Chapter 102 - Nyonya

Bahasa Inggris Lan Qianyu tidak begitu buruk, dia masih bisa mengerti percakapan sederhana. Ye Yan langsung membawanya masuk ke dalam kamar. Saat sedang menaiki tangga, dia berbicara di telepon dalam bahasa Inggris, "Kakek, tempat ini bagus sekali. Dia pasti suka. Aku tahu, besok aku akan pulang sebentar."

Sekarang Lan Qianyu baru mengerti, ternyata di sini bukanlah rumah keluarga Ye yang sesungguhnya, melainkan hanyalah sebuah rumah lain yang telah disiapkan oleh Ye Yan.

Memikirkan hal ini, ada sedikit kekecewaan dalam hati Lan Qianyu. Dia merasa seakan-akan dirinya hanyalah kekasih sementara Ye Yan saja, dan Ye Yan sama sekali tidak bermaksud untuk membawanya pulang ke rumah.

Dan lagi, janji Tuan Besar Ye yang dulu berkata akan memperlakukannya seperti cucu kandungnya sendiri sepertinya hanya janji yang diucapkan sesaat saja, dia tidak benar-benar menerimanya secara resmi.

Ye Yan sepertinya dapat merasakan kekecewaannya itu, dia pun merangkul Lan Qianyu semakin erat, lalu mengumumkan kepada para pelayan dalam bahasa Mandarin, "Mulai saat ini, Lan Qianyu adalah nyonya di rumah ini. Kalian harus mengurusnya dengan baik."

"Baik, Tuan!" Para pelayan membungkukkan badan dan menjawab dengan penuh hormat.

Lan Qianyu hanya tersenyum datar dan tidak memberikan tanggapan apapun.

Ye Yan memberi kode dengan matanya kepada seorang wanita Amerika yang berusia kira-kira lima puluh tahun, wanita itu pun segera datang dan berkata dengan ramah, "Nona Lan, saya adalah pengurus rumah ini, Donna. Saya merawat Tuan Muda hingga dewasa, bisa dibilang saya adalah pelayan lama keluarga Ye. Saya nanti yang akan bertanggung jawab mengurus Anda, semoga Anda menyukai saya!"

"Ternyata kamu adalah Donna." Lan Qianyu mengamati pelayan itu, wajahnya berbintik-bintik, tubuhnya sedikit gemuk, dan dia juga tidak bisa dibilang cantik. Tetapi sepertinya dia sangat baik hati, terutama matanya yang terlihat sangat lembut itu, membuatnya memberikan kesan seperti seorang keluarga dekat.

"Tampaknya Tuan sempat menyinggung tentang saya di depan Anda, haha." Donna tersenyum sambil memandang Ye Yan, "Sepertinya hubungan Tuan dan Nona Lan sangat dekat."

"Lusa adalah hari pernikahan kami, sekarang sudah bisa memanggilnya Nyonya." Sikap Ye Yan terhadap Donna sangat santai, tidak seperti sikapnya terhadap pelayan lain.

"Baik, baik." Donna agak sedikit bersemangat, "Hari ini adalah hari yang sudah lama ditunggu-tunggu, akhirnya nanti akan ada orang yang mengurus Tuan. Nyonya, mari saya antar berkeliling untuk melihat-lihat keadaan di sekitar sini."

"Tidak usah, aku ingin beristirahat." Lan Qianyu berkata sambil tersenyum, "Di pesawat aku merasa agak lelah."

"Benar, benar, saya yang kurang bijaksana. Kalau begitu biar saya antar kembali ke kamar. Silakan lewat sini." Donna bergegas membawa Lan Qianyu kembali ke kamarnya.

"Kamu kembali ke kamar duluan saja, aku akan membereskan sedikit urusan pekerjaan." Ye Yan melepaskan rangkulannya pada Lan Qianyu.

Lan Qianyu dan Qiao Qing mengikuti Donna naik ke lantai dua. Para pelayan membawakan barang-barang mereka ke atas.

Ketika bayangan Lan Qianyu sudah tidak terlihat lagi, Ye Yan segera menekan nomor telepon Gong Yuyao. Tadi dia baru mendapati kalau Gong Yuyao telah mengirimkan lebih dari seratus pesan pendek kepadanya, sepertinya suasana hatinya sedang tidak stabil. Dia harus menenangkannya…

**

Sekembalinya ke kamar, Qiao Qing berkata dengan gembira, "Rumah ini sangat indah bagaikan istana, dan juga jauh lebih mewah daripada rumah di Hong Kong."

Lan Qianyu tersenyum kecil tanpa berkata apa-apa, dia lalu duduk dengan lelah di sofa.

"Qianyu, kulihat Ye Yan memperlakukanmu dengan cukup baik. Di pesawat dia hampir selalu merawatmu, dan lagi dia merawatmu dengan penuh perhatian."

Di pesawat tadi Qiao Qing menempati kabin lain. Awalnya dia ikut untuk menemani Lan Qianyu, namun selama di pesawat Ye Yan terus menemaninya sehingga Qiao Qing malah tidak melakukan apa-apa.

"Dia sedang merawat bayinya." Lan Qianyu berkata datar, "Tetapi perhatiannya itu melebihi perkiraanku, semoga bukan hanya berpura-pura."

"Laki-laki yang menyayangi anaknya adalah laki-laki yang bertanggung jawab. Pria seperti ini tidak mungkin bisa lebih buruk lagi." Qiao Qing berkata, "Bukankah kamu dulu pernah bilang kalau dia hampir saja kehilangan nyawanya dua kali demi menyelamatkan anak ini. Aku masih memiliki kepercayaan terhadapnya."