"Aku, aku, aku…" Xiao Han sangat ingin mengatakan kepada Lan Qianyu kalau dia bisa menerimanya, bisa menerima wajahnya, namun, dia ternyata tidak sanggup mengatakannya.
"Kamu takut!" Lan Qianyu tersenyum aneh, "Melihat dengan jelas saja belum tapi kamu sudah ketakutan seperti ini…"
"Aku bukannya takut, aku hanya…" Xiao Han mendongak dan melihatnya sekilas, tetapi dia ketakutan dan berkeringat dingin. Matanya terbelalak lebar.
Lan Qianyu sudah melepas perbannya. Xiao Han pun dapat melihat dengan jelas luka pada wajahnya. Dua bekas luka sepanjang tiga inci itu tergores sangat dalam di wajahnya, dari wajah sebelah kiri sampai ke sebelah kanan sehingga membuat bibir atasnya terpotong dan berubah bentuk. Bagaikan lukisan minyak indah yang terbelah dua dan rusak, yang awalnya adalah harta tak ternilai sekarang bahkan tidak sebanding dengan selembar kertas bekas…