"Diam!" Austin menembak dinding di samping Lei Lie.
"Ah!" Fey berteriak ketakutan.
Bunga api dari peluru memercik ke tubuhnya, wajahnya pun memucat.
"Kusuruh kamu minggir…" Austin meraung murka.
"Aku tidak mau, tidak mau…." Fey berteriak dengan emosi, "Aku tidak akan membiarkanmu melukai Lei Lie, bahkan sehelai rambutnya pun tidak!"
"Kau…" Austin hampir mengamuk.
Saat itu barulah Lei Lie mengerti, Fey benar-benar mencintainya. Dia merasa sangat lega.
"Lei Lie, kalau kamu laki-laki, jangan biarkan wanita menjadi tameng peluru bagimu." Austin berteriak kepada Lei Lie, "Ayo kita bertarung satu lawan satu. Kalau kamu menang, malam ini aku akan melepaskanmu. Kalau kamu kalah, serahkan nyawamu."
"Kalau aku menang, aku mau membawa Fey pergi." Lei Lie sangat gigih, "Kalau aku kalah, aku akan mengakhirinya sendiri. Bagaimana? Berani bertaruh denganku?"
