Xiao Han menunggu selama lebih dari tiga jam di depan pintu kantor polisi sebelum bisa masuk dan mengunjungi Wen Hai.
Dia mengeluh dengan kesal karena Si Hui membuatnya menunggu begitu lama. Si Hui tak hentinya meminta maaf, namun tidak ada yang tahu betapa banyak usaha yang telah dilakukannya, bahkan hampir berlutut. Butuh waktu tiga jam untuk mendapatkan waktu pertemuan selama tiga menit.
Ketika Xiao Han melihat Wen Hai di dalam penjara, dia tidak dapat mempercayainya. Sebagai tersangka Wen Hai dipaksa untuk memakai borgol. Karena sakit, dia duduk di kursi roda yang didorong keluar oleh seorang sipir penjara. Dia mengenakan seragam rumah sakit berwarna abu-abu putih, wajahnya sepucat kertas, matanya merah, dan rambutnya juga berantakan. Namun di wajahnya yang kuyu itu ada senyuman hangat.
"Kamu sudah datang!" Tiga kata yang singkat itu membuat hati Xiao Han bergetar.
Xiao Han mengepalkan tinjunya dan menatapnya dengan sedih…