Lan Qianyu merasa terkejut. Gawat, kemarin malam celana dalamnya robek dan di tubuhnya banyak sekali bekas ciuman. Rumah sakit pasti sudah memberitahu polisi kalau dia telah diserang oleh seseorang…
"Apa? Menyumbangkan kesucian???" Qiao Qing terbelalak tidak percaya, "Qianyu, kamu…"
"Untunglah… belum sampai tahap terakhir." Lei Lie berkata masam, "Katanya hanya pelecehan, belum sampai melakukan itu. Kalau saja dia sudah melakukannya, kamu…"
Lei Lie tidak meneruskan perkataannya karena Lan Qianyu memelototinya, dia mengerucutkan bibirnya dengan marah dan tidak berkata apa-apa lagi.
"Qianyu, siapa yang melecehkanmu? Gangster?" Qiao Qing bertanya penasaran.
Lan Qianyu memutar bola matanya, dia tidak ingin membicarakannya. Tetapi dalam hatinya dia sedang memaki-maki Ye Yan…
Lei Lie memiliki watak terus terang. Dalam melakukan segala sesuatunya juga sama saja, dia selalu berapi-api. Baru semenit duduk di sana, dia sudah pergi lagi dengan terburu-buru.
Qiao Qing berdiri di samping tempat tidur sambil menatap punggung Lei Lie yang berjalan menjauh dengan tidak rela, bahkan ketika bayangan Lei Lie sudah tidak tampak lagi, dia masih belum juga mengalihkan pandangannya. Lan Qianyu menggunakan kakinya yang kaku untuk menyentil Qiao Qing hingga akhirnya dia menoleh dan tertawa dengan konyol, "Lei Lie tampan sekali, orangnya pun baik. Enak sekali kalau bisa menjadi pacarnya."
"Jangan berpikir yang tidak-tidak, aku mau ke kamar kecil."
Setelah kembali dari kamar kecil, Qiao Qing membuka gulungan yang diberikan oleh Lei Lie tadi. Ternyata itu adalah sebuah spanduk, di atasnya tertulis kata-kata 'Warga Kota yang Baik!' Di sana juga tertera tanda Grup 'Tianling'. Qiao Qing terbelalak kaget cukup lama, lalu dia berbicara dengan cepat tanpa henti tentang betapa hebatnya Grup Tianling. Dia juga berkata bahwa Ye Yan terpilih sebagai pasangan pria yang paling didambakan di seluruh dunia oleh majalah ekonomi dan keuangan Amerika.
Lan Qianyu tidak berminat mendengarnya, di kepalanya muncul ingatan akan sepasang mata Ye Yan yang seperti batu amber. Dalam hati dia berpikir, walaupun memakai berlian, monster tetaplah monster. Mengingat kejadian semalam, hatinya kembali dipenuhi kebencian. Kalau ada kesempatan untuk bertemu lagi dengan Ye Yan, Lan Qianyu pasti akan membuat perhitungan dengannya!
Qiao Qing kemudian bergosip dan masih mencari tahu siapa pria yang telah melecehkan Lan Qianyu, tetapi Lan Qianyu menutup mulut dan tidak mau membicarakannya sambil memelototi Qiao Qing dengan sorot mata ingin membunuh. Akhirnya Qiao Qing pun lelah membicarakannya dan sesaat kemudian dia tertidur di tempat tidur untuk pendamping pasien.
Lan Qianyu terus melihat ke pintu dengan hati kecewa. Saat ini dia sangat berharap Xiao Qi bisa menemaninya. Walaupun kemarin malam dia sibuk, seharusnya dia sekarang sudah bisa datang untuk menengoknya kan?
Sebenarnya dia sedang apa? Biasanya Xiao Qi sangat baik kepadanya, tetapi di saat penting seperti ini bayangannya pun tidak terlihat. Perbedaan sikapnya ini sungguh terlalu besar.
Seperti ada pepatah yang mengatakan bahwa teman sejati dapat diketahui pada saat sulit, kali ini Xiao Qi benar-benar telah membuatnya kecewa.
**
Di sebuah kamar Presidential Suite di Hotel Amber, terdengar suara musik simfoni bergema di seluruh sudut ruangan.
Di atas sebuah ranjang besar mewah yang nyaman, Xiao Qi dan Bai Lu sedang bergerak dengan penuh gairah. Kulit mereka yang berwarna gandum berkilauan di bawah cahaya lampu. Rambut di depan dahi Xiao Qi terjulur ke bawah menutupi sebagian matanya. Dalam pandangannya yang kabur itu, Bai Lu berubah menjadi Lan Qianyu tercinta…
Saat itu telepon seluler Xiao Qi tiba-tiba berbunyi. Nada dering itu adalah nada dering khusus untuk Lan Qianyu. Xiao Qi langsung berhenti bergerak, matanya terlihat panik.
Xiao Qi tidak sanggup menahan gairahnya yang membara, tetapi matanya malah terus menatap ke arah telepon seluler yang menyala tanpa henti di atas sofa.
Iphone 5 yang baru itu terus bergetar, nama yang tertera di layarnya adalah 'Kekasihku'. Itu adalah panggilan sayang Xiao Qi untuk Lan Qianyu. Tetapi sekarang, kekasihnya yang baru saja lolos dari kematian dengan lubang bekas tertembus peluru di bahunya itu sedang terbaring di ranjang rumah sakit sambil melihat ke pintu kamar dan menantikannya datang untuk menengoknya. Tetapi Xiao Qi malah sedang bersama dengan wanita lain…
Xiao Qi memaki dirinya sendiri dalam hati bahwa dia bahkan lebih rendah daripada binatang. Tetapi dia tidak bisa menghindar dari kenyataan yang kejam. Kalau Bai Lu tidak membantunya di saat kritis ini, dia benar-benar akan kalah…
Perusahaannya telah memiliki banyak masalah, harus ada seseorang yang menolongnya…