kecilnya, jadi menurut Rumia, Dada rumia sedik lebih berisi darinya, dan ukuran tak jauh lebih kecil dari dada Nona Lucy".
sembari meraba dan mengukur ukuran dadanya sendiri, dengan wajah genit penuh percaya diri Rumia menyondongkan dadanya tepat ke wajah Ighniels, dengan ekspresi tak acuh Ighniels mengibas pelan tangannya tepat di depan Rumia sehingga tercipta pusaran angin kecil yang membuat Rumia terbang tanpa kendali,.
Ighniels " Rumia sikap genit mu ini sejak dulu sama sekali tidak berubah terhadapku, aku ini seorang peria jika habis kesabaranku meladeni sifat genitmu, jangan salahkan kalau aku menerkammu,".
Rumia " tehee bibirnya meledek, biar saja, aku kan sudah menerima takdir untu selalu hidup disisi mu kak Ighniels", dengan senyum puas lalu Rumia pun menghilang.
Sesaat Rumia menghilang Ighniels ingat di dekat sini ada toko yang menjul makanan ringan lantas ia pergi sebentar, sesampainya di sesuatu di Toko makanan Ringan yang berjarak tak jauh dari toko pakaian Ighniels membeli berapa Puding dan dua porsi ayam kerispi, setelah membayar dan menaruh makanan di dalam tas punggungnya Ighniels kembalai ke toko Pakaian dalam, sesampainya disana ia kembali menunggu Lucy dan Nana.
Tak lama kemudian Lucy dan Nana datang sembari membawa masing-masing satu kantong belanja kecil, yang mungkin berisikan pakaian,,
Lucy dengan wajah puas dan mata berseri-seri
Lucy" benarkan, benarkan modelnya imut dan sangan cantik Nana. haha, tak menyesal ku membeli ini".
Nana " tapi kak Lucy lain kali jangan datang dadakan seperti ini, bukannya masi ada hari esok".
Lucy dan Nana samapai di dekat Ighniels yang kurang lebih sudah setengah jam menunggu mereka.
Nana " maaf telah menunggu lama kak Ighniels".
Ighniels " tak apa sepertinya kamu juga pingin membeli beberapa keperluan, kalau begitu ayok kita pulang, tapi sebelum pulang aku mau mampir ke minimarket dan membeli beberapa stock makanan untuk besok dan lusa,".
Lucy " Nana malam ini aku nginap dikosanmu yah, seperti di pipa air di kosannku masih lagi dibenarkan,"
Nana" iyah kalau kak Lucy mau nginap, tapi sebelum pulang kita mampir juga ke minimarket untuk membeli makan malam dan sarapan besok,,
Lucy" ohh tapi aku pulang kekosan dulu untuk ganti baju dan memngambil pakaian ganti juga beberapa perlengkapan lainnya"
Ighniels beranjak pergi terlebih dahulu meninggalkan Lucy dan Nana yang sedari tadi sibuk ngobrol sendiri,
Lucy pluk megayunkan pelan memukul tas belanjaan kearah Ighniels sambil memasang wajah cemberut.
" heyy tunggu maen tinggal aja, kebiasaan amat geh,"
Nana berlari kecil mengikuti dari belakang, tanpa berbicara dia menunduk malu disamping kanan Ighniels, lucypun menyadiri tingkah kalem Nana dengan ekspresi bingung,
Mereka bertiga melanjutkan langkah menuju kosan masing-masing.
Menuju halte pemberhentian bus, Ighniels tidak merasakan ada aura negatif yang terpancar seperti saat tadi sore mereka berangkat kerja, sedangkan disebelahnya Nana dan Lucy asik dengan obrolan mereka, sesampainya di haltebus, mereka menunggu kedatangan bus, Bus pun datang mereka bertiga naik kedalam, menuju pemberhentian selanjutnya,.
30 menit perjalanan mereka pun sampai di halte bus dekat minimarket, mereka lantas masuk kedalam minimarket untuk membeli makan malam dan sarapan besok, sesaat setelah membayar dan keluar dari minimarket,.
