"Cinta yang harmonis barulah membahagiakan, bukannya yang dipaksakan." Dania berkata dengan sedih, "Louis, mau sampai kapan baru kamu akan benar-benar mengerti cinta?"
"Lagi-lagi kamu bicara begitu…" Count Louis agak tidak senang, "Aku paling tidak suka kalau kalian menguliahi aku. Sudahlah, pergilah mencari suamimu yang mengerti cinta."
Setelah itu dia pun memutuskan sambungan telepon…
Mendengar nada telepon yang terputus itu, suasana hati Dania pun menjadi sangat muram. 'Tahukah kamu, selama bertahun-tahun ini aku terus mencintaimu, hanya kamu…'
Saat itu, Bakr berjalan keluar dari kamar mandi. Tubuhnya hanya dililit selembar handuk mandi, dan dia sedang menyeka air yang menetes dari rambutnya dengan handuk. Begitu melihat ponsel di tangan Dania, dia langsung bertanya, "Louis menelepon?"
"Iya." Dania mengangguk-anggukkan kepalanya, "Louis menelepon dan memintaku menyampaikan kepada Nyonya Ye kalau dia sudah mau kembali ke Perancis."
