Mendengar semua yang dikatakan ibunya itu, suasana hati Fey menjadi semakin suram. Sebenarnya dia pernah memikirkan semua ini sebelumnya, hanya saja dia tidak mau mempercayainya. Nenek yang selalu menyayanginya akan menjadikannya sebagai sesuatu untuk dikorbankan. Sekarang, mau tidak mau dia pun menerima kenyataan…
Tapi kenyataan ini terlalu kejam. Seandainya bisa, dia benar-benar ingin terus berpura-pura bodoh saja…
"Fey, kamu jadi menderita." Nyonya Sophie membelai rambut panjang Fey dengan lembut, "Perang ini mungkin akan berlangsung sangat lama. Tapi apa pun yang terjadi, mama akan selalu melindungimu dan selalu mengutamakanmu!"
"Terima kasih, Mama." Fey memeluk Nyonya Sophie. Hanya ibunya yang selamanya akan berdiri di pihaknya…
"Sudah tahu akan berpisah, jadi kamu begitu tidak rela, ya?" Terdengar suara Austin yang membuat Fey terkejut. Dia menoleh dan memandangnya, matanya penuh dengan kebencian, "Apa lagi maumu?"