Sedari tadi Lucy memperhatikan belanjaan Ighniels, Lucy tampak bingung saat mihat Ighniels membuka tasnya didalamnya didapati banyak puding dan ayam kerispi, tak biasanya Ighniels membeli banyak puding dan beberapa porsi ayam goreng krispi lantas ia menanyakannya,
Lucy " Dan buat apa lu beli banyak puding sama ayam krispi, gak biasanya lu beli itu, Lucy sembari memperhatikan tas belanjaan Ighniels merasa bingung sejak kapan Ighniels beli puding dan ayam krispi, setahunya minimarket tidak menjual ayam krispi juga puding yang ada didalam tas Ighniels tidak di jual di minimarket ini, Nana ikut mendekat dengan ekapresi terkejut saat melihat didalam tas Ighniels terdapat puding favoritnya.
Nana " ehh kak Ighniels beli dimama pudingnya".
Ighniels mendapati mata Nana yang fokus dengan puding yang ada di dalam tasnya, Ighniels tau sepertinya Nana menginginkanya.
Ighniels " kau mau pudingnya, kebetulan aku beli banyak ini ambil lah".
menyerahkan 1 cup punging rasa strawberry kepada Nana.
Nana sontak merasa kaget dengan wajah gembira ia menerimanya, lalu tanpa sadar ia merangkul dan memeluk kepala Ighniels,
Ighniels pun terkaget dan membeku saat wajahnya di tekan di kedua dada nana,,
Nana tersadar kaget lalu seketika wajahnya mereah padam, menarik kembali kepala Ighniels yang sudah tenggelam sesaat di pelukannya,, Nana maminta maaf lalu ia jonkong dengan perasaan malu sembari memeluk erat puding yang diberikan Ighniels,
Wajah Ighniels sedikit memerah, dia memalingkan wajahnya lalu menutup mulut nya,
Lucy jongkok menghadap nana lalu berbisik kepada Nana dengan suara sedikit menggoda,.
Lucy " Wuih Nan udah mulai berani bertindak agresif yah hemhem, tapi kakak tidak akan mengalah loh,, sudah, ayok berdi kita harus pulang Nana"
Ighniels " ehemm,, sudah malam ayok pulang"
Lucy dan Nana beranjak pulang dengan jarak bebera langkah mengikuti Ighniels dari belakang,,
Wajah Nana masih terlihat memerah sampai kekupingnya, sedangkan Lucy terus meringis tertawa kecil disamping Nana,,
Sesaat melewati jembatan, Ighniels tersadar bahwa dompetnya sudah tidak ada, lantas ia terkaget, Lucy dan Nana menyadari tingkah bingung Ighniels
Lucy" kenapa lu dan, gupek sendiri, ada yang ketinggalan tah,,??.
Nana " apa ada barang yang tertinggal kak Ighniels" tanya Nana dengan suara lembut,
Ighniels " iya nih,, dompet gua ga ada, seinget gua pas bayar di kasir minimarket tadi, dompet gua masih ada, apa mungkin terjatuh disana, gua mau balik ke minimarket, siapa tau benar ketinggalan disana, kalian berduka bisa tunggu disi sembari pegang tas gua, gua mau balik lagi ke minimarket, tunggu tah"
Ighniels buru-buru menyerahkan tas dan belanjaannya kepada Lucy dan Nana, lantas Ighniels berlari dengan cepat menuju minimarket.
