"Maaf…"
Kata maaf terakhir itu diucapkan Xiao Han dengan suara serak. Saat dia membalikkan badannya, air mata menetes di sudut matanya, meratapi cintanya yang egois dan menyedihkan…
Mendengar suara langkah kaki di belakangnya, Lan Qianyu menarik nafas dalam-dalam. Air matanya belum kering, tetapi bibirnya terangkat membentuk senyuman. Tiba-tiba dia menyadari, hal paling tepat yang dilakukannya adalah merusak wajahnya sendiri.
Setelah kehilangan wajahnya yang cantik itu, dia malah mendapatkan kebebasan.
Sekarang wajah yang buruk rupa itu bagaikan sebuah cermin yang dapat merefleksikan hati seorang pria, tulus atau munafik…
**