Tiga puluh unit mobil mewah bergerak dengan gegap gempita menuju ke rumah di Banshan. Ye Yan membawa empat orang pengikut yang paling kompeten naik bersamanya ke mobil Rolls-Royce panjang edisi terbatas berwarna abu-abu keperakan yang berada di posisi paling depan.
Perjalanan dari restoran ke rumah membutuhkan waktu kurang lebih empat puluh menit. Selama empat puluh menit yang singkat itu, Ye Yan justru merasa sangat tegang. Telapak tangannya pun berkeringat.
Dia belum pernah merasa setegang ini. Dulu dia mengira kalau pernikahan baginya hanyalah semacam formalitas dan tanggung jawab. Saat ini dia baru menyadari bahwa dia juga mempunyai ekspektasi. Lebih tepatnya, dapat dikatakan kalau dia sangat peduli terhadap pernikahan ini. Dia takut kalau kebahagiaan yang telah sampai di tangannya itu akan hilang. Karena itu dia pun menjadi tidak tenang dan gelisah.
"Tuan, ini minumannya." Zhao Jun mengulurkan segelas vodka kepada Ye Yan.