Sesampainya di minimarket Ighniels mengecek setiap sudut area, di bawah kursi dan meja, di dekat tempat sampah, atau dimana pun area yang sempat dia lalui tadi, tapi tetap tidak dapat menemukan dompetnya, sesaat kemudian, salah satu pegawai wanita minimarket keluar dengan menyebut namanya
Pegawai wanita " permisi, apa kah benar ini dengan pak Ighniels"
Ighniels "ia benar saya sendiri, sebelumnya mohon maaf kak,, apa kakak melihat dompet kulit berwarna coklet, dengan tutup kancingnya yang sudah terlepas"
Pegawai wanita " kebetulan sekali, ini barang yang anda cari, tadi saya menemukannya tepat tergeletak si sela-sela pintu masuk mini market, mogon maaf sata sempat membuka hanya untuk memastikan didalambya ada kartu identitas penduduk yang bernama Dan Ighniels, sepertinya poto di kartu sama persis dengan anda, saya serahkan dompetnya"
Ighniels " hooohh benar, benar ini dompet saya, saya ucapkan terima kasih banyak, karna kakak telah menemukannya, mohon maaf atas kelalalian saya", sembari menggaruk kepala dan dipenuhi perasaan lega, Ighniels pun mengucap kan banyak terima kasih kepada pegawai wanita yang telah menemukan dompetnya, lantas Ighniels kembali berjalan melewati jembatan untuk kembali menemui Lucy dan Nana yang dia tinggalkan beserta barang-barang belanjaanya,
Sesaat sampai di tengah jembatan terdengar suara teriakan seorang gadis, Ighniels lantas berlari saat itu pula Ighniels merasakan hawa negatif dari roh jahat yang betpusat di ujung bawah jembatan,
Rumia " kak Ighniels, ini gawat aku merasakan kumpulan roh jahat, di dekat sana,"
Ighniels " rumia tolong bantu aku, seperti yang kau duga, aku juga merasakan hal yang sama".
Sesampainya di ujung jembatan, tepat di bawah lampu tiang listrik tempat dimana harusnya Lucy dan Nana menunggu, di situ hanya ada tas Ighniels dan beberapa tas belanjaan lucy dan Nana yang tergeletak,
Ighniels menyadari di bawah jembatan ada segerombolan roh jahat yang mengelilingi Lucy dan Nana,,
Dia langsung terjun dan melompat tanpa fikir panjang, mendarat tepat di tengah gerombolan roh jahat.
Di belakang Ighniels, lucy sedang memeluk Nana yang tertidur pingsan, ada luka yang mengeluarkan darah dikening Nana,
Tanpa fikir panjang, Emosi dan Meningkatkan derastis, tangannya mengepal, tubuhnya geram mendapati keadaan Nana yang terluka dan tak sadarkan diri,,
Ighniels " rumia,, lindungi Lucy dan Nana"
Rumia " baik kak Ighniels,,"
Rumia sudah berada di samping Ighniels ia mundur lalu dudu di depan Lucy dan Nana, sembari membuat posisi berdoa seketika itu, lingkaran gelembung transparang membungkus bulat mereka, sesaat lingkaran pelindung selesai di ciptakan, didapati wajah Lucy begitu pucat
Lucy " kamu, sepertinya aku pernah melihatmu waktu aku kecil dulu, tapu siapa,,? Nana,, tolong Nana,,?? Wajah lucy begitu tegang perasaan takut dan gelisah dan khawatir meliputi tubuh Lucy yang gemetar, bicaranyapun seperti tak beraturan,
Rumia menyentuh kening Lucy
Rumia " tenang lah sekarang sudag amat, lebih baik kamu beristirahat" caha putih berkilauan muncul tepat dikening Lucy, seketika itu Lucy tak sadarkan diri,.
Rumia " kak Ighniels, aku sudah mengamankan nona Lucy dan Nona Nana di dalam pelindung roh suci, mohon maaf aku membuat Noba Lucy tak sadarkan diri, karna dia tampat begitu tegang dan khawatir, aku sudah memastikan bahwa tidak ada manusia lain di jarak seratus meter, pasti tidak ada orang yang akan tahu jika kita melepaskan kekuatan roh suci".
