"Cepat telepon!" Ye Yan berseru keras, "Zhao Jun, kau ini bagaimana? Masa lima orang pria besar tidak mampu menjaga dua orang wanita???"
"Maaf, Tuan." Zhao Jun menundukkan kepalanya tanpa berani banyak berbicara.
"Bawa dulu Nona Qiao ke klinik bandara." Ye Yan memberi perintah.
"Baik." Seorang anak buah mengangkat Qiao Qing dan bergegas berlari membawanya ke klinik, dua orang lainnya mengikuti di belakangnya.
"Ada apa? Apa yang terjadi?" Leng Ruobing mendorong Shen Sanghai dan bergegas datang, lebih dari sepuluh orang anak buah berjalan di belakangnya.
"Qiao Qing jatuh dari eskalator, dia terluka." Ye Yan berkata, "Mohon maaf, tidak sempat datang menyambut kalian."
"Tidak apa-apa, menolong orang lebih penting." Leng Ruobing bergegas menanggapi, "Sudah telepon ambulans?"
"Kami sudah memanggil Han Qing." Ye Yan berkata dengan sopan, "Paman, Bibi, aku akan menyuruh orang untuk mengantar kalian pulang dulu. Aku dan Qianyu akan menyusul nanti." Ye Yan memberi kode kepada bodyguard, "Antar Tuan dan Nyonya Shen pulang."
"Baik." Bodyguard itu memberi hormat, "Tuan dan Nyonya Shen, silakan!"
"Qianyu sedang hamil, tidak boleh terlalu capek. Kamu juga ikut kami pulang dulu saja." Kata Leng Ruobing.
"Aku mau menemani Qiao Qing di sini. Dia sedang terluka, mana mungkin aku bisa tenang." Wajah Lan Qianyu tampak cemas.
"Kalau begitu aku ikut menemanimu." Leng Ruobing menarik tangan Lan Qianyu.
"Tidak usah." Ye Yan segera berkata, "Anda pasti lelah setelah perjalanan panjang di pesawat, biar aku yang menemani dia."
"Aku tidak lelah, Qianyu sedang hamil, lebih baik dia ditemani seorang wanita. Sudah kuputuskan, aku akan tetap di sini untuk menemaninya." Sikap Leng Ruobing sangat tegas, dia juga berkata kepada Shen Sanghai, "Sanghai, pulanglah duluan, nanti aku akan menyusulmu."
"Baik." Shen Sanghai mengangguk.
Bodyguard pun membawa Shen Sanghai pergi.
Ye Yan khawatir kalau Leng Ruobing akan menjadi penghalang bagi rencananya, namun dia juga tidak bisa terlalu memaksa, kalau tidak maka sikapnya itu akan tampak sangat mencurigakan.
"Ayo kita cepat ke klinik bandara untuk melihat Qiao Qing." Lan Qianyu berkata dengan cemas.
"Baik." Ye Yan merangkul Lan Qianyu, "Kamu tadi juga jatuh, harus diperiksa."
"Apa?" Leng Ruobing bereaksi keras, "Qianyu, kamu juga jatuh? Apa kamu baik-baik saja?"
"Aku tidak apa-apa." Lan Qianyu menggelengkan kepalanya dengan wajah yang menunjukkan rasa bersalah, "Tapi luka Qiao Qing sangat parah, dia berdarah cukup banyak. Entah bagaimana keadaannya sekarang. Semua adalah salahku, sebenarnya dia ingin tinggal di rumah saja dan beristirahat, tapi aku berkeras mengajaknya untuk ikut."
"Jangan berpikir yang tidak-tidak, ini adalah kecelakaan. Tidak ada yang menginginkannya terjadi."
Ye Yan dalam hati sedikit merasa bersalah. Awalnya dia hanya ingin memanfaatkan Qiao Qing demi mencapai tujuannya, namun tidak disangka malah melibatkan Lan Qianyu. Untung saja bayinya tidak apa-apa, kalau tidak seumur hidupnya dia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.
"Benar, Qiao Qing pasti akan baik-baik saja, jangan terlalu khawatir." Leng Ruobing berusaha menghiburnya.
Hati Lan Qianyu sangat kacau, dia hanya diam dan tidak bisa berkata-kata.
…..
Tidak lama setelah mereka sampai di klinik bandara, Han Qing pun juga datang. Ye Yan segera berkata, "Han Qing, cepat periksa dia."
"Baik." Han Qing dengan cepat masuk ke ruang perawatan.
Lan Qianyu sangat khawatir, Leng Ruobing tak hentinya menenangkannya. Kira-kira dua jam kemudian, Han Qing berjalan keluar dari ruang perawatan. Lan Qianyu bergegas menghampirinya, "Bagaimana? Apa Qiao Qing baik-baik saja?"
"Hanya sedikit luka luar, tidak terlalu parah. Nyonya tidak perlu khawatir." Han Qing berkata, "Lukanya sudah diobati dan dia sudah diberi suntikan. Mungkin beberapa jam lagi dia akan sadar. Agar lukanya tidak semakin parah, lebih baik biarkan dia beristirahat dulu di sini, setelah dia sadar baru pulang."