" Universitas Negeri Nawangwulan "
Matahari sudah meninggi sekitar pukul 11 siang. Di depan halaman kampus Universitas Negeri Nawangwulan, suara sirine dari 2 mobil polisi datang. Para mahasiswa, dosen dan para staff kampus bertanya-tanya dengan kedatangan mobil polisi di lingkungan kampus.
Dua anggota polisi keluar dari mobil, mereka berjalan memasuki kampus menuju ke ruang dosen. Ruang dosen terbuka, membuat para dosen di dalam sana yang sedang beristirahat siang terkejut dengan kedatangan dari kedua polisi.
"selamat siang bapak dan ibu, kami mohon maaf sudah menganggu waktu istirahat kalian. Kedatangan kami kemari untuk mencari bapak deny setiawan, Apa bapak deny ada di ruangan ini...?", tanya salah satu petugas polisi berbadan agak tambun.
Seorang laki-laki berusia tiga puluh lima tahun, berperawakan tinggi, berkulit sawo matang bangkit dari duduknya, "saya pak deny setiawan...", jawabnya. Dia bertanya-tanya ada masalah apa polisi mencarinya.
Kedua polisi langsung berjalan kearah meja kerja dari laki-laki bernama deny setiawan, "selamat siang pak, bapak deny setiawan...?"
"selamat siang, pak..."
Petugas polisi yang satunya langsung memborgol tangan dari lelaki tersebut. Deny yang di borgol tangannya tidak terima, "apa ini maksudnya pak...?!"
"bapak deny, mari ikut kami ke kantor polisi...", titah petugas polisi.
Mata deny terbelalak saat kedua polisi itu ingin membawanya ke kantor polisi, "saya salah apa pak? Bapak menangkap saya atas dasar apa? Jangan main tangkap-tangkap seperti ini pak...!", tegas deny.
"maaf pak, kami mendapatkan laporan dari salah satu orang tua mahasiswi di universitas ini, bahwa bapak melakukan tindakan pelecehan seksual kepada salah satu mahasiswi...", beritahu petugas polisi.
Deg. Seketika, deny langsung tertegun. Kedua matanya langsung membulat, jantungnya berpacu dengan cepat, "tindakan pelecehan pak? Saya?! Bapak ini jangan mengada-ngada, saya ini sudah beristri dan beranak mana mungkin saya melakukan hal kotor seperti itu...!", elaknya keras.
Salah satu petugas polisi menahan deny agar tidak memberontak, "bapak bisa menjelaskan semua ini dikantor. Mari ikut kami...!"
"lepaskan saya, pak! Saya tidak bersalah...!!", teriak deny terus memberontak untuk lepas.
Di bawalah deny bersama kedua polisi keluar dari ruang dosen, semua mahasiswa, staff kampus dan dosen berbondong-bondong keluar untuk melihatnya. Disana semua nampak bergunjing dan menatap dengan tatapan kecewa, marah dan jijik.
~~~
" Breaking News - Diduga Melakukan pelecehan Seksual ke Mahasiswinya, Seorang Dosen Langsung Di Tangkap Polisi "
"Selamat siang pemirsa, kembali di Mega Berita. Berita kali ini datang dari orang tua salah satu mahasiswi Universitas Negeri di Pulo Gadung, Jakarta Timur melaporkan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen kepada putrinya.
Pagi tadi, pukul jam 8 pagi. Salah satu teman kuliah dari Mahasiswi berinisial 'A', langsung membawa mahasiswi 'A' ke rumah sakit karena diduga melakukan tindakan bunuh diri dengan meminum racun paraquat herbisida. Sekarang Mahasiswi 'A' sedang di tangani oleh pihak dokter.
Pada pukul 11.10 WIB, Dosen Universitas Negeri Nawangwulan berinisial 'D' ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual. Petugas polisi lalu menangkap dosen tersebut dan dibawa ke kantor Polres Metro Jaya untuk dilakukan penyelidikan".
~~~
" Ruang Operasi - Rumah Sakit Adyatama "
Operasi pun dimulai. Lampu tanda operasi pun telah menyala. Dokter basuki masuk ke ruang operasi dan bersiap untuk melakukan tindakan operasi pada pasien bernama anissa.
"bagaimana kondisi pasien...?", tanya dokter basuki.
"denyut nadi 98 kali. per menit, teratur, tekanan darah (TD) 130/80 mmHg, frekuensi pernapasan 22 kali per menit, Sistem kardiovaskular normal, Ada kesulitan bernapas, namun tidak ada suara tambahan pada pemeriksaan sistem pernapasan...", jelas balqis.
Dokter basuki mengangguk mengerti, "segera kita lakukan tindakan dekontaminasi dengan terapi gastric lavage menggunakan karbon aktif dan hemoperfusi pada pasien...", titahnya.
"baik dokter.
Tindakan dekontaminasi ini dilakukan dengan menggurangi paparan toksin semaksimal mungkin menggunakan karbon aktif. Hanya saja pemberian karbon aktif ini, pasien harus dalam keadaan sadar tanpa adanya risiko penurunan kesadaran.