Ighniels " baiklah rumia aku tau tindakanmu tak bermaksud menyelakakan mereka berdua, kalau begitu mari kita selesaikan sisanya"
Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku menggunakan kekuatan roh kuharap tubuhku tidak terlalu kaku",
Ighniels mengangkat kedua tangannya, mengumpulkan dan memadatkan energi roh yang ada di dalam tubuhnya seketika itu, bola caha putih yang dikelilingi gejolak listrik hitam keluar di tengah kedua tangannya, ukuran bola cahaya itu sekitar bola kaki, lalu terus membesar samapi berukuran setengah badan Ighniels,
Ighniels " plasma cahaya" setelah meneriakan plasma cahaya, seketika cahaya putih itu berubah menjadi sebilah pedang tipis yang diliputi cahaya dan kilat hitam yang menjalar-jalar"
Ighniels " mengayunkan dengan ringan pedang plasma di tangan kananya, sontak kilatan listrik menjalar melewati rumia dan menumbur diding gelembung pelindung Lucy dan Nana, terdengar seperti suara Krak dari arah pelindung suci
Rumia" hoii hati-hati dong kak, kontrol dengan baik ilmu mu sendiri kak Ighniels, lihat tu pelindung suci tergores mau gak mau aku harus merapalkan mantra lagi untuk memperbaikinya"hemmp".
Rumia cemberut sontak dia terkeget karna kilatan petir hitam yang baru saja lewat hampir mengenai badannya.
Ighniels tertawa sesaat, lalu dia menunduk minta maaf, karna dia tidak mungkin ada maksud menyerang rumia.
Ighniels " maaf maaf Rumia tayang,, kekuatan kak Ighniels meluap-lupa mungkin karna sudah hampir 3 tahun aku tidak menggunakannya, jadi tiba-tiba saat aku keluarkan kekuatan roh suci, kekuatan itu meledak dengan sendirinya,, tapi aku sudah mengentrol penuh kekuatan pedang plasma,, kamu boleh duduk dilam pelindung cukup jaga Lucy dan Nana dari dalam pelindung biar aku yang melawan roh jahat"
Rumia " hahh 3 tahunn,, menyimpan dan menahan kekuaran roh suci, bukannya itu hanya membahayakan dirimu sendiri, jadi mengamuklah sesukamu tapi jangan sampai menghancurkan area sekitar, aku tidak mau sampai harus merapihkan kekacauan yang kau buat".
Ighniels " baik - baik, kamu cukup melindungi mereka dari dalam pelindung roh, tetap perkuat pelindung roh jangan sampai lengah karna kita tidak tahu seberapa kuat musuh yang harus dilawan".
Rumia " baik kak, dari dalam pelindung roh, aku akan membantu sebisaku,".
Ighniels " nahh sekarang dimulai dari mana dulu aku menyerang".
Tanga kiri Ighniels mengangkat sembari mengeker satu per satu musuh yang ada dihadapannya,, ada 13 roh jahat, 12 roh jahat berwujud monster manusia seriga berdiri di depannya, wujud monster seriga seperti manusia bulunya yang hitam dengan tatapan merah kelam dari kedua mata monster, di penuhi bulu hitam lebat mengelilingi sekujur tubuh, air liur menetes deras keluar dari belakan taring-taring monster, diantara kedua belas monster iblis serigala, terdapat sesosok peria tinggi besar menggunakan topeng berbentuk wajah kelalawe dan berpakaian kulit hitam berdiri di belakang nya, Ighniels mengetahui sesok peria dengan topeng kelalawar itu memiliki kekuatan lebib besar dari pasukan monster serigala,
Sesaat itu pula tangan peria itu menunjuk kearah Ighniels, 5 dari monster serigala bergerak cepat menerjang Ighniels,
Dengan posisi tenang dan bersiaga, Ighniels mengayunkan sekali pedang pelasmanya,
"Sereett" cahaya putih dengan kilatan hitam memotong ke 5 tubuh serigala yang melompat kearah Ighniels, seketika itu tubuh monster seriga yang telah terpotong dua bagian lalu menjadi abu dan menghilang.
