"Xiya, tenanglah sedikit." Xiao Han mengangkat Qin Xiya dengan penuh simpati dan membawanya ke tempat tidur, lalu membantunya membalut lukanya.
"Ah…" Qin Xiya menarik rambutnya sendiri sambil menangis sedih. Semangatnya sudah hampir runtuh. Dia telah kehilangan ibunya, kehilangan orang yang paling dicintainya, dan ayah kandungnya sendiri mau memaksanya melakukan aborsi. Dia hampir gila rasanya.
"Jangan begini, Qin Xiya, jangan begini…" Xiao Han memeluknya erat-erat dan tak hentinya mencium keningnya. Melihat Qin Xiya seperti itu membuat hatinya amat sakit bagaikan dicambuk. Dia benar-benar membenci dirinya sendiri, ini semua dia yang menyebabkannya. Kalau bukan karena dirinya, Xiya tidak akan terluka seperti ini…
"Kenapa kau melakukan ini kepada dirimu sendiri?" Melihat Qin Xiya seperti itu, Qing Xiang marah sekaligus kasihan. Dia lalu menggeram dengan murka…