Lei Lie mengemudikan mobilnya sambil menghubungi ponsel Fey William. Dia telah menelepon berkali-kali tetapi masih belum tersambung juga. Dia pun mencoba menghubungi telepon Count William tetapi ponselnya sudah tidak aktif.
Hati Lei Lie semakin kacau. Tadi saat Nyonya Sophie mengatakan semua itu, dia merasa sangat malu. Demi situasi secara keseluruhan maka dia pun memutuskan untuk melepaskan Fey. Tetapi kemudian melihat Fey menangis dengan begitu memilukan, hatinya benar-benar sangat sedih, bahkan dia ingin membatalkan keputusannya, namun dia menahannya.
Kemudian dia kembali ke kamar, pikirannya dipenuhi oleh bayangan Fey. Saat teringat dengan potongan-potongan kebersamaan mereka dulu, hatinya sangat sedih, begitu sedihnya sampai hatinya nyaris hancur. Lalu dia juga tidak tahu mengapa, mungkin itu berasal dari semacam naluri…
Saat ini dia hanya memiliki satu keyakinan, dia ingin bersama Fey William, dan dia tidak ingin memikirkan hal lain.