Mendapati ke 5 monster serigala mati dengan sekejap di depan mata iblis bertopong, iblis bertopeng itu lalu memgeram kesal, jari iblis bertopeng yang menunjuk kearah Ighniels berubah menjadi 3 jari lalu 2 jari, seketika itu 3 serigala maju kedepan, tiba-tiba ada bayangan hitam yang digenggam ke3 monter tersebut, bayangan hitam itu berubah menjadi perisai hitam berpola kulit penyu lengkap dengan duri-duri,. 2 di belangkang monster seriga telah memegang busur panah yang di arahkan tepat ke badan Ighniels, 2 lagi monster serigala memegang pedang besi dan berdiri di masing-masing sisi seriga yang memegang perisai seolah siap menerjang Ighniels, lalu tangan iblis bertopeng melambai kebawah,
Wushh dua anak panah diselimuti aura Hitam bergerak cepat kearah Ighniels dua lagi anak panah terbang tepat di belakang dua anak panah pertama, Ighniels menebas dua anak panah pertama dengan pedang plasama lalu "tang_krakk" suara dua anak panah yang membentur suatu perisai besi yang sudah berada tepat didepan Ighniels
Rumia" aku akan membantumu dari belakang, kak Ighniels cepatlah habis Iblis-iblis itu,"
Ighniels" terimakasih Rumia, seperti nya tubuh ku masih sedikit kaku,, baiklah sudah cukup main-mainnya"
Ighniels " Boster Foot step,, kedua kaki Ighniels bercahya,, Body light shield, tubuh Ighniels diliputi Cahaya dan terasa ringan, Hiaaahhh" wush sesaat Ighniels melangkah kan kakinya dia menghilang, menyisahkam Gelombang kejut yang mendorong Ighniels ke depan,, dengan sekejap Mata Ighniels berdiri di belakanbg 3 pasukan moster seriga perisai, lalu kepala monster serigala perisai telah terbang meninggalkan badannya, saat monster serigala yang telah hilang menjadi abu,,
"bosster slass" sebut Ighniels sembari mengayunkan pedang plasma dan "Wushh" melayang tebasan cahaya putih dengan kilat Hitam menerjang kedua badan monster seriga yang memegang panah, lalu dengan sekejap terbakar lah monster serigala yang telah ditebas, dua lagi monster serigala yang menggunakan pedang tepat disamping Ighniels melayangkan pedang Hitam yang diliputi aura hitam negatif,, "srutt" kedua pedang hitam monster serigala itu dengan cepat menancap tanah di saat itu Ighniels sudah melayang tepat di atas kedua monster serigala yang mengayunkan pedang hitam tesebut,
dari atas Ighniels melihat rumput hijau dan tanah yang terkena tebasan pedang hitam monster serigala itu berubah menjadi kering dan lapuk, sesaat sesaat akan mendaratkan tubuhnya di depan dua monster serigala yang memegang kedua pedang hitamg, pedang plasma cahaya di tangan Ighniels telah mengayung melewati leher kedua monster serigala, sesaat kaki Ighniels mendarat di tanah, kepala kedua monster serigala ikut jatuh ketanah lalu merubah tubuh monster seriga menjadi debu hitam dan menghilang beserta pedang hitam itu,,
Tepat hanya beberapa langkah di depan Ighniels, Iblis bertopeng kelalawar yang telah kehilangan pasukan monster serigalanya mengeram dengam kuat,, kulit Hitam yang menyelubungi Iblis itu, berubah menjadi sayap kelalawar yang membentang Luas,, lalu Iblis kelalawar itu terbang tepat di bawah caha bulan, mendapati Iblis kelalawar yang terbang diam diatas Ighniels dan jauh dari jangkaun pedang dan lompatannya.
Ighniels bergumam
Ighniels "hoyy hoyyy apa apaan Iblis itu,, terbang seenaknya seperti layangan".
lalu bola hitam terbang cepat mengarah Ighniels, sontak Ighniels menghindar dengan cepat,, tanah dan rumput yang terkena tembakan bola hitam berubah menjadi lapuk dan terbakar api hitam lalu sesaat api Itu menghilang, suara tawa cekikikan keluar dari arah iblis yang bertopeng kelalawar.
