"Kan ada aku, apa yang kamu takutkan?" Lan Qianyu berkata dengan wajah serius, "Tidak peduli kapanpun, aku tidak akan membiarkan siapapun mengganggu temanku."
"Iya, iya." Qiao Qing tersenyum dan mengangguk.
…..
Ye Yan menyiapkan air mandi untuk Lan Qianyu, tetapi dia tidak memaksa untuk membantunya mandi. Dia lalu turun dan menunggu Lan Qianyu di ruang makan.
Ye Yan menunggu sambil minum anggur merah. Dia lalu melambaikan tangan memanggil Zhao Jun, "Periksa asal usul Lei Lie."
"Baik." Zhao Jun pun segera bekerja.
…..
Kira-kira setengah jam kemudian, Lan Qianyu merapikan dirinya dan keluar dari kamar. Qiao Qing menunggunya di depan pintu, kemudian mereka berdua pun bersama-sama turun ke ruang makan.
"Nyonya, makan malam baru akan dimulai pukul setengah delapan. Silakan Anda makan dulu sedikit, jangan sampai kelaparan." Donna menuangkan semangkuk bubur sapi untuk Lan Qianyu, dia lalu bertanya kepada Ye Yan, "Tuan Muda, apakah Anda mau makan sedikit?"
"Aku tidak mau, siapkan juga satu mangkuk untuk Nona Qiao." Ye Yan berkata.
"Baik."
"Tidak usah, aku tidak lapar." Qiao Qing bergegas menolak.
"Tadi siang di pesawat kamu tidak banyak makan, sore tadi juga tidak makan, mana mungkin tidak lapar?" Ye Yan berkata dengan santai, "Kamu adalah teman Qianyu, dan juga tamu keluarga Ye. Anggaplah di sini seperti rumahmu sendiri, jangan terlalu sungkan."
"Benar, bubur yang dibuatkan Donna ini enak sekali. Cobalah." Lan Qianyu tersenyum kepadanya.
Qiao Qing tidak berkata apa-apa lagi.
Donna memberi kode dengan matanya, pelayan pun segera menyiapkan bubur.
…..
Setelah makan, mereka bertiga pun berangkat.
Qiao Qing awalnya mau naik ke mobil bodyguard, tetapi Lan Qianyu menariknya masuk bersamanya ke dalam mobil Lincoln panjang. Sebenarnya Ye Yan masih ingin ngobrol dengan Lan Qianyu, namun karena ada Qiao Qing maka dia pun tidak jadi mengobrol dengannya. Malah Lan Qianyu dan Qiao Qing yang asik mengobrol, topik pembicaraan mereka adalah tentang urusan wanita, cuaca dan pemandangan di Amerika, baju-baju yang dikenakan orang di jalan dan juga masakan buatan Donna…
Ye Yan melihat ke luar jendela sambil berpikir. Pesawat Yuyao baru akan tiba jam sembilan malam, alasan apa yang akan dipakainya untuk bisa tetap tinggal di bandara sampai jam sembilan???
"Kring…" Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ye Yan melihat sekilas layar teleponnya, keningnya pun berkerut, kemudian dia menjawab panggilan telepon itu…
"Kakek!"
"Sudah di jalan menuju ke bandara."
"Tubuhmu tidak sehat, beberapa hari ini juga sudah capek bepergian, kakek tidak perlu datang sendiri untuk menjemput ke bandara. Aku dan Qianyu saja yang menjemput mereka. Kakek langsung ke rumah saja, tidak usah ke bandara."
"Kakek tenang saja, kami akan segera pulang setelah menjemput Tuan dan Nyonya Shen. Donna sudah menyiapkan makan malam."
"Baik, jangan khawatir, sebelum jam tujuh pasti sudah sampai di rumah."
"Ok."
…..
Setelah mematikan telepon, dalam hati Ye Yan merasa lega. Untung kakek tidak berkeras pergi ke bandara sehingga dia pun masih punya kesempatan. Tetapi kakek pasti sudah mengutus orang untuk mengawasi di sana, nanti ketika pesawat Yuyao tiba, pasti orang itu akan segera menahan Yuyao dan membawanya pergi. Oleh sebab itu Ye Yan harus memikirkan cara agar dia bisa tetap tinggal di bandara selama dua jam sampai Yuyao tiba di bandara pukul sembilan nanti lalu membawanya pergi.
Namun kakek sudah waspada, dia tidak akan bisa turun tangan dengan mudah, kecuali…
Ye Yan memutar kepalanya memandang Qiao Qing. Mendadak dia mendapat ide yang bagus.
Qiao Qing merasakan pandangan misterius Ye Yan yang ditujukan kepadanya. Dia sangat terkejut, jantungnya berdebar kencang, dan dia pun bergeser semakin mendekat ke Lan Qianyu.
Lan Qianyu merasa tidak nyaman di dalam mobil dan terus memegangi dahinya, dia sama sekali tidak memperhatikan gelagat aneh yang baru saja terjadi.
…..
Pukul enam kurang sepuluh menit, rombongan mobil keluarga Ye tiba dengan tepat waktu di bandara internasional kota New York. Ye Yan merangkul Lan Qianyu dan berjalan melalui lorong khusus VIP menuju ke area penjemputan pribadi. Qiao Qing, Zhao Jun dan delapan orang lainnya mengikuti di belakang.