Fey sangat gembira, "Baik, baik, tunggu aku, aku akan segera sampai!"
"Iya!" Lei Lie langsung turun dari taksi begitu menutup telepon dan menunggu Fey di tepi jalan. Dalam hati dia berkata kepada dirinya sendiri, tidak boleh menyia-nyiakan lagi ketulusan hati Fey. Fey bersedia mengikutinya dan tidak akan meninggalkannya. Ini sudah sangat langka, seharusnya dia mempercayai Fey…
Sekitar dua puluh menit kemudian Fey pun datang. Setelah turun dari mobil, dia menghambur ke pelukan Lei Lie bagaikan kupu-kupu, lalu berkata sambil terisak, "Kamu jahat sekali, kamu marah lalu pergi tanpa menghiraukan aku."
"Maaf." Lei Lie memeluknya erat-erat, "Aku tidak akan melakukannya lagi, aku tidak akan meninggalkanmu lagi."
"Baguslah kalau begitu." Fey menyeka air matanya, "Apa pun yang terjadi di masa depan nanti, kamu tidak boleh lagi pergi seperti sekarang ini."