Iblis " mati lah kau Kesatria cahaya, akan kuberikan kepalamu kepada kaisar Iblis, hahah hahha hahh"
Ighniels " turun sini lu kampret, dasar Iblis penakut"
3 bola hitam secara bergantian melesat kearah Ighniels, 2 dari bola hitam itu hancur setelah bertumburan dengan tebasan cahaya pedang plasma, satu bola hitam berhasil melesat maju menerjang Ighniels, Ighniels melompat menghindari jatuhnya bola hitam,.
"Ighniels" ciehh merepotkan, terlalu buang-buang energi roh kalau aku menggunakan sihir roh untuk terbang, lagi pula Iblis juga tidak bisa dilihat manusia biasa, tapi aku mungkin akan terlihat manusia lain diatas sana, bisa panjang urusan kalau sampai aku terlihat terbang oleh manusia lain, bagimana ini cara menjatuhkam Iblis itu, Rumia apa jangkauan seranganmu bisa sampai mengenai Iblis itu".
Rumia" walaupun jangkauan seranganku sampai ketubuh Iblis itu, tapi aku tidak yakin kerusakan yang di hasilkan kekuatanku bisa menjatuhkannya dengan sekali serangan,, kak bukannya ada pusaka yang diberikan pak Lingsen kepadamu, siapa tau pusaka itu bisa digunakan dan mampu untuk menyerang jatuh Iblis itu".
Selagi Ighniels dan Rumia mendiskusikan cara menjatuhkan Iblis itu,, "Wushhh" 3 bola hitam melesat kearah Rumia,, 2 bola berhasil dihalau Ighniels,namun satu bola hitam yang ditembakan Iblis berhasil menghantam pelindung suci Rumia,.
"duaaarrr" suara ledakan bola hitam yang menghantam pelindung suci, kekuatan bola hitam itu lebih besar dari bola hitama yang di lepaskan Iblis itu sebelumnya, " kraaakkk" suara retakan, retakan yang cukup besar terbentuk di dinding perisai suci, jika sekali lagi kekuatan bola hitam yang sama menghamtam, perisai pelindung suci pasti akan hancur seketika,
Tak ada banyak pilihan lagi,
"Boster step,," Ighniels menghilang dan sekejap kembali di posisi awal sembari memegang tas bawaanya, dengan cepat Ighniels mengambil kotak kayu persegi yang di berikan pak Lingseng,, dari dalam kotak kayu persegi panjang, terdapat pusak berbentuk pistol mirip dengan Pistol Piton yang ada di Filem-filem koboy, warna pistol itu putih dengan gagang kayu coklat dihiasi ukurian emas, saat Ighniels memegang pisto itu, Ighniels mereasakan energi Rohnya mengalir terhisap kedalam Pistol tersebut tanpa pikir panjang di arahkan pistol itu tepat dimana Iblis terbang, dengan sekuat tenaga Ighniels mengalurkan energi cahaya kedalam pistol, didalam selongsong 5 lubang peluru yang semula kosong, terkonsentrasi cahaya putih yang lalu berubah menjadi peluru, lalu terdapat bisikan dikepal Ighniels, "tembaklah dengan menyeru Light Of Gun"
Dengan semangat Ighniels menarik pelatuk pistok dan menyerukan "Light of gun", "tarr" sebuah peluru yang dibungkus cahaya putih dan kilatan hitam keluar dari dalam mulut pistol, peluru itu melesat dengan kecepatan cahaya, dan dengan seketika menembus kepala Iblis yang terbang diatas, tubuh Iblis jatuh melesat ke tanah tak jauh dari tempat Ighniels dan rumia, tubuh Iblis itu jatuh dengan kecepatan tinggi "bukk" suara tubuh Iblis yang bertopeng jatuh menumbur tanah, seketika itu Topeng kelalawar Iblis itu retak dan menghilang, terlihat sosok pasar peria dewasa dengan tanduk iblis menjulang di atas kepalanya, Iblis itu menyeru
"Kau harus Mati kaisar cahaya, demi kebangkitan Raja Iblis" tubuh iblis itu lalu berubah menjadi abu dan lalu mehilang.
Ighniels jatuh tersungkur duduk ditanah,.
