"Aku benar-benar tidak menyangka kalau dia berani mempunyai niat seperti itu." Qin Xiang menggertakkan giginya dengan marah, "Bahkan dia berani menjebakku!"
"Daddy, jangan marah dulu." Han Xiucheng menenangkannya, "Ini juga hanya tebakanku, belum tentu benar. Lebih baik diselidiki dulu saja."
"Apa lagi yang perlu diselidiki? Selain dia, siapa lagi yang akan berbuat begini?" Qin Xiang berkata dengan marah, "Sepertinya dulu aku benar-benar terlalu baik kepadanya. Kali ini lihat bagaimana aku membereskannya."
"Hah…" Han Xiucheng menghela nafas, "Daddy, jangan terlalu memikirkannya, aku akan masuk dulu melihat Xiya."
"Pergilah." Qin Xiang menepuk-nepuk pundaknya, "Bujuklah dia."
"Aku tahu."
**
Setelah Qin Xiang pergi, Qin Xiya terus saja duduk diam sambil melamun. Pandangan matanya kosong tak berjiwa, bekas air mata di wajahnya belum mengering. Hatinya masih sangat kacau. Dia tidak tahu harus bagaimana, benar-benar tidak tahu…