Tempat tidur yang empuk itu membuat tubuh Lan Qianyu terpental. Dia baru saja hendak bangkit, tetapi Xiao Qi dengan cepat menindihnya dan merobek-robek bajunya sambil meraung kesetanan, "Asal kamu benar-benar menjadi milikku, lain kali kamu tidak akan melawan lagi…"
"Jangan, jangan, lepaskan aku, lepaskan…" Lan Qianyu berteriak ketakutan dan memberontak dengan sekuat tenaga.
Mata Xiao Qi telah dibutakan oleh amarah serta hawa nafsu yang membara, dia sama sekali tidak punya alasan untuk melepaskan Lan Qianyu.
"Sret…" Terdengar suara robekan, Xiao Qi telah merobek baju yang menutupi dada Lan Qianyu. Di tengah jerit tangis Lan Qianyu, tangan besar Xiao Qi terjulur meraih pertahanan terakhirnya…
"Xiao Qi, jangan membuatku memandang rendah kepadamu…" Lan Qianyu melakukan usaha terakhirnya untuk menyadarkan Xiao Qi, dia berseru gemetar di sela-sela tangisnya.
Entah karena ketakutan atau karena kehabisan tenaga, suara Lan Qianyu terdengar sangat lemah. Namun suaranya yang lemah itu justru bagaikan petir yang menyambar di hati Xiao Qi dan mengejutkannya. Tangannya yang hanya berjarak sepuluh cm dari tubuh Lan Qianyu itu pun terdiam kaku, dia tidak bergerak sama sekali.
"Bahkan kau, bahkan kau juga memandang rendah kepadaku???" Sorot mata Xiao Qi menjadi sangat sedih, matanya memerah seakan-akan berdarah, "Xiao Han memandang rendah aku, daddy memandang rendah aku, keluarga Bai Lu memandang rendah aku, bahkan kau juga memandang rendah aku, ha… haha…"
Tawanya yang janggal itu membuat Lan Qianyu merinding mendengarnya.
"Benar juga, dia dimana-mana selalu lebih baik daripada aku, pantas saja kau tidak menyukaiku." Xiao Qi bergumam sendiri sambil menunduk, "Tapi aku tidak akan membiarkannya menang. Dia sudah mendapatkan perusahaan keluarga Xiao, jangan harap dia bisa mendapatkanmu…"
Xiao Qi lalu berdiri dan mengambil tali dari dalam laci. Dia menatap Lan Qianyu dengan sorot mata suram, "Aku akan mengikatmu agar kamu tidak sembarangan bergerak."
"Jangan…" Lan Qianyu gemetar ketakutan. Dia lalu bangkit dan hendak kabur, tetapi Xiao Qi menerjang maju dan menekan perutnya dengan lututnya sehingga Lan Qiayu pun tidak berani bergerak karena takut bayi dalam kandungannya terluka. Xiao Qi pun bergegas mengikat kaki dan tangannya…
**
Pada saat yang bersamaan, sebuah Lamborghini hitam dan sebuah Bentley putih datang dari dua arah yang berbeda. Kedua mobil itu pun berhenti secara bersamaan. Xiao Han dan Ye Yan bergegas melompat keluar dari mobilnya masing-masing dan menerjang masuk ke dalam hotel.
Ye Yan yang terluka bergerak dengan lebih lambat. Xiao Han dengan cepat mendahuluinya dan menerobos masuk, lalu bergegas menuju ke meja resepsionis.
"Permisi, apakah anda mau memesan kamar?" Resepsionis bertanya dengan ramah.
"Kamar mana yang dipesan Xiao Qi???" Xiao Han bertanya dengan tidak sabar.
Resepsionis itu sejenak terkejut, tetapi kemudian dengan cepat dia menjawab, "Mohon maaf, kami tidak boleh membocorkan informasi tamu."
"Diam!" Xiao Han mencengkeram kerah bajunya dan berkata sambil menggertakkan gigi, "Kalau sampai terjadi sesuatu dengan Qianyu, aku akan meratakan tempat ini!!!"
Mata Xiao Han memancarkan sinar bengis yang siap membunuh, tubuhnya membawa api amarah yang dapat membakar jiwa. Udara di sekitar sana pun menjadi sangat menekan.
Aura Xiao Han itu membuat resepsionis menjadi ketakutan, dia pun bergegas memeriksa data, "Ada, ada di kamar 1109, lantai sebelas…"
Xiao Han melesat bagaikan anak panah menuju ke elevator, namun Ye Yan yang sudah berada di dalam nya telah menekan tombol untuk menutup pintu elevator. Pintu pun tertutup dan elevator itu langsung bergerak menuju ke lantai sebelas.
"Sialan, bajingan!" Xiao Han memakinya. Di sini hanya ada satu elevator, dia pun hanya bisa berlari naik tangga menuju ke atas…