Ighniels " hahhh,, hahh" suara napas Ighniels yang sedikit terdengar berat,
"melelahkan, kekuatan Roh Cahaya suci sangat menghabiskan Energi"
Rumia beranjak mendekati Ighniels
Rumia " selamat atas kemenangannya melawan pasukan Iblis kak Ighniels,".
Rumia " tentu saja kak Ighniels lelah kalau terlalu banya menggunakan Kekuata roh cahaya, dunia ini tidak memiliki energi roh caha sama sekali, satu-satunya energi roh yang bisa dihasilkan hanya berasal dari tubuh kak Ighniels dan Batu Roh suci yang milik kak Ighniels"
Ighniels " feuhhh, yah tapi tidak terlalu melelahkan juga sih"
Ighniels mengohangkan tanganya seperti atlet yang sedang melakukan pemanasan
Ighniels " Rumia,, perikasakan apakah masih ada jejak atau sisa energi roh iblis disekitar sini",
Rumia" sudah tidak ada lagi energi negatif atupun energi roh iblis lagi kak, aku yakin keadaan sekarang sudah mulai stabil",
Ighniels " yah sebelum kita sampai kosan jangan lengah dan tetap waspada karna kita tidak tahu dari mana arah musuh datang, sekarang kita bawa Lucy dan Nana kekosan ku, aku harus memastikan dan menjaga Lucy dan Nana baik-baik saja, rumia bisa kamu kumpulkan semua barang-barang yang tertinggal, selepas itu kita akan pulang kekosan ku".
Rumia " ehhh kak Ighniels mau membawa 2 gadis kekosan wahh wahhh,, siap laksanakan"
Ighniels " yah aku harus memastikan kondisi mereka harus pulih dan baik-baik saja, lagi pula aku juga sudah terbiasa bangun pagi dengan mendapai mereka berada didalam kosan hahahaa".
Rumia " ehhhh apa apaan itu, aku saja belum sempat tidur dikamar kak Ighniels kenapa kak Ighniels sudah buat sekandal baru,, ehhhh kak Ighniels aku gak mau di maduu".
Ighniels" hahh basing lah basing apa mau mu, aku akan menggendong Nana, kamu bisa kan merasukin tubuh Lucy,"
Rumia" iya bisa, aku ambil semua barang yang tertinggal dulu".
Setelah memenangkan pertarungan melawan Iblis dan pasukan monster serigala, Ighniels menghampiri Nana yang masih jatuh pingsan,
Lalu dengan sihir roh cahaya Ighniels menyembuhkan luka dipelipis Nana dengan tampa bekas, setelah Rumia kembali dengan mengumpulkan barang belanjaan, Rumia lalu merasuki tubuh Lucy dengan kesadaran Rumia yang merasuki tubuh Lucy yang masih pingsan mereka beranjak pulang kekosan Ighniels,
Ighniels yang menggendong Nina dan membawa tas di dadanya, sedangkan Rumia yang merasuki tubuh dia asik memakan puding sembari membawa tas belanja Lucy dan Nana,
Rumia yang berada di dalam tubuh Lucy
"wauww Kak Ighniels tak salah lagi aura batu merah, roh api phenix terpancar jelas dari dalam tubuh Nona lucy,, juga wauww Dada Nona Lucy montok banget, jauh dengan punyaku".