Bilas lambung atau gastric lavage dilakukan dengan melakukan pemasangan nasogastric tube atau orogastric tube, memasukkan cairan dan drainase cairan tersebut kembali melalui tube yang terpasang.(NB : Alomedika.com).
Hemoperfusi adalah teknik pengobatan di mana sejumlah besar darah pasien dilewatkan pada zat penyerap untuk menghilangkan zat beracun dari darah. Bertujuan, untuk menghilangkan obat atau racun nefrotoksik dari darah dalam situasi darurat (zat nefrotoksik adalah zat yang berbahaya bagi ginjal). (NB : Encyclopedia.com)
~~~
" Kali Cakung Drain - Pesisir Cilincing, Jakarta Utara "
Siang harinya, matahari tepat di atas garis katulistiwa bersinar dengan terik nya. Tepat di Kali Cakung Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Detektif bayu dan vera mendapatkan sebuah laporan dari seorang nelayan yang menemukan sesosok mayat laki-laki, mengapung di kali Cakung.
Dengan bantuan para warga dan anggota polisi, mayat laki-laki yang sekujur badannya penuh luka lebam di bawa ke pinggiran untuk dilakukan pemeriksaan.
Mata detektif bayu dan vera membulat sempurna, saat melihat mayat laki-laki tersebut persis dan mirip dengan salah satu tersangka yang mereka cari, yaitu norman.
Detektif bayu berjalan mendekat kepada bapak nelayan yang merupakan saksi dari penemu mayat norman, "mohon maaf, bapak. Saya bayu dari kepolisian polres metro jaya, sebelumnya dengan bapak siapa namanya...?"
"saya joko, pak..."
"baik, bapak joko. Kalau bapak tidak keberatan, bisa tolong ceritakan kapan dan dimana bapak menemukan mayat ini...?", tanya detektif bayu.
"jadi begini, pak. Saya itu biasa nya masang jari ikan itu jam seginian pak, iya kira-kira pukul jam 11 an pak. Tapi pas saya mau pulang di tengah kali itu, saya liat ada yang mengapung. Pas saya dekati rupanya mayat laki-laki itu pak...", jelas bapak joko.
Detektif bayu mendengar dengan seksama penjelasan dari lelaki paruh baya didepannya, "baik. Apa bapak joko melihat ada sesuatu yang mencurigakan disana...?"
"mencurigakan seperti apa yah pak...?", tanya bapak joko yang tidak mengerti.
"hmm... menemukan barang-barang seperti tas, atau bapak liat orang mencurigakan disana?", detektif bayu memberi clue.
Bapak joko nampak berpikir, lalu membalas dengan gelengan kepala, "tidak pak, tidak ada tas atau orang disana. Saya tidak melihat apapun, hanya ada mayat laki-laki itu yang mengapung di kali..."
"baiklah pak, terimakasih banyak atas kesaksiannya. Bapak bisa melanjutkan aktivitas kembali...", ucap detektif bayu.
"iya pak sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu...", pamit bapak joko.
Detektif bayu berjalan kearah rekannya yaitu vera, "ver, Kamu dan setengah anggota polisi kembali ke kantor, bawa mayat norman untuk dilakukan otopsi. Aku akan lanjutkan penyisiran untuk mencari bokir..."
"baiklah, jika ada info segera hubungi aku...", pinta detektif vera dan dibalas anggukkan kepala dari detektif bayu.
~~~
" Badan Intelijen Negara - Jakarta Selatan "
Di sebuah ruangan kantor bercat hitam dikeliling partisi kaca bening, cahaya leluasa menyebar ke segala arah. Barang-barang tertata dan tersusun rapih. Di sofa hitam bermodel tuxedo terlihat seorang laki-laki yang duduk dengan bersandar sedang fokus membaca berkas di tangannya. Lelaki itu adalah Deputi II Bidang Intelijen Dalam Negeri bernama abraham aritonang.
Pintu kaca pun terbuka, masuklah seorang laki-laki memakai setelah jas berwarna hitam, kemeja putih dan berdasi. Dia bernama calvin bramantio salah satu Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan di BIN.
"pak..."
"duduklah...!", titah deputi abraham.
Deputi II abraham menaruh berkas yang dia baca ke atas meja, "bagaimana dengan hasil investigasi kita...?"
Staf calvin mengulurkan sebuah berkas di tangannya kepada deputi abraham, "ini laporan hasil investigasi kami pak. Sejak dua dekade terakhir, China telah menyalahgunakan alat Interpol. Mereka meningkatkan Red Notice menjadi 10 kali lipat dan difusi 5 kali lipat. Dan investigasi terbaru kami, China telah mengirimkan agen-agen intelijennya ke Indonesia, yang lebih mengejutkan lagi negara kita menjadi salah satu tempat pergerakan intelijen China saat ini. Bahkan mereka melakukan operasi ilegal di negara kita...", ujarnya.
Deputi II abraham melebarkan matanya setelah mendengar penjelasan dari lelaki yang duduk didepannya, "aku sudah menduga mereka pasti akan melakukan hal tersebut. Apa kau sudah mendapatkan data dari agen mereka...?"
