Billy Li memahami makna dari tatapan mata Shia Tang. Ia lalu mencondongkan tubuh ke depan untuk meniup lilin bersama Shia Tang dalam sekali tiupan.
Dalam ruangan yang tiba-tiba menggelap ini, cahaya mulai muncul dari ponsel milik Billy Li. Ia menerangi wajahnya dan wajah Shia Tang. Mereka tampak dekat, sangat dekat sampai bisa mendengar deru napas masing-masing.
Udara yang begitu ambigu menguar. Napas mereka pun terdengar semakin berat dan semakin memburu. Ketika kedua bibir itu hampir bersentuhan, Shia Tang tiba-tiba tersadar, jadi ia segera mendorong Billy Li dengan keras. Ia juga lupa dirinya dalam kegelapan, bahkan ia tersandung meja dan hampir jatuh. Dengan cepat Billy Li meraihnya dan membalikkan badan, Shia Tang kini menjadi berada di atas tubuh Billy Li, dan menjadikan dirinya sebagai bantal Shia Tang.