Count Louis merasa kulit kepalanya mati rasa, hatinya langsung kacau, "Tidak, tidak mungkin, waktu aku kembali ke kamar, aku sama sekali tidak melihatnya."
"Itu aku tidak tahu, tapi nyonya memang berada di kamar itu. Sampai senja baru dia keluar, lagi pula…" Carla menggigit-gigit bibirnya lalu berkata dengan gugup, "Saat dia keluar pakaian dan rambutnya berantakan, wajahnya memerah, seharusnya…"
Dia menunduk tanpa berani meneruskan ucapannya. Sebenarnya hal ini sudah sangat jelas, namun tanpa menyaksikan sendiri kejadiannya, dia pun mengatakannya dengan sangat implisit.
"Bagaimana bisa begini? Masa benar-benar dia?"
Count Louis sangat kacau. Walaupun sebelumnya dia sudah mempunyai sedikit kecurigaan, tapi dia terus merasa kalau itu sepertinya tidak mungkin. Sekarang kebenarannya sudah tujuh puluh hingga delapan puluh persen muncul ke permukaan, dia masih tetap tidak berani mempercayai kenyataan ini.