Chereads / Terjebak Asmara Wali Kelasku / Chapter 44 - Ngilu di Bawah Pinggang

Chapter 44 - Ngilu di Bawah Pinggang

Laki-laki yang berdiri di samping Gu Yishen mengambil sebuah kursi dan hendak memukulkannya ke Gu Yishen. Jian Xiaoqiao berteriak melihatnya, dia memasang kuda-kuda dan menendang bagian bawah pinggang laki-laki itu. Selanjutnya yang terdengar hanyalah suara raungan kesakitan dan laki-laki itu pun jatuh ke lantai.

Laki-laki lain yang masih berada di sana ikut merasakan ngilu di bagian bawah pinggangnya dan dengan tidak sadar mengamankan organ yang terletak diantara dua kaki mereka masing-masing.

Jian Mingrui terlihat berdiri di samping dengan santai sambil merangkul pinggang Lin Xi. Tatapannya seolah tidak peduli dengan hal yang sedang terjadi di hadapannya.

"Kenapa kamu tidak membantu, Kak!" Lin Xi sudah tidak tahan dengan situasi itu bertanya kepada Jian Mingrui yang berdiri di sebelahnya.

Jian Mingrui menolehkan kepalanya dan kembali bertanya, "Apakah mereka butuh bantuan?"

"Tapi…." Anggaplah mereka tidak butuh bantuan, tapi seharusnya dia tetap membantu untuk melawan mereka. Walaupun Xiaoqiao mengenakan sesuatu yang pendek di balik roknya, tetap saja dia adalah seorang perempuan. Kalau begini, bukankah tidak pantas untuk dilihat!

Jian Mingrui mengganti posisi berdirinya lalu mengangkat bahunya, "Tenang saja, taekwondo Xiaoqiao bukan taekwondo sabuk putih. Kemampuannya lebih dari cukup untuk memukul beberapa orang!" Kalau saja kakek tidak melarangnya untuk ikut turnamen, Xiaoqiao mungkin sudah bisa memenangkan medali emas.

"Walau bagaimanapun, Xiaoqiao adalah perempuan. Kalau dia berkelahi di sini dan di-upload ke internet, dia pasti akan menjadi perbincangan orang-orang!"

"Apa yang kau takutkan?" Jian Mingrui menatap Lin Xi dan berpikir seolah-olah mereka berdua sedang meributkan hal yang sepele.

Singkatnya, Jian Mingqi adalah pengacara terkenal di Kota A. Kejadian seperti ini tentu saja dapat ditanganinya dengan sangat mudah.

Dan masalah ini bukanlah sebuah masalah yang besar.

Melihat Jian Mingrui yang tidak merasa harus melakukan sesuatu, Lin Xi juga hanya bisa berdiri dan melihat kejadian itu.

Salah satu kaki Jian Xiaoqiao menendang lutut laki-laki itu dengan keras sehingga dia terjatuh di lantai. Laki-laki itu menatap Jian Xiaoqiao dengan tatapan yang tajam.

"Hei! Saat ini belum Tahun Baru Imlek, belum waktunya untuk menunduk dan memberikan penghormatan kepadaku!" Ucap Jian Xiaoqiao sambil bertepuk tangan dan menertawakan laki-laki itu.

"Wanita jelek!" Laki-laki itu hanya mengerang sambil menatap Jian Xiaoqiao karena tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Apakah siswa sekarang sekuat ini?

Gu Yishen maju beberapa langkah dan menatap orang-orang itu dengan tatapan dingin, "Pergi!" Teriak Gu Yishen.

Para laki-laki itu tidak berani untuk tetap tinggal dan mereka langsung berdiri lalu pergi.

Jian Xiaoqiao menepuk-nepuk debu yang menempel di tubuh Gu Yishen lalu menatapnya, "Bagaimana? Bukankah aku sudah menjauhkanmu dari gangguan?"

"Lain kali kamu tidak perlu ikut campur dalam hal seperti ini. Bahaya!" Gu Yishen mengerutkan keningnya karena mengkhawatirkan Jian Xiaoqiao. Dia tahu bahwa Jian Xiaoqiao selalu mengenakan celana denim pendek di balik roknya, tetapi hatinya tetap merasa tidak nyaman.

Para pria itu melihat sepasang kaki putih nan jenjang milik Jian Xiaoqiao.

"Kejadian berbahaya seperti apa? Mereka tidak menggunakan pisau!" Ucap Jian Xiaoqiao.

Jian Xiaoqiao melihat sekelilingnya. Meja dan kursi yang ada di sekelilingnya sudah berantakan. Jian Xiaoqiao lalu berkata pada Jian Mingrui, "Kakak, ayo ganti tempat makan!" Sekarang Jian Xiaoqiao benar-benar dalam keadaan lapar!

Jian Mingrui menggelengkan kepalanya lalu mengeluarkan segepok uang dari tasnya dan memberikannya kepada pemilik kedai itu, "Bos, maaf karena hari ini merepotkanmu. Ini ganti ruginya."

"Sebentar lagi polisi akan datang. Kalian cepatlah pergi dari sini!" Kata pemilik kedai itu kepada Jian Mingrui. Pemilik kedai itu tidak banyak bicara lagi dan segera mengambil uang itu.

Beberapa orang itu akhirnya keluar dari kedai dan mengendarai mobil mereka. Tidak lama kemudian, terdengar bunyi sirine dari belakang mereka.

Jian Xiaoqiao menyentuh perutnya dan berkata, "Sekarang kita akan makan dimana?" Setidaknya kekacauan tadi berlangsung selama satu jam.

"Di depan ada restoran yang menjual kepiting pedas dan lobster air tawar. Ayo makan di sana!" Jian Mingrui langsung menawari mereka untuk pergi ke sebuah restoran. Jian Xiaoqiao yang sedang menatap lampu lalu lintas di luar mobil berkata, "Kak, aku tidak menyangka kamu bisa begitu paham tempat makan yang ada disini!"