"Ah…!" Gadis itu berteriak.
Lei Lie terkejut, "Kamu kenapa?"
"Oh, kamu, membuatku takut setengah mati." Gadis itu memegangi dadanya, wajahnya pucat.
"Ada apa denganmu ini? Sepertinya kamu sangat ketakutan." Lei Lie menatapnya dengan curiga.
"Tentu saja, kamu begitu lama tidak kembali juga. Aku duduk sendiri di sini, tadi lewat beberapa orang penjahat yang bersiul kepadaku, apa aku bisa tidak takut?" Gadis itu berkata tanpa berpikir.
"Oh, ternyata begitu." Lei Lie menghilangkan kecurigaannya, "Jangan takut, ada aku, tidak akan terjadi apa-apa."
"Apa kamu mengenal beberapa polisi itu?" Gadis itu melihat para polisi yang berada di dalam restoran itu.
"Yang memimpin tim adalah mantan rekanku." Lei Lie meletakkan makan malam di kursi belakang mobil, kemudian dia duduk di kursi pengemudi.
"Kamu dulu polisi?" Gadis itu agak kaget.
"Ya." Lei Lie mengangguk-anggukkan kepalanya, "Kenapa?"