Xiao Qi masuk ke dalam studio foto dengan gelisah, dia lalu berkata dengan dipenuhi rasa bersalah, "Qianyu, maafkan aku, aku baru saja menerima telepon, ada sebuah perusahaan penting yang bersedia mempertimbangkan untuk menginvestasikan modalnya ke perusahaan kita. Dia ingin aku segera menemuinya untuk membicarakannya. Aku…"
Saat itu dia menundukkan kepalanya, tidak berani melihat ke dalam mata Lan Qianyu yang jernih, "Sepertinya aku harus segera ke sana."
"Mana bisa seperti ini? Dua hari lagi adalah hari pernikahan kalian, kalau tidak mengambil foto pernikahan hari ini, maka tidak akan sempat lagi." Qiao Qing menentang dengan keras.
"Benar, kalau foto hari ini, masih akan ada waktu untuk memprosesnya agar bisa jadi lusa, kalau diundur lagi tidak akan bisa." Fotografer membujuknya, "Tuan Xiao, pernikahan adalah peristiwa besar yang dilakukan sekali seumur hidup, lebih baik anda menunda dulu urusan pekerjaan."
"Tidak akan terlalu lama, paling lama dua atau tiga jam saja. Nanti sore aku akan segera kembali ke sini." Xiao Qi menjelaskan dengan nada menenangkan, "Kalau terpaksa, kita mengambil dulu foto indoor yang akan dipakai di acara pernikahan nanti, setelah menikah kita akan berbulan madu ke luar negeri, sekalian saja membuat foto outdoor."
"Tapi…"
"Sudahlah!" Lan Qianyu memotong perkataan Qiao Qing, lalu dia berkata kepada Xiao Qi dengan lembut, "Pergilah, urusan kantor juga penting."
"Terima kasih, Qianyu!" Dalam hati Xiao Qi merasa bersalah sekaligus bersyukur, "Kalau begitu aku pergi dulu, aku akan kembali secepatnya."
"Iya." Lan Qianyu mengangguk dan memandang kepergiannya. Xiao Qi berjalan tergesa-gesa, bahkan dia sampai lupa berganti pakaian…
"Xiao Qi ini benar-benar keterlaluan, pada saat yang penting dia selalu saja mengacaukannya." Qiao Qing sangat kesal.
"Tidak bisa menyalahkannya juga. Sejak hari pernikahan ditentukan, dia sudah mengajakku untuk datang kemari dan membuat foto pernikahan, tapi karena urusan pekerjaan aku selalu menundanya sampai hari ini." Lan Qianyu melepaskan hiasan kepalanya, "Xiaoshi adalah fondasi keluarga Xiao selama ratusan tahun, tapi sekarang sudah hampir bangkrut. Xiao Qi setiap hari sibuk kesana kemari demi mencari perusahaan yang mau menyuntikkan modal, dia benar-benar merasa tertekan. Sekarang kesempatan itu sudah datang, tentu saja dia harus mengambilnya."
"Kamu ini selalu pengertian." Qiao Qing memutar bola matanya, "Dia tahu kelebihanmu ini, makanya dia selalu memanfaatkannya."
"Sudahlah, tidak usah membicarakan hal yang tidak penting lagi. Ayo cepat bantu aku menghapus riasan, susah sekali membersihkannya."
"Iya."
"Oh iya, mana Shen Xin?"
"Mungkin dia ke kamar kecil."
…..
Setelah Lan Qianyu membersihkan make up dan berganti baju, Shen Xin baru kembali. Qiao Qing bertanya kepadanya, "Shen Xin, kamu kemana saja?"
"Aku keluar sebentar untuk mengurus sesuatu. Apa kalian lapar? Ayo kita pergi makan." Shen Xin berkata dengan tersenyum.
"Baiklah, kebetulan aku sudah lapar." Qiao Qing sedang mengenakan sepatunya.
"Aku tidak ikut, aku ingin pulang dan beristirahat sebentar." Hati Lan Qianyu masih tenggelam dalam kekacauan karena perbuatan yang dilakukan Ye Yan terhadapnya tadi.
"Xiao Qi nanti sore akan kembali lagi kemari untuk foto, kalau kamu sekarang kembali ke rumah, pulang pergi bukannya malah akan memakan waktu?" Shen Xin membujuknya, "Kita hanya akan pergi ke sebuah restoran bagus di dekat sini untuk makan, sekalian beristirahat sebentar. Setelah Xiao Qi datang, kita bisa segera kembali ke sini untuk foto."
Setelah dipikir-pikir, Lan Qianyu merasa apa yang dikatakannya itu benar, dia pun mengangguk, "Benar juga."
…..
Shen Xin membawa mereka ke Hotel Crown Prince yang terletak tidak jauh dari studio pernikahan itu. Hotel itu adalah hotel bintang lima, Qiao Qing berkata dengan nada berlebihan, "Shen Xin, Xiao Qi tidak ikut bersama kita, kamu membawa kita datang ke hotel yang berkelas ini, siapa nanti yang akan membayarnya?"
"Kita akan menunggu Xiao Qi di sini, setelah dia datang baru bayar." Shen Xin tertawa.
"Haha, kamu licik sekali." Qiao Qing tertawa nakal.
"Tentu saja, sebelum dia menikahi Qianyu kita harus memanfaatkannya dulu, apalagi kita berdua adalah pendamping pengantin, itu juga tidak boleh disia-siakan." Shen Xin tertawa dengan ringan, namun sebenarnya hatinya terasa berat. Tadi dia mengikuti Xiao Qi keluar dan melihatnya masuk ke hotel ini dengan Bai Lu lalu memesan kamar, yaitu di kamar 1107. Hari ini, dia harus membuat Lan Qianyu melihat wajah asli Xiao Qi…