Shia Tang kemudian mengerutkan kening karena malu dan memutar otaknya. Bukankah hanya panggilan, kenapa Billy Li sangat memperhitungkannya? Batinnya. "... Kak Billy?" katanya dengan malu-malu saat mencoba memanggil Billy Li.
Kak Billy? Apakah Shia Tang pikir sedang bermain cinta terlarang? Batin Billy Li.
Mata gelap itu sedikit menyala, Shia Tang berpikir bahwa dirinya telah lulus ujian. Ketika diam-diam dirinya merasa lega, pria itu kemudian datang dan menundukkan kepala di telinganya, setelah itu berkata, "Aku lebih suka kamu memanggilku saat berteriak di bawahku."
Napas Billy Li seperti suara dan nada ambigu yang membuat Shia Tang merasa panas di sekujur tubuhnya, seketika wajahnya memerah. Ia lalu mendorong Billy Li menjauh dan mulai memukulnya dengan kepalan tangannya.