"Bagus, kamu tersenyum," kata Ethan Gu sambil menghela napas lega, "Aku lebih suka melihatmu tersenyum daripada menangis." lanjutnya.
"Hmm, senior mulai membenciku sekarang..." keluh Shia Tang, setelah itu ia menyeka air mata di wajahnya.
"Hehehe..." Senyum cerah Ethan Gu terasa memberi kehangatan di dalam kamar rumah sakit.
"Senior, kita lakukan operasi, ya?" tanya Shia Tang yang bersungguh-sungguh ketika Ethan Gu dalam suasana hati yang baik.
Namun, senyum Ethan Gu tiba-tiba menghilang. Ia lalu memandang Shia Tang, pandangannya kembali jelas, tapi ia tidak menjawab pertanyaan Shia Tang.
"Senior, ketika aku ingin menyerah, kamu tidak menyerah, jadi apa alasanmu untuk menyerah? Mari bekerja sama dengan dokter dan melakukan operasi, ya?" kata Shia Tang mencoba untuk menasihati Ethan Gu.