"iya pak. Kami sudah mendapatkannya, tetapi kami baru mendapatkan 10 personil agen intelijen mereka yang ada di indonesia, tiga diantaranya mantan tentara china dan tujuh personil lainnya masih aktif di kemiliteran...", jelas staf calvin.
"apa kalian sudah menyelidiki tujuan mereka...?", tanya deputi II abraham.
Staf calvin mengeleng kepala, "kami belum bisa memastikan tujuan mereka..."
Terdengar helaan nafas dari deputi II abraham, "baiklah, selidiki lebih lanjut tujuan mereka. Untuk sekarang awasi mereka dari kejauhan...", perintahnya.
"baik pak..."
~~~
" Pusat Laboratorium forensik - Polres Metro Jakarta Pusat "
Di ruang otopsi jenazah. Dokter forensik heru bersama rekan dokter nya sedang mengotopsi jenazah laki-laki berusia 30 tahun, bernama norman. Keterangan kematian masih belum di pastikan karena jenazah ditemukan mengapung dalam keadaan tidak di kali cakung.
"almarhum bapak norman. laki-laki berusia 30 tahun. Di tubuh jenazah terdapat luka akibat kekerasan tumpul berupa luka memar pada wajah, bahu kanan, punggung dan anggota gerak bawah...", jelas dokter heru.
Dokter heru membuka mulut jenazah, dia mengarahkan senter kedalam sana, "jenazah tidak mengalami reflek vagal, spasme laring dan pengaruh air yang masuk ke dalam paru. Kematian jenazah tidak disebabkan tenggelam. Jenazah sudah meninggal saat di buang ke sungai..."
Dokter heru melepas masker miliknya, dan mencoba menghirup bau dimulut jenazah namun tidak mencium aroma aneh, "kita lanjutkan pembedahan pada organ dalamnya...!"
Dokter heru menyayat jenazah, di mulai dari dada lalu turun sampai ke perut bawah dengan menggunakan scalpel. Pemeriksaan dimulai melalui saluran pernafasan atas dan bawah pada jenazah, kemudian menuju edema paru-paru. Di sana dokter heru menemukan tumpukan cairan berwarna bening disertai busa.
"lakukan pengujian kuantitatif dengan GC-MS...!", perintah dokter heru.
"baik dokter..."
Dalam ilmu forensik pengujian kuantitatif dengan GC-MS digunakan untuk menganalisis jumlah jejak zat dalam investigasi kriminal, seperti mengidentifikasi obat-obatan, bahan peledak, dan racun. Membantu mengidentifikasi, mengukur, menganalisis dan mendeteksi keberadaan zat tertentu dalam sample biologis, seperti urin, darah, dan isi lambung. (NB : Unila.ac.id & MDPI.com)
Setelah pengambilan sampel pada jenazah norman, dokter heru melangkah keluar dari ruang otopsi. Di luar ruangan sudah berdiri seorang laki-laki yang tidak lain adalah kombes.pol haryo.
"bagaimana dengan otopsi dari jenazah norman...?", tanya kombes.pol haryo.
Dokter heru melepas kacamatanya dan membuka masker yang menutupi setengah wajahnya, "tubuh jenazah kami mendapati luka akibat kekerasan tumpul berupa luka memar pada wajah, bahu kanan, punggung dan anggota gerak bawah. Sudah dipastikan mengalami tindakan kekerasan saat dia masih hidup..."
"jenazah dari norman sepertinya sudah lima hari mengapung di air..."
"apa kematiannya karena tenggelam...?", tanya kombes.pol haryo.
Di balas gelengan kepala oleh dokter heru, "tidak. Saya menduga almarhum norman ini sudah meninggal saat di buang ke sungai..."
"lalu apa penyebab kematian dari norman itu...?"
"saat saya membedah tubuhnya untuk memeriksa organ didalamnya, saya menemukan di saluran pernafasan atas dan bawah ada tumpukan cairan berwarna bening disertai busa. Saya menduga dia mengalami overdosis dari obat ataupun racun..."
"tapi itu hanya masih dugaan saja. Aku masih belum memastikan penyebab kematiannya, saya sudah melakukan pengujian kuantatif GC-MS dengan mengambil sampel dari urin, darah, dan isi lambung. Tunggu sampai hasil itu selesai baru kita bisa memastikan penyebab kematiannya...", jelas dokter heru.
Kombes.pol haryo memijit pelipisnya, kepalanya terasa pening. Kejadian demi kejadian terus bermunculan, selesai kasus pembunuhan dari wahyudi dan sekarang muncul kasus pembunuhan baru lagi dari norman, yang merupakan antek wahyudi.
Dokter heru menepuk beberapa kali pundak dari sahabatnya itu, "bersabarlah, aku yakin kasus ini pasti akan selesai..."
"semoga saja, kasus ini segera selesai...", balas kombes.pol haryo dengan menghela nafas berat.
###
Partisi kaca adalah sebuah dinding pembatas yang terbuat dari kaca, baik itu kaca tembus pandang maupun kaca yang hanya bisa melihat dari satu sisi ke sisi lainnya saja.