Lan Qianyu tidak menerimanya dan malah mendorong Ye Yan dengan dingin lalu cepat-cepat naik ke atas. Ye Yan mengerutkan keningnya. Saat dia mau marah, Lan Qianyu sudah berjalan masuk ke dalam kamar sambil menutup pintunya dengan keras.
"Apa-apaan sikapnya itu." Ye Yan sangat tidak senang melihatnya. Sepertinya beberapa hari ini dia terlalu baik kepada Lan Qianyu, gadis itu semakin lama semakin tidak terkendali, dia sama sekali tidak memandang Ye Yan.
"Hah, benar kan kataku?" Xiao Han tertawa mencemoohnya, "Qianyu tidak mungkin menyukaimu. Seandainya dia menikah denganmu, itu juga dilakukannya demi anaknya. Orang yang ada di hatinya adalah aku, selamanya akan begitu."
"Kau lucu sekali." Ye Yan berkata dingin, "Kalau dia memang sangat menyukaimu, kenapa dia tidak menikah denganmu saja? Kau bahkan sudah mau menerima anak dalam kandungannya, tapi dia tetap tidak memilihmu. Ini membuktikan apa? Ini membuktikan kalau dia sama sekali tidak memiliki perasaan kepadamu."
"Kau bicara sembarangan…"
Xiao Han masih ingin berkata sesuatu, namun Ye Yan langsung memutuskan sambungan telepon. Dia tidak ingin membuang-buang waktu untuk berbicara dengan Xiao Han. Toh saat ini dia yang menang, dia tidak perlu peduli kepada si pecundang.
Ye Yan sampai di depan kamar dan hendak membuka pintu, tetapi ternyata pintu kamar telah dikunci. Dia mengerutkan keningnya dan berseru rendah, "Buka pintu!" Lan Qianyu tidak memedulikannya.
"Lan Qianyu, jangan sampai aku berkata untuk kedua kalinya." Ye Yan marah, nada suaranya pun menjadi keras. Memikirkan sikap Lan Qianyu yang langsung berubah begitu mendengar suara Xiao Han, api kemarahannya pun berkobar.
Dari dalam tidak terdengar apa-apa. Ye Yan pun mundur selangkah, dia lalu mengangkat kakinya dan menendang pintu.
"BRAK!" Terdengar suara keras, seluruh dinding ikut bergetar dan pintu kamar pun retak.
Para pembantu berdatangan untuk melihat apa yang terjadi, bahkan para pengikut yang sedang berada di luar pun ikut menerobos masuk. Mereka mengira telah terjadi sesuatu di dalam.
Qiao Qing berlari keluar dari kamarnya sambil memegang apel yang sudah separuh dimakan. Saat itu Ye Yan sudah mengangkat kakinya dan bersiap-siap menendang untuk yang kedua kalinya…
Tepat pada saat itu Lan Qianyu mendadak membuka pintu. Kaki Ye Yan nyaris menendang perutnya, untung saja reaksinya cepat, dia sempat menarik kakinya sebelum mengenai perut Lan Qianyu. Namun Ye Yan menjadi sangat terkejut karenanya sampai seluruh tubuhnya pun mengeluarkan keringat dingin. Dia berseru murka, "Kau gila ya? Aku suruh buka pintu tapi kau tidak mau, sekarang baru membukanya???"
Lan Qianyu tidak mengatakan apa-apa dan hanya memelototinya dengan sorot mata dingin.
Ye Yan berjalan masuk dengan penuh amarah lalu duduk di sofa dengan kedua kakinya naik ke atas meja teh. Dia lalu berkata dengan nada bengis kepada Lan Qianyu, "Begitu mendengar nama Xiao Han sikapmu langsung berubah. Kalau memang segitu tidak relanya, kenapa tidak pulang saja dan cari dia?"
Lan Qianyu menatapnya dengan kesal lalu menutup pintu kamar. Setelah itu dia langsung berjalan ke kamar mandi.
"Berhenti!!!" Ye Yan berseru keras, "Aku sedang berbicara denganmu, kau mau kemana?"
"Apa kau tidak merasa kalau sikapmu itu tidak masuk akal?" Lan Qianyu menoleh dan memandangnya, "Aku sama sekali tidak melakukan apa-apa, aku hanya tidak ingin ikut-ikutan denganmu untuk memancingnya saja, lalu kau marah-marah??? Orang yang tidak mengerti akan mengira kau sedang cemburu."
"Aku…" Ye Yan tidak bisa berkata-kata dibuatnya. Apa dia sedang cemburu? Apa dia benar-benar sedang cemburu?
Lan Qianyu berkata dengan tenang, "Dari awal aku sudah mengatakan kepadamu, aku tidak akan melupakan statusku, tapi aku tidak dapat mengendalikan hatiku. Semua ini terjadi dengan sangat tiba-tiba, dalam jangka waktu yang sependek ini aku tidak mungkin sanggup melupakan masa lalu. Oleh karena itu, aku mungkin akan memikirkannya, dan aku juga mungkin akan sedikit tidak dapat mengendalikan diriku. Kurasa ini adalah hal yang wajar dan dapat dimaklumi. Kalau kau tidak bisa mengerti, itu adalah masalahmu sendiri."
Ye Yan menggerak-gerakkan bibirnya, dia ingin mendebatnya tetapi juga tidak tahu harus berkata apa. Apa yang dikatakan oleh Lan Qianyu itu sangat masuk akal, memang Ye Yan yang jelas-jelas telah bersikap tidak masuk akal…