Rumia yang merasuki tubuh Lucy memainkan tangannya, sembari menoel noel dada Lucy, pantulan kecil dada Lucy jelas di depan mata Ighniels,
Ighniels " pluk" dengan pelan tanganya memukul kepala Lucy, maksud hati ingin menegur Rumia,
Ighniels " jangan berbuat yang aneh-aneh dengan tubuh orang"
Rumia " awww, maaf kak,, wahh pantes saja aku bisa merasakan perasaan kuat dari Nona Lucy yang tertuju kepadamu kak Ighniels"
Ighniels " yah aku tau soal perasaan Lucy kepada ku sejak aku masih tinggal di desa dulu dengan kakek"
Tak terasa mereka telah sampai depan lift,, sungguh keadaan apartemen yang sepi atau para penghuninya cuek-cuek aja, kosan Ighniels ini memang tempat tinggal idaman para peria"
Pintu lift terbuka,, seorang gadis keluar dari dalam, yang tak lain adalah tetangga kamar kosan Ighniels,
Seorang gadis yang bernama liana dia lebih tua 2 tahun dari Ighniels
Liana " uhhh Keras juga lu Dan sekalai bawa 2 cewek, yahh yang penting jangan terlalu berisik, gua titip kamar gua, tolong dijaga yah dan, gua mau kerja shift malem"
Ighniels " ehg kak liana, kebetulan gua punya ayam kerispi ma puding, hari ini bos gw kerja ngasih gaji lebih awal, lu mau gak"
Liana " uwah mau lah,, enak bener bos tempat lu kerja, kebetulan gua lagi hemat pengeluaran,, ehhb lu abis gajiaann,, yahh kalo lu mau minta balesan lebih kegua sih gak jadi masalah, yang penting, lu pahamlah"
Ighniels " wuihhh soal itu bisa kan dibicarakan besok, sory nih kak liana gua buru-buru, gua lagi ribet ngurus temen kerja gua yang pada tidak sadar, mana kunci kosan mereka ilang lagi,,"
Liana " alah alesan ajaa,, ya udah gua mau berangkat, terima kasih yah atas makan malamnya"
"yoww".
Ighniels masuk kedalam lift,
Lucy berpapasan dengan liana mata mereka berdua saling bertemu namaun Liana bersikap cuek tak acuh "hemmp" sambil menoleh cepat dari tatapan mata mereka yang sempat bertemu lalu diiringin gibasan rambu liana yang terbang,
Lucy masuk kedalam lift mengikuti Ighniels, sesaat pintu lift tertutup,
Lucy " apa apaan sih tuh cewe sikapnya gitu amat deh"
Ighniels " kenapa dengan kak liliana"
Lucy " ahh gak jadi masalah cewek gitu mah masih jauh cantik dari Rumia"
Ighniels menepuk kepala lucy sambil sedikit tertawa kecil
Ighniels " pefftt hahah, soal penampilan memang kamu lebih baik Rumia tapi kalo soal pengalaman dengan peria Kak liliana lebih hebat dari kamu"
Tanpa Ighniels sadar ternyata Lucy sudah sadar sejak dari tadi sebelum masuk kedalam lift,
Lucy " ohhh jadi Ighniels lebih tertarik sama cewek berpengalaman gituh, jangan bilang Pengalaman Ighniels udah direnggup sama kak liliana,, dihh murahanan kamu Dan"
Ighniels " wehh lu sudah sadar Lucy sejak kapan,??? waduh jangan bilang sebelum kita masuk lift, apa lu juga tau soal pembicaraan gua dan rumia sebelum masuk pintu lift"
Lucy dengan mata berkiluan menatap jelas ke arah mata Ighniels
Lucy " gua tau,,,? Lu udah sadar dengan semua perasaan gua terhadap lu, tapi gua ga tau gimana perasaan lu terhadapa gua"
Nana ikut menyahut
Nana " iyah kak, kasian kak Lucy, kalo bagi kak Ighniels dia ga sepesial, ucapain dong secara jantan, bair yang lain bisa punya kesempatan, kak turunin Nana dong,"
Ighniels " masalah ini dan masalah itu, kita bisa diskusikan didalam kamarku, dan untuk hari esok dan seterusnya nya, aku harap Lucy dan Nana tidak lagi berada jauh dari sisiku,,
Lucy " ehhhh yahh kalaau itu yang kamu mau aku sih tidak keberatan asal kamu bertanggung jawab Dan"
Nana yang sudah bisa berdiri di samping Lucy
Nana" tapi Nana merasa belum pantas untuk berada disisi kak Ighniels"
Ighniels " tanggung jawab,,,?? Belum pantass,,,!??, yahh nanti kita bicarakan lagi, sekarang masuk dan istrahat lah dulu di dalam kosan".
Mereka bertiga sampai didepan pintu kosan Ighniels.