Wajah Shia Tang memanas, dan dirinya mengangguk dengan malu-malu, "Sedikit, Sheryl juga seperti itu, ya?" tanyanya. Ia sangat berharap bisa mengubah topik pembicaraan kepada orang lain.
"Mungkin," jawab Billy Li, karena tidak mungkin baginya untuk memperhatikan urusan pribadi Sheryl.
Mungkin? Atau mungkin karena dada Sheryl tidak bengkak, jadi Billy Li tidak sempat melihatnya. Bagus! Karena kita sudah melahirkan. Tapi Sheryl Xia lebih beruntung daripada aku. Betisnya tidak akan kram, dan tidak menderita bengkak karena terlalu banyak ASI, batin Shia Tang.
Namun, semua itu tidak bisa dibandingkan. Demi anak, semua rasa sakit dan semua kepahitan bagi seorang ibu. Jadi, sedikit saja Shia Tang tidak merasa semua ini buruk.
"Pergilah ke kamar mandi, buat dirimu nyaman," kata Billy Li menyarankan. Sebenarnya ia ingin membantu Shia Tang.
"Hmm." jawab Shia Tang. Mau tidak mau ia harus pergi ke kamar mandi, lalu dengan cepat ia melangkah ke kamar mandi.
